AJAKAN PULANG

1.3K 52 0
                                    

sesampainya di rumah aku hanya bisa berbaring di kamar ku , mendengar percakapan , bude dan ibuku yang membuat mentalku jatuh ,
akupun terus berfikir apa yang harus kulakukan,

" apa aku pergi saja dari sini ya .? dan kembali ke simbah saja , tinggal di sini rasanya tidak nyaman,"
pikirku,

tapi bagai mana aku pulang ke simbah, aku masih terlalu kecil , di tambah lagi aku tidak punya uang , pikiranku pun semakin kalut , hingga aku putus kan untuk tidur saja,

seperti biasa aku selalu terbangun di tengah malam , aku pun tak mengerti mengapa aku tak bisa tidur nyenyak setiap malam, perlahan ku buka mataku, dengan tatapan yang masih sayu ku perhatikan seisi kamarku , kulihat seorang wanita terduduk di atas lemari baju di pojok kamar , dengan daster warna putih yang terlihat kotor dan kusam , rambutnya yang berantakan dan dan panjang menjuntai kelantai menutupi wajah nya , dia hanya duduk diam dan bersenandung lirih.

suaranya yang melengking lirih membuat bulu kuduk ku berdiri, segera ku pejamkan mata dan memalingkan pandangan ,

"bukankah itu , ... kuntilanak , kenapa dia ada di kamarku.?"
ucapku dalam hati,

bau bunga melati , dan wewangian tercium begitu kuat di hidungku , kembali ku buka mata ,
seketika aku terkejut bukan main , nafasku sesak , jantungku berdebar hebat , saat ku lihat sesosok pocong telah berbaring di sampingku dan menatap wajah ku dengan senyum yang lebar dan mata melotot seraya mengucapkan ,

"ayooo..kita pulang !"

aku hanya terdiam mematung , tak mampu melakukan apa pun , bahkan untuk sekedar menutup mata pun aku tak mampu , seperti ada yang menahan mata ini untuk tetap terbuka ,
hampir sekitar dua menit aku beradu pandang dengan sosok pocong,  terlihat senyumnya semakin lebar dan mengerikan ,
semakin lama pocong itu perlahan berubah menjadi bantal guling yang biasa ku gunakan bersamaan dengan tubuhku yang mulai dapat bergerak ,
segera ku raih bantal guling itu dan ku lempar dari kasurku ,
aku yang ketakutan hanya bisa menangis tanpa suara sembari terus menutup wajah ku dengan kedua tangan ,

dalam tangisanku kudengar ketukan di jendela kamar,

TOKK,,TOOKK ..TOOK

"ayooo,.. pulang.."
suara pocong itu terdengar lagi ,dan kini dia mengetuk jendelaku  , aku hanya bisa menangis tersedu , aku memang ingin pulang , tapi tidak bersama pocong itu ,
dia terus saja mengetuk seolah mengiringi tangisan ku malam itu,

*****

suara lantunan orang mengaji yang terdengar dari spiker masjid pun memecahkan suasana mencekam , seketika suara ketukan dan ajakan pulang pun menghilang , kini perasaan ku sudah membaik dan coba ku pikirkan maksud dari perkataan pocong itu,  serta aku juga merasa kalau pocong itu seperti tau perasaan ku saat ini ,
segera aku bangkit dari ranjang ku, dan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan bersiap sholat subuh di kamar ku,
rasanya ingin ku ceritakan dan ku utarakan perasaan ku pada tuhan , karna kurasa tak ada lagi orang yang mau mendengar dan percaya pada cerita dan kejadian yang ku alami.

aku benar-benar merasa lelah , tubuhku terasa lemas dan mata ku lebam karna menangis semalaman, andai saja aku adalah orang dewasa sudah lama aku pergi dari tempat ini karna tak sanggup menghadapi teror ini.

matahari kini mulai menampakan ronanya , dan kini aku bersiap untuk berangkat ke sekolah dengan keadaan ku yang sangat buruk.

POCONG PENGETUK JENDELAWhere stories live. Discover now