The Same Sky : Chapter 08 ☁️

896 197 21
                                    

Suara lonceng berbunyi dan pintu Cafe terbuka, senyum pria manis luntur melihat pemandangan di depannya yang terlihat manis namun membuatnya sedikit tidak nyaman

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Suara lonceng berbunyi dan pintu Cafe terbuka, senyum pria manis luntur melihat pemandangan di depannya yang terlihat manis namun membuatnya sedikit tidak nyaman.

"Lula Deket juga sama Biru," gumam Gema saat melihat Kalula yang asik mengobrol bahkan tertawa bersama Biru, Gema menghela napasnya pelan kemudian menghampiri meja teman-teman nya.

Mereka akan kerja kelompok hari ini jadi sudah di jadwalkan untuk berkumpul di salah satu Cafe dekat sekolah, Gema sedikit terlambat karena papa nya memerlukan Gema tadi.

"Ha—hallo," sapaan Gema membuat ketiganya menoleh, Kalula tersenyum saat Gema datang. "Gema mau duduk samping Biru? Kalau iya aku pindah," ujar Kalula tapi Gema menggelengkan kepalanya.

"Gapapa Lula, aku disini aja sama langit kamu lanjutin aja." Gema tersenyum kecil dan duduk di samping langit, Gema menatap langit. "Langit udah lama bareng mereka?" tanya Gema dan langit menggelengkan kepalanya.

"Gak lama, gue juga baru datang." Gema mengangguk paham, Gema mengeluarkan alat-alat yang di butuhkan tanpa memperhatikan dua orang di depannya yang sedang asik mengobrol. "Jadi Gimana udah Nemu Materinya?" tanya Gema dan Kalula mendongak, Kalula tersenyum ke arah Gema.

"Udah, kita udah dapet konsepnya mau kayak apa nih sebentar aku jelasin supaya kamu paham nanti setuju atau gak nya kamu bilang ya jangan sungkan kan kita kerja bersama jadi harus ada persetujuan semua belah pihak," ujar Kalula dan Gema setuju dengan ucapan Kalula.

Kalula menjelaskan apa yang tadi sudah di tentukan agar Gema paham, Gema senantiasa mendengarkan agar dirinya tidak salah menanggapi. "Okey-okey aku setuju aja, jadi ketua kelompok aku pilih Biru dan sekertaris nya Kalula gimana langit?" tanya Gema menoleh pada langit, langit mengangguk dirinya mengikut saja.

Biru menatap Gema seperti ingin protes tapi ketika Gema menatapnya balik Biru menghela napas pelan. "Gimana Biru? Keberatan jadi ketua tidak?" tanya Gema dan Biru menggelengkan kepalanya tidak keberatan karena Biru tidak mau menolak keinginan Gema.

"Okey semuanya setuju, kita tinggal bagi tugas. Langit jangan protes kalau Biru kasih tugas dan Biru jangan beda-beda in tugas untuk Gema, Kalula dan Langit." Biru mengangguk dan Kalula terkekeh pelan, Gema berani berbicara seperti itu dan hanya Gema yang melakukannya.

"Kamu doang Gema yang berani kasih nasihat ke Langit sama Biru yang keras kepala, kepala mereka itu batu." Kalula berucap pada Gema, Gema menatap si kembar bergantian. "Kalau ada yang protes aku timpuk pake buku," jawab Gema, ucapan Gema membuat Kalula tertawa pelan.

Gadis itu semakin cantik ketika tersenyum, katakan saja Gema aneh merasa Insecure Melihat Kalula. "Aduh!" Gema mengaduh dengan kuat ketika telinga nya di sentil pelan oleh Langit, Gema menoleh ke arah langit.

Bugh!!

"Kamu! Kenapa sentil telinga aku?!" tanya Gema dengan sewot setelah memukul bahu langit menggunakan Buku, Langit memutar bola matanya malas. "Lo Insecure liat Kalula," ujar langit dan mata Gema membola terkejut.

Bagian 01 : The Same Sky (END)✓Место, где живут истории. Откройте их для себя