pertolongan 2 security

993 45 0
                                    

ketika aku sudah pasrah dengan keadaan ini , sebuah tangan memegang erat pundak ku,

"dek, dekk , kamu kenapa ,?"

terlihat seorang pria dengan pakaian hitam khas security , memegang senter kini berdiri di belakang ku ,
aku yang masih merasa syok akan kejadian itu pun hanya bisa menangis ketakutan ,

"ayo dek , ikut paman ke pos satpam ,"

sambil memegangi pergelangan tangan ku paman security kemudian membawa ku ke pos satpam , letak pos satpam yang melewati rumah kosong itu membuatku ragu dan takut untuk melewatinya ,

"loh , dek kenapa berhenti,?"
ucap paman security yang heran melihat sikapku ketika hendak melangkah melewati rumah kosong itu,

"iya , paman paham kamu takut kan , tidak apa- apa paman bersamamu,"

kata katanya membuatku sedikit tenang , akupun kemudian melewatinya dengan membuang pandanganku dari rumah kosong itu, karna makhluk yang menyerupai bapak kulihat berada di balik jendela rumah kosong itu seraya memanggil- manggil namaku dan melambaikan tangan nya dengan tatapan kosong dan wajah pucatnya ,

sedangkan paman sekuriti terus memandangi rumah kosong itu dan seperti tak melihat apa pun di sana .

sesampai nya di pos satpam , paman security segera menyuruhku duduk di sebuah kursi panjang dan ia bergegas mengambilkan ku segelas air putih,

"minum dulu dek , tenangkan dirimu,"
ucap nya

"loh , anak siapa kamu bawa kesini sam.?"
tanya satu security yang terlihat sedang berjaga di pos satpam

"ahh , ini din , aku tadi menemukan anak ini menangis ketakutan dan berlari di jalan komplek pabrik ,"
jelas paman sekucurity yang ku tau nama nya dari seragam bajunya yaitu saman ,

"dek , kamu dari mana .? kenapa malam- malam sendirian di komplek pabrik,"
lanjut paman saman bertanya padaku,

aku hanya terdiam rasanya bibirku masih terasa berat untuk berbicara ,

"jangan- jangan anak ini di ganggu penunggu komplek kali sam ,"
celetuk pak nurdin ,

"hus, jangan bicara macem-macem din "

"loh , ini bukan pertama kalinya terjadi sam, beberapa bulan lalu juga kita menemukan orang seperti orang linglung di depan rumah kosong depan pabrik itu saat sedang jaga malam kan .?"
jelas pak nurdin ,

"tapi apa iya din .? ini kan masih belum isya , ?"
ucap pak saman agak bingung,

"dek , adek dari mana .?"
tanya pak nurdin

"aku tadi sama bapak ku kesini pak , dan berhenti di depan rumah kosong itu,"
jawab ku dengan suara yang masih ter bata,

"benar kan sam ,apa kata ku, pasti perbuatan nya lagi,"
ucap pak pak nurdin ,

"coba ceritakan , pelan-pelan dek ,"
lanjut pak nurdin,

pelan pelan aku pun menceritakan semua nya pada kedua security ini , dean mereka seperti sudah mengerti dengan apa yang baru saja aku alami.

"waduh ternyata benar katamu din, terus bagai mana , ?"
ucap pak saman,

" ya sudah aku antar anak ini pulang saja ke rumah nya ,"
ujar pak nurdin yang segera menghampiri motor nya di tempat parkir samping pos,

"ayo dek aku antar pulang ke rumah mu, tempat tingal mu .?"
tanya pak nurdin,

ku jelaskan jalan rumah ku dan seperti nya pak nurdin dengan alamat yang ku sebutkan  ,

"oh , ternyata rumah mu gak terlalu jauh , ya sudah ayo naik,!"
perintah nya

aku pun di bonceng menuju rumahku , dalam perjalanan pak nurdin memberikan ku pesan agar jangan pernah melewati perumahan tua depan komplek pabrik pada malam hari , apa lagi melewatinya sedirian .

POCONG PENGETUK JENDELAWhere stories live. Discover now