peringatan 2

1.8K 57 0
                                    

kami pun akhirnya sepakat untuk masuk ke halaman belakang rumah kosong yang berdiri tepat di depan pabrik gula , rumah tersebut sudah sangat tua dengan model arsitek masa kolonial belanda yang cukup megah , dulunya rumah ini di gunakan sebagai rumah dinas pengurus pabrik saat masih ber operasi,

"yahh pagarnya di gembok, gimana nihh .?"

celetuk agi dengan nada mengeluh.

"gampang , kita bisa panjat di sebelah pojok sana "

jawab yadi yang terlihat sudah terbiasa masuk kedalam ,

kami pun masuk dan langsung menuju halaman belakang, 

benar saja baru saja masuk kita sudah menemui beberapa buah mangga yang tergeletak di bawah pohon, dan melanjutkan memetik buah yang terlihat sudah mulai matang , 

kudengar suara gemericik air yang berasal dari sebuah ruangan yang sudah tak mempunyai pintu , 

aku pun melihat lihat kedalam , terlihat sebuah kolam yang cukup luas ukuranya sekitar 2x3 meter dengan air yang terus mengalir dari sebuah pipa dan kuperhatikan airnya cukup jernih dan terlihat menyegarkan .

"kalian kemarilah ,!"

teriakku pada mereka yang tengah asyik mengumpulkan buah mangga,

"ada apa .? berisik sekali..?"

sahut didi dan yadi yang langsung menghampiri ku,.

"apa boleh kita mandi di sini , kelihatanya cukup asyik"

tanyaku pada merek dan berharap bisa mandi di sini karna kebetulan aku belum mandi dan siang ini cukup panas dan badan ku sudah banyak mengeluarkan keringat.

"ya tentu saja bolehh , rumah ini kan udah ga ada penghuninya , lagian siapa yang mau melarang"

"lagian aku juga sering mandi di sini"

jawab yadi dengan ucapan yang cukup meyakinkan. .

"bagaimana kalau sebelum pulang kita mandi dulu di sini,"?

pintaku kepada yadi,

"okehh lahh, kita mandi di sini saja bareng-bareng " 

sahut didi dan agi yang sependapat denganku. 

kami pun mandi dan berendam di dalam kolam yang cukup lebar , rasanya menyenangkan sekali bisa mandi dengan puas di saat kita harus menghemat air di rumah karna dampak kekeringan di desa kami, cukup lama kami berndam dan menikmati air jernih mengalir dari pipa yang tak tau dari mana sumber air ini,.

sampai tangan kami keriput karna terlalu lama berendam , kami pun memutuskan untuk pulang karna hari terlihat sudah hampir sore kami bergegas memakai pakaian , dan membawa mangga yang sudah kami petik sebelum kita mandi,  aku yang merasa anehh enggan bergegas dari pintu ruangan pun memikirkan sesuatu yang kurang. 
" astaga aku lupa memakai celana dalam , celanaku kupakai tetapi aku lupa memakai celana dalamku."

ucapku kepada mereka yang sudah beranjak keluar dari halaman belakang. 

"hahaha ,. ada -ada saja kamu rud , ya sudah kami tunggu di depan , kamu ambil celana dalamu dulu,"

ucap didi sambil menertawaiku.

aku memang benar-benar pelupa , dan akupun kembali ke kolam dan mengambil nya ,

"ahh kukantongin saja lahh, pakenya nanti ajah di rumah"

gumamku sambil segera meninggalkan kolam , 

baru beberapa langkah aku meninggalkan kolam kudengar seprti ada orang yang memainkan air kolam dalam ruangan itu, sedangkan teman teman sudah keluar dan menungguku di depan pagar ,

aku merasa merinding dan menoleh ke arah pintu ruangan ,  memangnya siapa lagi yang ada di dalam kolam , ? kalau bukan hantu

akupun bergidik dan langsung meningalkan halaman belakang dengan sedikit berlari menuju pintu gerbang. 

POCONG PENGETUK JENDELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang