penantang 2

2K 71 0
                                    

ku tajamkan mataku ku pandangi apa yang ada di luar jendela , benar saja sosok pocong itu muncul di depan jendela dan mengetuk jendela dengan kepalanya , entah mengapa aku sangat kesal saat itu , rasa takutku seperti agak sedikit berkurang , ku tutup wajahku dan berusaha untuk tidur kembali tak ku hiraukan mahluk yang terus menerus mengetuk jendela,

"bodo amat lahh aku capek , lebih baik istirahat dari pada ngurusin yang beginian "

pagi pun datang , syukurlah aku cukup tidur tadi malam , badanku juga terasa lebih segar, seperti biasa ku lalui hari dengan normal-normal saja , bersekolah dan bermain di usia segini memang menyenangkan , sore berlalu malam pun kini tiba , ku dengar mba winda meminta kami untuk menginap di rumahnya lagi malam ini, agi setuju dan akan menginap semalam lagi,

sedangkan aku menolaknya, entah kenapa malam ini aku ingin tidur sendiri , aku malah penasaran apa yang akan terjadi nanti malam, sekarang jam 8 malam aku memutuskan segera tidur walaupun besok hari libur , sengaja kulakukan yang bertentangan dengan hal yang biasa ku lakukan ,

___________________

ketukan pada jendela kamarku membangunkanku , entah mengapa aku seperti menantikannya , sembari membawa bantal gulung ku , aku pun beranjak dari tempat tidur dan duduk di sofa ruang tengah,

suara ketukan pada jendela masih terdengar,

"apa yang di inginkan makhluk ini , apa maunya , setiap malam membuatku terbangun "

"aku mau tau apa yang akan dia lakukan "

tantangku dalam hati , yang sedari tadi terus mendengar ketukan yang belum berhenti, walau sebenarnya aku masih agak takut untuk menghadapinya , tapi aku harus berani ,kalau aku terus ketakutan begini mana mungkin aku bisa betah di rumah ini,

hening mulai terasa tak ada suara apa pun yang kudengar kecuali serangga malam di luar rumah , sedangkan suara ketukan jendela sudah sirna , ku rasakan udara semakin dingin ,

suara lain memecah kesunyian , ku dengar dengan jelas suara lompatan dari ruang makan menuju ruang tengah di mana sekarang aku berada , ku kumpulkan nyali mempersiapkan diriku saat makhluk itu muncul di depan ku , aku sudah tidak perduli apa yang akan terjadi ,

namun anehnya beberapa ku tunggu tak ada wujud yang bisa ku lihat , dan suara itu pun semakin menjadi-jadi , entah mengapa terdengar orang yang sedang minum , dan suara seperti orang yang mengambil prekakas di rak piring muncul di telingaku , sedangkan sura lompatan pun masih ku dengar. rasanya bukan cuma ada satu makhluk di ruang makan,.

rasa penasaran yang semakin tinggi membuatku ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi , ku taruh bantal gulingku di sofa dan dengan langkah mengendap-endap mencoba menengok ruang makan .

seperti dugaanku pasti tak ada seorangpun di sana , ya benar saja ruang makan kosong dan bersih , kulepaskan nafasku yang dari tadi ku tahan .

"huffff,,, ngapain juga aku tengok , sudah pasti kan nga ada apa-apa "

ucapku sombong , karna tebakanku benar ku balikan tubuhku dan kembali ke ruang tengah saat mataku mengarah ke sofa yang tadi ku duduki aku terkejut setengah mati, aku yang tanpa persiapan kini telah melihatnya aku hanya terpaku tak mampu bergerak sedangkan aku terus melihatnya ku coba untuk tak berlari , ku kuatkan hatiku entah mengapa perasaan sedih tiba tiba muncul kali ini entah wajah pocong yang tersenyum namun matanya memancarkan kesedihan , benar benar membuatku meneteskan air mata , seolah dia terpaksa tersenyum ,

"siapa kamu .."?

"mengapa mengganguku .?"

"apa salahku"?

ingin ku ucapkan semua itu akan tetapi bibir dan lidahku tak sanggup bergerak , aku hanya bisa melihatnya wajahnya yang begitu pucat ,

dalam benaku

"kalau dia ingin menakutiku , mengapa ia tak menampakan wajah yang begitu seram , "

fikirku , tapi menurutku dengan wujud begini ajah sudah begitu ngeri.

POCONG PENGETUK JENDELADonde viven las historias. Descúbrelo ahora