KEMATIAN MBAH BEKTI 2

1.4K 56 0
                                    

seketika keringat membasahi seluruh badan ,rasanya udara panas sekali , dengan ragu ku arahkan pandanganku ke bawah ranjang , benar saja kepala pocong itu sudah berada di tempat tadi aku melihatnya , tubuhku terkunci ,mataku terbelalak lebar melihatnya wajahnya menyeramkan sampai aku tak bisa bersuara ,

sesaat kemudian pocong itu membuka mulutnya dan berterik dengan sangat keras ,

akupun hanya bisa tergulai lemas di atas kasur

pandanganku gelap ,

tiba-tiba kurasakan tanganku terasa di sentuh sesuatu ,

"astaga , dejavu ini benar-benar terjadi berulang kali"

ucapku dalam hati yang tak mau membuka mataku , hanya kutarik tangan kanan ku yang kurasa melewati batas ranjang , aku tak mau lagi membuka mataku  ketakutan ku akan kejadian yang terus ber ulang-ulang ini membuat tubuhku gemetar ,

"ruddd... bangun "

ucap simbah memegang tanganku,

ku helai nafas panjang , lega rasanya  .

"ku pikir kejadian tadi akan terulang lagi"

gumamku dalam hati  sembari berlahan membuka mataku ,

kulihat simbah yang terduduk di tepi ranjang dan membelakangiku ,

segera aku bangkit dari tidur  dan terduduk mengusap keringat yang membasahi keningku ,

"rudd ... pergiii...!"

dengan nada halus 

ucapan simbah membuatku tertegun , bulu halus di tubuhku seketika berdiri di barengi dengan datang nya bau busuk yang tercium , perlahan dengan ragu-ragu ku arahkan pandanganku ke simbah yang duduk di tepi tempat tidurku,

aku begitu syok dan terkejut melihat dengan jelas simbah yang tadinya duduk di situ kini berubah menjadi sosok pocong, .

aku berteriak sekuat tenaga , namun anehnya tak sedikitpun suara yang keluar dari mulutku ,

sampai beberapa saat pocong itu pun memutar kepalanya ,dan memandangku kini tatapan mata kami saling bertemu ,senyum pocong itu begitu menyeramkan dengan wajah pucat kebiruan dan matanya berwarna putih polos ,

segera ku palingkan pandanganku dan kututup wajahku dengan bantal , aku benar-benar sudah tak sanggup lagi , rasanya ingin sekali pergi dari sini ,

sembari terus menutup wajahku  aku terus ber'doa sembari menangis ,

"ya allah , mengapa begini , memang apa salahku " 

ucapku dalam hati menyalahkan tuhan ,,

tiba-tiba sepasang tangan menggengam pundak ku dengan kerass,

"rud,, rudi kamu kenapa ,"

aku yang masih ketakutan pun menjerit dengan kerasnya ,

"rudd , kenapa sihh kamu"?

dan menarik bantal yang ku gunakan untuk menutupi wajah ku,

perlahan ku buka mataku ,,

"hahh , agi"

"lahh kamu pikir siapa .? anehh banget posisi tidurmu , ku bangunkan malah teriak-teriak"

ucap agi keheranan ,

ku perhatikan seisi kamarku , aku merasa kebingungann, kulihat hari sudah terang , dan sinar matahari pagi memasuki kamarku lewat cela jendela yang sudah terbuka,

ku tarik nafas panjang dan mencoba menenangkan diri,

"anehh , sekali padahal barusan kurasa hari masih malam , kenapa tiba-tiba sudah pagi"

gumamku dalam hati kebingungan ,

"ehhh di bangunin malah plonga plongo, cepetan mandi , siap-siap berangkat sekolah nanti terlat"

ucap agi yang kulihat sudah mengenakan sragam

"iya,, iya , "

ucapku turun dari ranjang,

aku yang masih kebingungannpun segera menuju kamar mandi,

kejadian ini benar-benar nampak nyata dan membuatku trauma ,

"gila , terornya bener-bener gila , malam ini pocong itu menampakan wujudnya beberapa kali, "

gerutuku ,

"apa ini ada hubunganya dengan kematian mbah bekti , padahal beberapa minggu lalu aku sudah ngak di teror sama pocong itu , ehh sekarang malah muncul lagi.

POCONG PENGETUK JENDELAWhere stories live. Discover now