Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru.
Langit dan Biru itu saling membutuhkan bahkan bersatu untuk membuat Alam semesta dan seisinya menjadi Indah, Langit dan Biru itu adalah satu ke...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria dengan rahang tegas terus menatap lawan bicaranya, senyum pria itu merekah karena daritadi pria manis terus saja mengoceh dan berbicara random padahal mereka sedang belajar sekarang.
Biru dan Gema, mereka mendapatkan Tugas berdua untuk melakukan Pekerjaan kelompok dan daritadi Gema berbicara sedangkan Biru hanya diam saja. Biru memperhatikan Gema yang terlihat manis, Gema mengatakan semua Hal.
"Jadi, bagaimana bisa Biru paham padahal Guru belum menjelaskan?" tanya Gema menoleh pada pria di sampingnya, Gema tersenyum kecil dan Biru mengalihkan tatapannya untuk mengembalikan Fokusnya kembali.
"Belajar, gue lakuin semuanya dengan belajar." Biru menjawab dan Gema mengangguk paham, Gema cemberut menatap Biru kembali. "Biru gak bosen belajar terus? Gema kadang bosen dan setres kalau banyak belajar, tapi Biru hebat banget." Gema memuji Biru yang tahan dalam belajar bahkan berjam-jam.
"Dulu gue cuma tertarik sama belajar karena hidup terlalu Flat buat gue tapi semenjak ketemu sama Lo, gue mulai tertarik sama Hal-hal random yang suka Lo bilang ke Gue. Kayak beli mainan random, makan-makanan pinggir jalan padahal gue tau Lo tinggal di luar negeri tapi kok bisa Lo cerita in kegiatan sehari-hari Lo kayak gitu?" tanya Biru menatap Gema meminta jawaban, Gema menggaruk kepalanya tidak Gatal.
"Gema di ajak kemana-mana sama Meru dan Keano jadi Gema tau semua Hal," jawab Gema dengan wajah ceria, Biru mengangguk pelan. "Lain kali, gue boleh minta Lo ajak gue pergi ke tempat-tempat yang Lo suka?" tanya Biru tanpa menunggu Gema mengangguk semangat.
"Boleh! Nanti aku ajak Biru ke semua tempat yang udah aku datangin bareng Meru dan Keano kemarin," ujar Gema dan Biru terkekeh pelan, Biru mengusak kepala Gema dengan Gemas entah mengapa pria manis ini semakin hari semakin saja menggemaskan.
"Ehm!! Mending jadian Gak sih Weh, adem banget liat Biru senyum gitu gak datar mukanya mana Gema nya manis banget lagi." Gema dan biru menoleh ke arah belakang saat Keano berbicara dengan wajah menggoda Gema. "UHUYYY!! KALAU BENERAN GUE JADI KAPTEN KAPAL INI WOY, YOKK SIAPA YANG MAU NAIK BARENG GUE!!" Teriakan dari Yudis membuat satu kelas bersorak pelan.
Gema mengusap tengkuknya dengan pelan, Gema dan biru saling menatap dan pria itu malah tersenyum menggoda Gema. "Mau?" tanya Biru pada Gema, Gema bingung dengan pertanyaan Biru.
"Mau apa?"
"Mau jadi pacar gue?"
"Ehm!! Gue keselek woy, Gema terima aja itu di ajak jadian sama Biru masa nolak!!" Gema menoleh ke arah belakang, Gema memukul Keano dengan kesal dan pria itu malah semakin menggoda Gema. "Keano diem, jangan Gitu! Kita cuma temen." Gema menolak ucapan Keano.
"Potek hati biru di anggap temen doang," ujar Yudis dengan mendramatisir, Gema menatap Biru yang daritadi tidak melunturkan senyumannya. "Jangan di dengerin ya Biru mereka bercanda aja," ujar Gema pelan, kali ini Biru menatap Gema dengan bingung.
"Kalaupun beneran Gue gak keberatan kok manis," ujar Biru setelah itu beranjak dari duduknya dengan mengusak kepala Gema, suara sorakan semakin menjadi dan Gema cemberut saat pipi nya malah memerah Karena perlakuan Biru. "Cie... Yang habis di usap kepalanya, gimana? Soft banget kan Biru? Gue dukung sama Biru pokoknya!" Seru Keano dan Gema menoleh ke arah temannya.
