9. KETERTARIKAN

2.9K 185 1
                                    

Sudah dua bulan semenjak Stella sakit. Dan sudah dua bulan pula Stella dan Eiser tak bertemu.

Saat ini Stella tengah berada di taman mansion, bersama dengan Melody sambil memetik beberapa mawar untuk di jadikan karangan bunga.

"Kenapa nona ingin membuat karangan bunga? " tanya Melody pada Stella yang tengah memetik mawar putih.

"Bukan kah besok adalah ulang tahun yang mulia ratu" ucap Stella tampa mengalihkan atensi nya dan tetap memetik mawar.

"Ahh iya, saya lupa, mari nona saya bantu" ucap Melody dan mulai membantu Stella memetik Mawar.

Mereka mulai memetik mawar dan memasukkan pada keranjang yang telah di bawa oleh Stella.

"Mari nona biar saya bawa keranjang nya" ucap Melody menawari. Dengan senang hati tentu saja Stella memberi kan keranjang itu.

Mereka pun mulai memasuki mansion dan berjalan menuju kamar. Tak lama setelah Stella memasuki pintu utama, dapat Stella dengar suara kereta kuda yang mendekat kearah mansion.

Derap langkah tergesa-gesa mulai menghampiri mereka berdua. Stella membalikkan badan dapat Stella lihat seorang prajurit yang datang menghampiri nya.

"Ada apa? " tanya Stella.

"Nona didepan ada yang mulia putra mahkota" ucap prajurit itu setelah selesai mengatur napas nya.

Stella tidak bingung, dalam cerita, Carles datang untuk menemui Eiser tapi itu hanya dalih. Karna sesungguhnya Carles ingin bertemu dengan Melody.

"Baiklah aku akan menyambut nya" ucap Stella lalu prajurit itu pun pergi.

Saat memikirkan harus di berikan kemana mawar ini, dengan kebetulan salah satu maid yang ia percaya membungkuk pada nya.

"Diana tolong taruh mawar ini di kamar ku" ucap Stella pada maid yang bernama Diana itu. Jika kalian tanya mengapa tak menyuruh Melody saja?

Maka jawabannya adalah, karna ia akan menemui Carles dan Carles ingin menemui Melody. Jika Stella menyuruh Melody untuk pergi, itu sama saja Stella menghalangi bertemu nya Carles dan Melody bukan.

Sampai di depan pintu utama mansion Stella langsung menemukan Carles yang baru saja turun dari kereta kuda nya. Sedikit membungkukkan badan dengan bibir tersenyum lebar. Bukankah Syerill bisa menjadi aktor yang baik.

"Selamat datang di kediaman Graayn yang mulia, apakah gerangan anda datang kemari" ucap nya dengan senyum manis terpatri di bibir love nya.

"Saya ingin menemui Eiser, bisakah nona Graayn memanggilnya? " ucap Carles bertanya. Stella mengangguk.

"Mari yang mulia hamba antar ke lobby mansion" ucap Stella lalu berjalan mendahului Melody dan Carles sambil menarik satu sudut bibir nya.

Sampai di lobby mansion/ruang tamu, Stella pun membalikkan badan nya.

"Yang mulia silakan duduk" Stella berkata dan langsung di angguki oleh yang bersangkutan.

"Melody tolong temani yang mulia pangeran sebentar, aku ingin memanggil Eiser di ruang kerja nya" ucap Stella sebelum pergi dari lobby dan memanggil suami nya.

"Tuan muda nona Stella berada di depan" ucap seorang laki laki berperawakan mungil.

"Stella?" gumam Eiser lalu menatap pintu ruang kerja nya sebentar.

"Suruh dia masuk" ucap Eiser dan kembali fokus pada berkas berkas nya.

Tak lama seorang gadis masuk kedalam ruang kerja dengan pakaian simpel namun terkesan elegan. Awal melihat nya Eiser di buat terpana dengan penampilan Stella saat ini.

