BAB 17

450 31 0
                                    

"MAMA....AAAA MAMA" ucap Ashel yang sudah terlihat sangat marah.ia menuruni anak tangga dengan perasaan yang kesal.

Shani yang sedang bersantai di ruang tv, langsung melihat kearah anak nya.

"Kenapa sayang?"

"Mama...liat ini,pensil alis aku udah pendek banget terus yang ini patah.pasti ini kerjaan nya Adel ma"

Shani menghembuskan nafasnya kasar. "mana,coba mama liat dulu"

Ashel memberikan pensil alis itu kepada Shani.

"Kamu yakin kalau ini kerjaan Adel?" Tanya Shani dengan suara yang sangat lembut nya.

"Iya ma,soalnya tadi siang aku di kamar Zee mulu."

"ya udah,ayo kita tanya sama Adel."

Ashel menganggukkan kepalanya.

"Del...mama masuk ya?" Ucap Shani di depan pintu bergambar pemain basket itu.

Adel yang sedang rebahan pun langsung melihat ke arah pintu."masuk aja ma"

Shani masuk bersama Ashel yang mengekor di belakangnya.mereka sama sama berdiri di hadapan Adel yang tengah duduk di pinggiran kasur.

"Lo kan yang patahin pensil alis gue,sama ini juga satu,lo juga kan yang pendekin pensil alis gue? Jawab?"

Adel menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal, "ya maap,gue kira itu pensil warna."

"Tuh kan ma....."ucap Ashel yang sudah merengek di hadapan Shani lagi.

"Lo polos banget sih,lo gak bisa bedain pensil alis sama pensil warna apa?" Tanya Ashel yang sudah bercagak pinggang.

"Ya kan gue ambil apa yang gue liat.ya yang gue liatnya pensil alis lo."

"Aaaa...mama....,aku sebel bangeet.Adel ih."

Shani menghembuskan nafasnya kasar dan mengelus pucuk kepala Adel dan Ashel.

"Udah,gak usah pakai urat gitu dong ngomongnya.besok mama belikan lagi punya Ashel,besok mama juga belikan pensil warna untuk Adel.udah ya, kelar masalah. Sekarang maafan dulu."

Adel mengulurkan tangannya,Ashel yang masih memanyunkan bibir,dengan perasaan yang masih kesel membalas uluran tangan itu.

"Bilang apa?" Tanya Shani.

"Maap" ucap Adel.

"Yang ikhlas sayang." Ucap Shani.

"Maaf ya Acel."

Shani melihat kearah Ashel." Jawab dong sayang"

"Iya,gue maapin.tapi besok besok jangan gitu lagi. Kalau mau minjem itu,tanyain dulu sama orang nya.jangan main asal ngambil aja lo."

"Iya"

"Sekarang pelukan",ucapan Shani seketika membuat kedua anak kembar itu langsung menoleh kearah nya.

"Aaa...mama,masa aku harus pelukan sama anak freak ini ma."

"Ashel..." tegur Shani dengan nada bicara yang sangat lembut.

Ashel menghembuskan nafasnya kasar. Ia langsung memeluk Adel dan di balas oleh adiknya itu.

"Udah kan?,mama gak mau denger kalian berantem masalah hal yang sama kaya gini lagi,oke?"

"Iya ma." Ucap kedua gadis itu barengan.

"Udah,sekarang Acel balik ke kamar,"

Ashel keluar dari kamar Adel.ia masih menghentak hentakan kakinya kelantai sambil memanyunkan bibir.

3AWhere stories live. Discover now