KEPULANGAN BAPAK

1.2K 51 2
                                    


ku susuri jalan menuju sekolah bersama agi, tak seucap kata pun aku keluarkan dari mulutku,  beberapa kali agi bertanya tentang ke adaan ku ,
namun pertanyaan dari agi hanya ku jawab dengan anggukan dan gelengan kepala saja , aku merasa batin dan perasaan ku , sangat tidak enak ,

hingga sampailah aku di depan kelasku ,
"masih sakit rud, kan sudah ku bilang , kalau sakit lebih baik izin saja .!"
ucap diki yang  kulihat tadi mengamati ku dari jauh,

aku hanya masuk dan tak menanggapi pertanyaan diki,

"rud , kamu baik-baik saja kan ,?"

aku pun hanya menolehkan pandangan ku ke arah nya dan mengangguk lemas,

"ada apa lagi rud, semakin hari kamu semakin tidak punya semangat rud, "

"ada yang bisa ku bantu .?"
tambah diki,

"aku ingin pulang dik,!"

"ohh kamu mau pulang , nanti aku minta izin ke bu guru supaya kamu bisa pulang"
ucap diki yang terbangun dari duduknya dan hendak pergi menemui bu guru,

"bukan pulang kerumah maksudku "
jelasku meraih tangan diki , menghentikan langkah nya ,

"lantas maksudmu mau pulang kemana , aku jadi bingung lihat kamu begini rud"

"aku mau pulang ke kampung asalku , tapi aku tidak berani bilang pada ibuku dik"

"lohh kalo itu yang terbaik , bilang saja rud , ibumu pasti juga mengerti ,"
saran diki,

aku hanya tertunduk , dan mencengkram keras lututku ,  memang harusnya semudah itu , tapi jika aku memaksa untuk pergi dari sini , aku tak bisa bayangkan betapa malunya ayah .

"dik , kalau saja semudah itu , aku ngak bakal sampai selama ini berada di sini , "

diki hanya menghela nafas , tertegun seolah sedang bersimpati padaku ,

"sabar , ya rud  aku yakin suatu hari nanti kamu bakal nemu caranya "

"iya dik, makasih"

tak lama bell masuk pun berbunyi , aku segera. menyiapkan buku mata pelajaran dan alat tulis, kegiatan belajar mengajar pun berlangsung sebagai mana mestinya ,

****

sepanjang hari sepulang sekolah aku hanya diam mengurung diri di kamar , padahal agi beberapa kali mengajak ku untuk bermain ,

"rud , kenapa sihh , apa gara-gara ucapan ibumu semalam"
tanya agi yang terlihat simpati

aku hanya diam berbaring membelakanginya sampai dia benar-benar pergi ,

"aku capek , aku sudah ngak betah tinggal di sini ,"
gumamku dalam hati,

tak lama terdengar suara lelaki mengucap salam dan di sambut oleh ibu ku suaranya sangat aku kenal ,

"itu suara bapak "

namun alih-alih menemuinya aku lebih memilih untuk tetap berada di dalam kamar,
tak lama bapak menghampiriku yang berbaring di dalam kamar,

"rud, kenapa ko di kamar melulu, bapak dengar dari ibumu katanya dari pulang sekolah kamu ga mau keluar kamar,"

"males pak "
jawabku singkat,

"yakin males.? ngak mau ikut bapak mancing di buangan air .?"
ucap bapak,

bapak ku memang orang yang kurang betah berdiam di rumah , dari dulu bapak selalu mengisi waktu di rumah dengan memancing , walaupun baru pulang dari pekerjaan nya , memancing adalah hal yang pertama yang di lakukan bapak ku , itu memang kebiasaanya dari dulu .

"tunggu pak , aku ikut"
ucapku yang segera bangkit dari kasur,

"ya sudah ayo , makan dulu terus kita siap-siap "

kami pun makan dan bersiap berangkat memancing , lega rasanya  bapak pulang , aku pun sedikit melupakan semua kejadian yang ku alami dan aku berencana akan menceritakan nya , aku ingin bapak tau kalau kini aku tak betah tinggal di sini .

POCONG PENGETUK JENDELAWhere stories live. Discover now