The Same Sky : Chapter 11 ☁️

1K 214 72
                                    

"Nomer kamar Langit 420, jangan sampe salah kamar Lo soalnya disini ada orangnya semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nomer kamar Langit 420, jangan sampe salah kamar Lo soalnya disini ada orangnya semua." Gema mengangguk dengan menyerahkan Helmnya pada Oval, Oval tidak bisa mengantarkan Gema sampai ke dalam.

Mereka akan pergi ke supermarket lebih dulu jadi membiarkan Gema menghampir Langit sendirian, Oval mengeluarkan kartu milik Nya dan menyerahkan pada Gema. "itu Kartu kunjungan biar Lo bisa masuk soalnya disini yang bisa masuk terbatas banget." Oval berucap dan Gema menoleh ke arah tempat yang menjulang tinggi.

"Terus nanti kamu masuk Gimana?" tanya Gema bingung. "Yoga ada satu, jadi orang kepercayaan langit bisa pegang kartu itu kebetulan langit kasih sama gue dan Yoga, kayaknya gak akan sadar kalau Lo duluan masuk." Gema mengangguk paham, oval berpamitan untuk ke supermarket sekalian memarkirkan motornya juga.

Gema berbalik dan melihat cukup besar gedung tempat Tinggal Langit, Oval bohong mengatakan Langit tinggal di Kost padahal tempat ini sekelas dengan Apartemen menurut Gema. Gema menghela napasnya dan berjalan ke arah penjaga keamanan disana, Gema tersenyum dengan menundukan kepalanya.

"Permisi pak, saya temen nya El Langit ingin berkunjung ke kamarnya." Gema berucap dengan ramah satpam itu menerima kartu milik Gema, Satpam menyerahkan lagi dan memberitahukan Ruangan Langit dimana. "Terimakasih Pak, saya permisi." Gema buru-buru berpamitan untuk masuk.

Gema takjub melihat bangunannya sangat besar dan memiliki beberapa lantai juga, Gema tidak tau ruangan Langit dimana gema akan mencari di setiap nomer yang Gema lewati memang tempatnya seperti Hotel tapi bukan Hotel, sepertinya sangat mahal menyewa tempat seperti ini.

"Ruangan nomer 230, berarti Langit ada di lantai dua." Gema berucap dan mengangguk paham, anak manis itu berjalan ke arah Lift untuk menuju Kamar Langit yang sepertinya ada di bagian atas.

☁️ 

"Empat ratus sembilan belas," gumam Gema dan anak manis itu tersenyum saat berdiri di depan kamar yang gema yakin itu Kamar Langit, Gema sedikit berlari tapi tiba-tiba terhenti saat mendengar suara barang jatuh dari arah Kamar itu.

Brakkk!!

Ceklek!!

Gema menutup mulutnya terkejut saat melihat langit yang jatuh ke Lantai dengan suara batuk yang terdengar nyaring. "LANGIT!!" teriak Gema langsung berlari ke arah langit dan membantu pria itu bangun.

"Darah! Langit ada darah, Langit bagaimana ini? Yoga sama oval kemana, ayo ke rumah sakit langit." Gema tidak bisa diam saat Melihat Langit terbantuk dan mengeluarkan darah, Langit menahan tangan Gema yang daritadi terus bergerak panik.

Langit mengambil tisu menyeka sisa darah di tangan dan bibirnya, langit menatap Gema wajah langit benar-benar sangat pucat sekarang. "Gue Gapapa."

Bugh!!

Bugh!!

"Gapapa apanya!! Langit berdarah tau, jangan buat aku marah langit!!" Gema memukul bahu Langit dengan suara menjeritnya, Gema menatap Langit dengan sendu. "Jangan kenapa-napa," lanjut gema dengan lirih, Gema terlihat sekali ketakutan saat ini langit hanya memperhatikan Gema saja tanpa berucap apapun.

Bagian 01 : The Same Sky (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang