17. MIMPI (2)

2.2K 126 2
                                    

💗~HAPPY READING~💗

Syerill kembali terbangun di tempat yang sama tempo hari lalu. Tempat gelap yang mendapat pencahayaan dari layar besar di depan nya.

Berbeda dengan tempo hari, saat ini layar itu mengarahkan sebuah ilustrasi. Dimana disana terlihat Stella yang berhasil di bunuh dengan sebuah pedang.

Hal itu mampu membuat diri nya merinding. Membayangkan bahwa ia akan di posisi itu nanti nya.

Entah kenapa siaran yang ada di layar semakin membuat nya yakin bahwa ia harus pergi jauh dari mereka.

Tapi....

Kenapa ia tak bisa.

"Kenapa gw rasa gw gak bisa pergi jauh dari mereka" gumamnya sambil terduduk memeluk kedua kaki.

"Itu karna, tanpa lo cerita ini gak akan berjalan" ucap seseorang menimpali gumaman Syerill.

Syerill mengangkat kepalanya, melirik gadis yang menimpali nya tadi. Fiolla gadis itu datang kembali ke dalam mimpi nya.

Senyuman cerah yang tercetak di bibir tipis nya. Mampu membuat Syerill sedikit tenang. Karna jujur saja.

Setelah ia melihat rekaman tadi dirinya menjadi takut. Takut mati di tangan mereka dan tak bisa kembali ke dunia nya.

"Olla" beo Syerill.

"Sye lo gak bisa pergi dari novel ini"

"Kenapa?"

"Seperti kata gw tadi, tanpa lo cerita ini gak akan berjalan"

"Biarin aja gak jalan. Gw gak peduli"

"Sye jangan egois"

"Tapi gw gak mau mati la"

"Gw udah bilang kan sama lo, ubah alur cerita nya"

"Ini gak semudah itu"

"Ada gw, gw bakal bantu lo"

"Apa yang bisa lo bantu?"

"Sye, lo lupa gw penulis novel ini"

"Kalo lo penulis nya, kenapa gak lo jadiin gw pemeran utama langsung aja!" bentak Syerill yang geram dengan Fiolla.

"Gw gak bisa" cicit Fiolla pelan.

"Kalo lo gak bisa, maka lo diem aja dan ikutin permainan gw" ucap Syerill berdiri lalu berbalik arah melangkah kan kaki nya.

"Sye! Jangan pernah lo pergi dari alur sebelum Eiser cinta sama lo!" teriakan Fiolla mampu membuat Syerill menghentikan kaki nya.

"Maksud lo?" tanya Syerill sambil berbalik dan menatap Fiolla.

"Lo harus buat Eiser cinta sama lo, setelah itu terserah lo mau ngapain"

"Tapi itu gak gampang, gw bukan pemeran utama disini"

"Sye, lo bisa jadi pemeran utama nya"

"Apa? Tapi gimana?"

"Apa lo gak sadar?, Charles yang gak pernah lirik lo di novel malah keliatan tertarik sama lo" ucapan Fiolla itu mampu membuat Syerill menganggukan kepala nya.

"Lo bisa jadi pemeran utama, dengan cara menarik perhatian mereka"

"Maksud lo, Eiser dan Charles?" tanya Syerill di angguki oleh Fiolla.

"Lo cukup narik perhatian mereka dengan kecerdasan lo, kehebatan lo, atau semua skill yang lo bisa"

"Contohnya?"

"Lo bisa nyanyi, dance, masak, merangkai bunga, lo juga seorang dokter Sye," Fiolla menjeda ucapan nya.

"Jangan lupakan tentang lo yang tak pernah memandang status dalam berteman, lo bisa narik perhatian mereka dengan itu"

MENJADI SI ANTAGONISWhere stories live. Discover now