BAB 48

361 28 0
                                    

Malam hari sudah tiba,ketiga anak kembar itu berada di kamar masing masing.Zee baru saja dari kamar Shani.ia mencerita kan semua hal yang terjadi hari ini kepada Shani.

Shani mengetok pintu putih bergambar pemain basket itu.

"Del,mama boleh masuk?"

"Masuk aja ma."

Setelah Shani membuka pintu putih itu,Shani melihat anak terakhirnya tengah serius belajar.ia tersenyum dan mendekat ke arah Adel.mengelus pucuk kepala anaknya.

"Kaya gini kan bagus.mama suka liat kamu belajar begini."

"Aku lagi ada pr doang ini ma.mama kenapa? Mau cerita ya?"

"Enggak sayang.mama cuma mau nanya,uang Adel habis buat beli make up Acel ya?"

"Mama kok tau sih?"

"Tadi kakak Zee cerita sama mama.ini mama ganti uang jajan nya.mama juga lebih kan sedikit buat kamu.jangan kasih tau kakak kakak kamu ya.kamu juga jangan beli barang barang yang gak berguna."

Adel tersenyum dan memeluk perut rata Shani karena mamanya itu masih posisi berdiri di sebelahnya."makasih ma."

"Sama sama sayang.belajarnya di lanjut lagi ya.mama mau ke kamar dulu." Shani mengecup pucuk kepala Adel dan berlalu dari hadapan anak nya itu.

Adel tersenyum lebar dan menghitung uang pemberian Shani."1 jt.banyak banget buat jajan seminggu.hmm,kayanya gue mau beli seblak,bakso mang Jaja,mie ayam mbak Sari,sama cireng mbak Eem."ia menyimpan uang itu kedalam dompet kecil yang selalu ada di dalam tasnya dan lanjut mengerjakan PR nya.

Pagi ini badan Zee terasa tidak enak.ia menggigil,padahal AC kamar nya sudah ia matikan.kepalanya juga terasa berdenyut.gadis itu masuk berada di dalam selimut tebal yang ia lilit untuk menghangatkan tubuhnya.

"Zee,bangun sayang.kamu gak sekolah?." Sedari tadi Shani sudah mengetuk pintu putih bergambar dinosaurus itu.namun tidak kunjung ada jawaban dari dalam sana.

Akhirnya Shani membuka pintu putih itu,dan melihat anak nya masih memejamkan mata.

"Zee,bangun sayang."

"Aku gak sekolah ma,kepala aku pusing banget."

"Kamu sakit?".Shani mengecek kening anaknya.badan Zee terasa sangat panas.

"Badan kamu panas banget ini.bentar ya mama ambilin kompresan dulu.ntar mama panggilin dokter ya."

Zee hanya diam.untuk sekedar membuka mata saja ia tidak sanggup.

Shani turun kelantai bawah.ia melihat kedua anaknya sudah duduk manis di meja makan.

"Kalian makan aja duluan.dan nanti di anterin pak Rian aja ya.kakak sakit,badannya panas banget."

"Azizi sakit ma? Sejak kapan?" Tanya Ashel.

"Baru pagi ini.mama hari ini gak ke kantor.mau jagain kakak dulu.

Adel dan Ashel menganggukkan kepala nya.Shani meminta tolong kepada bi Iyem untuk menyiap kan kompresan sementara ia membuat bubur.

"Nanti kalau mau pergi sekolah,langsung pergi aja ya.mama mau ngurus kakak dulu."

"Iya ma." Ucap kedua gadis itu serentak. Shani mengecup kedua pipi Ashel dan Adel lalu ia pergi ke kamar Zee membawa kompresan dan bubur.

Saat sudah di kamar anak nya itu,Shani melihat Zee masih menutup matanya. gadis itu bergulung di dalam selimut tebal.

"Zee,bangun dulu yuk nak.makan dulu abis itu minum obat."

Zee berusaha membuka matanya.Shani membantu Zee untuk bersandar pada dashboard dan meletakkan bantal pada punggung gadis itu agar terasa nyaman.

3AWhere stories live. Discover now