Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru.
Langit dan Biru itu saling membutuhkan bahkan bersatu untuk membuat Alam semesta dan seisinya menjadi Indah, Langit dan Biru itu adalah satu ke...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BRAKK!!
"MAKASIH PAPA!! AKU PULANG MENGGUNAKAN TAXI JADI PAPA TIDAK PERLU MENJEMPUT!" Seorang pria dengan postur tubuh kecil melambaikan tangannya pada seorang pria tua yang juga ikut melambaikan tangan di dalam mobil.
Pria manis itu tersenyum kecil dan melihat ke dalam sekolah yang sudah sangat ramai siswa dan siswi yang berlalu-lalang, Pria manis itu menghela napasnya pelan. "Semoga ada teman," gumamnya pelan.
Hari ini adalah hari pertama dirinya masuk sekolah sebagai murid baru, dia siswa pindahan dari internasional School. Dirinya pulang ke negara Asal karena Papa nya kembali membuka Cabang disini, jadi Mau tidak mau dia harus ikut tidak mungkin di tinggalkan sendiri di negara orang.
Pria manis itu menelisik setiap sudut sekolah dan benar saja apa yang di katakan oleh papanya, Sekolah nya ini tidak kalah besar dengan sekolahnya yang dulu bahkan ada fasilitas yang benar-benar tidak masuk Akal. Pria manis itu menggelengkan kepalanya Takjub.
"Besar sekali sekolahnya, Apa aku bisa ingat dengan jalan menuju kelas ku sendiri." Pria manis itu berucap dengan mengusap tengkuknya pelan, tidak ada yang bisa dirinya ajak bicara juga. "Si—Ehh tunggu!" Pria manis itu memanggil seseorang yang melintas di depannya.
Pria manis berlari sedikit untuk menghampiri siswa yang menunggu nya di sebrang, Pria manis tersenyum hingga suara Klakson Motor membuatnya terlonjak Kaget. "Awas!!"
TIN!!!
BRAKKK!!
"AAAAA!!"
Suara teriakan pria manis dan suara terjatuh saling bersahutan, pria manis itu membuka mata kemudian melihat. Pria yang membawa motor menjatuhkan dirinya agar tidak menabraknya. Pria manis terkejut hingga dengan reflek membantu siswa itu berdiri, Suara decakan terdengar.
"Jalan tuh usahain pake Mata!" Kesalnya dan pria manis menatap siswa dengan penampilan urakan dengan bingung. "bukannya jalan itu pake kaki? Kok pake mata? Gimana langkahnya?" tanya pria manis dengan kebingungan.
"Bego!" Kesalnya lagi, pria itu dengan kasar membuka Helm dan Jaket yang di pakainya. Pria manis mengedipkan mata berulangkali, dirinya tidak bisa mengelak bahwa pria di depannya itu sangat lah tampan.
"Ngapain Lo liatin gue?" tanyanya lagi sewot, Pria manis terkejut ketika pria itu melemparkan jaket kotor padanya. "Cuci atau buang terserah," ujarnya setelah itu menaiki motor lagi dan meninggalkan Pria manis yang kebingungan.
Samar-samar dirinya mendengar siswa dan siswi berteriak dan memanggil nama pria urakan itu. "Langit," gumamnya dengan pelan, Pria manis menyadarkan dirinya lagi dan melihat ke arah siswa yang menunggu dirinya. "Ehh Maaf, aku cuma mau tanya. Ruang kepala sekolah di sebelah mana ya?" tanyanya dengan sopan, siswa itu menatap Pria manis.
"Lo murid baru?" tanyanya dan pria manis menganggukkan kepalanya semangat. "Hallo salam kenal, Aku Rafanza Algema prabaswara panggil Aja Gema. Aku pindahan dari Internasional School dan hari ini, hari pertama aku masuk ke sekolah." Pria manis bernama Gema itu memperkenalkan dirinya.