Penampilan yang simpel namun elegan, tidak seperti Stella yang biasa nya, yang memakai pakaian yang sangat norak menurut Eiser.

"Eiser di depan ada yang mulia putra mahkota Carles, ia berkata ingin bertemu dengan mu" jelas Stella memberi tahu Eiser, perkataan yang keluar dari bibir Stella mampu membuat lamunan Eiser buyar dalam sekejap.

"Pangeran datang?"

"Ya, sekarang dia sedang menunggu mu di bawah"

"Baiklah aku akan kesana" Eiser beranjak dari duduk nya dan mulai melangkah kan kaki nya menuju tempat dimana ada nya putra mahkota.

Stella mengikuti langkah kaki sang suami, ia tersenyum melihat reaksi Eiser saat ia menggunakan pakaian yang ia kenakan saat ini. Perlu di ingat kan lagi yang berada di dalam tubuh Stella adalah Syerill seorang dokter spesialis yang memiliki kepekaan besar pada lawan bicara nya. Jadi tak heran jika Stella menyadari bahwa Eiser terpana pada nya. Sejujurnya sejak tadi pun putra mahkota selalu menatap nya tertarik, itu sebap nya Stella hanya menyeringai bangga.

"Ada apa anda datang kemari yang mulia? " tanya Eiser dan mendudukkan bokongnya di sofa depan Carles.

"Saya datang ingin mengundang mu untuk pergi ke pesta ulang tahun yang mulia ratu" Jawab Carles sambil meminum teh nya.

Stella duduk di samping Eiser menatap Carles dengan menarik satu sudut bibir nya. Setelah meminum teh nya Carles menatap Stella sambil tersenyum manis. Membuat Stella langsung mengganti mimik wajah nya.

"Saya suka dengan gaya berpakaian anda hari ini nona Stella, terlihat cantik dan elegan" ucap Carles memuji di sela sela mata nya menatap Stella intens, dan tatapan tertarik mungkin.

"Saya suka dengan gaya berpakaian anda hari ini nona Stella, terlihat cantik dan elegan" ucap Carles memuji di sela sela mata nya menatap Stella intens, dan tatapan tertarik mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Stella mengenakan dress selutut tanpa lengan berwarna putih dengan corak bunga. Rambut di gerai juga dengan beberapa perhiasan yang terpasang di tubuhnya, serta make-up tipis mampu menambah kecantikan nya hingga siapa pun yang melihat nya pasti terpesona

"Ahh terimakasih, saya yang meminta salah satu disainer untuk membuat kan saya beberapa pakaian yang simpel" jawab Stella sambil tersenyum tak kalah manis.

"Tadi yang mulia berkata mengundang kami untuk datang di pesta ulang tahun ratu, lalu mengapa Anda yang datang mengapa tidak menggunakan pengantar surat istana"- Eiser.

"Tak apa aku hanya ingin berkunjung" jawab nya namun tatapan nya tetap melekat pada Stella. Sungguh pendalih yang sangat hebat batin Stella.

Tapi.....
Tunggu apakah di dalam cerita a scene di mana Carles menatap nya se-lamat ini dan dengan tatapan ketertarikan.
Mungkin itu menatap Melody, karna Melody berada di sampingnya.
Yahhh itu mungkin saja.
Tapi hey ia menatap mata Stella bukan Melody. Ahh sudah lah.

Saat sibuk dengan pikiran nya tiba tiba ada seorang maid yang menghampiri mereka.

"Tu-tuan muda" panggil nya dengan napas terpenggal.

"Ada apa? " tanya Eiser pada wanita paruh baya itu.

"Tuan duke.. Tuan duke tiba tiba terkena penyakit misterius"

Ini itu pemeran nya dokter tapi gak ada penyakit nya kan jadi gak seru.

Jadi mari kita adakan penyakit itu.

Memencet tombol bintang di bawah mampu membuat lia semakin semangat.

Babay👋

MENJADI SI ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang