3. MEMULAI

4.3K 252 4
                                    

Saat ini Stella tengah bersiap untuk memulai hari nya. Dengan di bantu oleh seorang maid yang saat ini tengah menata rambut kecoklatan milik nya.

Stella yakin bahwa maid yang membantunya adalah Melody. Karna dari ciri ciri nya memang persis seperti di dalam novel.

Mata yang berwarna hitam, kulit yang seputih salju, serta rambut yang yang berwarna pirang. Sangat cantik Stella saja sampai tercengang melihat gadis itu. Sekarang ia mengerti mengapa Eiser dan Carles menyukai nya. Tapi bukan kah kecantikan nya juga tak kalah mempesona.

"Sudah selesai nona" ucap gadis itu dengan suara halus yang masuk ke dalam rongga pendengaran Stella.

"Ahhh terimakasih Melody" jawab Stella sambil tersenyum ke arah pantulan cermin.

Ia pun beranjak dari duduk nya, berbalik menatap gadis cantik itu sambil tersenyum manis.

"Bisakah kau mengantarku memberi salam kepada tuan Duke dan nyonya duches? " tanya Stella pada gadis itu. Melody terdiam sejenak, menatap lamat gadis cantik yang menyandang sebagai nyonya nya ini lalu tersenyum dan mengangguk.

"Baiklah nona mari saya antar" jawab gadis itu membungkuk.

Saat sudah sampai di depan pintu ruangan Duke dan duches. Mereka berpapasan dengan Eiser yang seperti nya baru saja dari dalam ruangan Duke dan duches.

Stella melirik ke arah Eiser yang hanya berjalan dengan tatapan dingin.

"Melody bisakah kau menunggu disini sebentar, saya akan segera kembali" ucap Stella sebelum memasuki ruangan yang berada di depan mata nya. Setelah mendapat anggukan dari wanita itu. Stella pun masuk kedalam ruangan di depan nya.

"Saya menghadap yang mulia Duke dan duches" ucap Stella setelah mengetuk pintu.

Duke dan duches menatap Stella dengan tatapan teduh sambil tersenyum tipis.

"Silakan duduk Stella" ucap Duke yang langsung di patuhi oleh gadis yang tengah berdiri di depan pintu.

Stella mendudukkan bokong nya di sofa yang berada di ruangan itu. Ia duduk tepat di hadapan pasangan yang menjabat sebagai mertua nya. Lalu Mengeluarkan senyum manis andalan nya sebelum mulai berucap.

"Ada urusan apa kau datang kemari Stella?" tanya Duches sambil menatap nya teduh.

"Saya hanya ingin mengucap salam kepada yang mulia" jawab Stella sekenannya. Duke dan duches sedikit tercengang menatap menantunya yang tak pernah memberi mereka salam itu tiba tiba datang untuk memberi salam.

"Tak biasa nya kau memberi kami salam Stella, apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Duke kepada sang menantu. Stella yang mendengar itu pun menggeleng kan kepala pelan.

"Saya hanya ingin menyapa, karna saya tak pernah menyapa yang mulia setelah saya menikah dengan Eiser" ucap Stella menjawab pertanyaan papa mertua nya.

"Emmm, Stella, ku dengar kau jatuh ke dalam danau kemarin. Apa kau baik baik saja? " tanya seorang wanita yang menjabat sebagai ibu mertua nya.

"Ahh saya baik baik saja yang mulia"

"Syukurlah kalau begitu" -duches

"Lain kali kau harus hati hati nona Graayn" ucap Duke memberikan nama belakang nya kepada Stella. Stella merasa panas dari kedua pipi nya. Ya walau pun ia bukan lah Stella yang asli tapi......

Siapa sih yang bisa menahan saat kau sedang mengobrol dengan  mertua mu dan mertua mu malah memanggil mu dengan nama belakang mereka. Pasti kalian juga akan merona kan? Apa lagi laki laki itu adalah seorang Eiser Graayn, laki laki paling tampan di Kerajaan ini.

Yah walau Eiser ini dingin tapi ia benar benar tampan. Sangat tampan.

"Ahh baik yang mulia, lain kali saya akan berhati hati, kalau begitu saya pamit undur diri karna masih banyak pekerjaan yang harus saya selesai kan" pamit Stella seraya berdiri dari duduk nya dan di ikuti oleh sepasang suami istri yang berada di hadapan nya.

"Terimakasih karna mau menjamu saya dengan baik yang mulia" ucap Stella menundukkan kepalanya sebelum keluar dari ruangan itu.

"Apa nona sudah selesai memberi salam pada yang mulia duke dan duches? " tanya gadis yang sedari tadi menunggu nya di depan pintu ruangan.

"Sudah" jawab Stella sambil melangkah kan kaki nya menuju ke arah ruang kerja nya.

"Apa nona akan langsung bekerja setelah ke jadian kemarin? " Tanya Melody dengan suara lembut nya. Ohhh astagah gadis ini mengapa sangat menggemaskan di mata Syerill.

"Tentu mengapa memang nya?" ucap Stella setelah ia berhenti dan berbalik ke arah Melody.

"Akan lebih baik jika nona beristirahat terlebih dahulu baru melanjutkan pekerjaan" peringat gadis dengan rambut blode itu sambil menatap sejuk bola mata Stella.

"Tak apa aku sudah lebih baik" balas Stella sambil tersenyum.

"Kau sangat keras kepala nona" ucap Melody yang seperti nya sudah mulai geram. Membuat Stella terkekeh akan tingkah gadis itu.

"Kau tak perlu mengkhawatirkan aku lody, bukan kah kita besar bersama? Kau pasti mengenal ku dengan baik" ucap Stella mencoba menghilang kan rasa khawatir dari Melody.

"Karna aku sudah mengenal mu dari kecil jadi aku melarang mu" cibir Melody yang mendapatkan kekehan ringan dari Stella.

"Kau di kamar saja nona, kemarin kau tenggelam dan meminum terlalu banyak air" ucap Melody mulai memaksa Stella untuk istirahat kembali.

Stella terenyuh dengan kekhawatiran Melody. Padahal Stella yang asli berniat untuk mendorong nya. Tapi lihat lah wanita yang akan ia dorong ini, ia malah mengkhawatirkan dirinya? Kau benar benar bodoh Stella.

"Baiklah aku akan beristirahat di kamar" ucap Stella yang akhirnya pasrah.

Hallo man teman

Gimana sama cerita ini?

Maaf kalo masih ada kesalahan ya man teman.

Ini adalah cerita pertama ku.

Jadi......

Semoga suka😊

Jangan lupa di pencet bintang nya yah.

Jangan lupa juga untuk follow akun ini.

Terima kasih 🙏🙏

MENJADI SI ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang