TEROR KEMBALI

1.5K 59 4
                                    

akupun berangkat sekolah dengan suasana hati yang bahagia ,

kapan lagi bisa tidur dengan nyenyak , ucapku dalam hati sembari menarih tak sekolah di laci mejaku ,. 

"ehemmm , kelihatanya seneng  banget, 

ohh lagi jatuh cinta ya "?

tanya diki yang sudah terduduk di sampingku dengan wajah penuh tanda tanya melihatku. 

tanpa membalas sepatah katapun aku duduk dan bersandar di bangku .

"lah ini bocah kenapa , di tanya ga jawab , kesambet setan apa kamu rud"?

"ga papa , lagi seneng aja hari ini , emang ga boleh kalo seneng "

ujarku ,

"emang seneng nya kenapa ,? critain dong aku kepo nihh "

"hari ini rasanya lega , bisa tidur nyenyak , ga ada yang gangguin "

"jadi kamu ga lagi di ganggu sama pocong ,

wahh bagus brarti saranku memang manjur ya  hehehe"

ucap diki dengan bangga. 

" ngak juga sihh , ini berkat mbah bekti yang memberiku jimat , jadi pocong itu tak muncul lagi "

kami pun mengobrol hingga bel tanda mulai pelajaran berbunyi, dalam obrolan itu , diki mengajaku datang kerumahnya untuk bermain ps  sepulang sekolah kebetulan rumahnya sepi karna ibu ,ayah dan kakaknya sedang menghampiri acara hajatan , aku pun setuju untuk pergi kerumahnya ,.

*TEEETTT..TEETTT...TEEETTTT*

Bel pulang sekolahku berbunyi ,

sembari berkemas dan memasukan buku ke dalam tas dikinkembali mengingatkanku ,

"jangan lupa sehabis ganti pakaian , langsung kerumahku ya rud, aku tunggu pokoknya jangan lama-lama,!"

"siap , nanti aku langsung kesitu, yaudah ayo langsung pulang , !"

kami pun pulang , selesai melepas seragam sekolah aku pun langsung makan dan pergi ke rumah diki , jarak rumah kita memang agak jauh jadi aku putuskan menggunakan sepeda saja , melelahkan jika harus berjalan kaki,

sesampainya di sana , kulihat diki yang duduk di ters sumah sendirian. 

"ngapain duduk sendiri di teras .? takut ada hantu di dalam rumahmu,"

ucapku menggoda nya ,

"sialan,.. memangnya rumahku , berhantu kayak rumahmu apa rud"

"lama banget di tungguin dari tadi juga"

imbuh diki yang terlihat cukup kesal,

dikipun mempersilahkan ku masuk kedalam , dan langsung menyalakan ps, 

tanpa basa-basi kamipun asyik bermain ps dengan seru nya. 

******

suara mesin mobil terdengar dari halaman rumah, benar saja mobil putih berhenti di depan rumah diki , ibu, ayah serta kaka diki pun masuk kerumah , rupanya sudah jam 4 sore, pantas saja mereka sudah kembali,

" keluargamu sudah pulang tuhh , aku mending pulang dulu dehh , lagian hari sudah sore ,"

ujarku pada diki yang masih asyik bermain .

"yaudah dehh ku antar sampai depan ya rud, kapan-kapan temani aku main ps lagi ya , mainmu cukup hebat"

ucap diki,

"oke dehh aku pulang dulu dikk. "

"iya rud , hati hati di jalan "

"bu , aku pulang dulu"

ucapku meminta izin pada ibu si diki

"iya nak hati-hati , sering-sering main kesini aja nak. biar diki ada temen dirumah ,"

sahut ibu diki pada ku,

****

saat dalam perjalanan pulang aku berfikir lebih baik mandi dulu di pabrik , daripada aku mandi di rumah belum tentu ada air untuk mandi dan kalaupun ada pasti air nya keruh dan agak bau , terlebih lagi rumah diki tak jauh dari pabrik ,

segera aku berputar balik menuju pabrik siapa tau juga di sana masih ada yadi yang setiap hari rutin mengambil air.

sesampainya di sana aku langsung menuju tempat biasa kami mengambil air , 

benar saja , yadi ada di san dan sibuk mengisi drigen air.

"yad., kamu masih di sini , "?

"ohh iya rud , kamu kesini sama siapa.?"

"aku sendiri yad , kebetulan aku dari rumah diki , jadi sekalian kesini buat mandi dari pada mandi di rumah kann, lebih baik disini"

ucapku pada yadi,

"kebetulan banget ada kamu rud , aku juga sendiri , mandinya di sini saja , ga usah masuk ke rumah kosong , lagian kita cuma berdua "

"oke lah mandi disini saja yad"

 

"tapi habis mandi kamu ikut aku ke dalam ya rud , aku di suruh emak ambil buah asam jawa di dalam pabrik, tpi klo aku sendiri sih, mana berani masuk ke dalam "

pintanya padaku ,

oke lahh, aku pun mengiyakan ajakan yadi. setelah selesai mandi segera aku bergegas menuju pohon asam jawa di belakang pabrik, buah asam jawa banyak berjatuhan di bawah pohon yang menurutku sangat besar, mungkin karna angin bertiup cukup kencang kami pun tak perlu bersusah payah mendapatkanya

tak butuh waktu lama ,satu kantong kresek asam jawa pun telah kami kumpulkan ,dankami memutuskan untuk pulang ,. 

********

POCONG PENGETUK JENDELAWhere stories live. Discover now