20. KONFLIK

941 65 1
                                    

💗~HAPPY READING~💗

Di tempat yang kumuh dan gelap. Seorang gadis yang menggunakan jubah berwarna hitam berjalan dengan sedikit tergesa.

"Kau sudah sampai?" tanya seorang gadis lainnya yang menggunakan gaun bangsawan.

"Ya lady"

"Jadi apa informasi yang kau bawa hari ini?" tanya gadis bangsawan itu.

"Seperti nya tuan muda Eiser sudah mulai menyukai nona Stella, kadang ia juga khawatir pada beliau"

"Maksud mu? Eiser mulai menyukai Stella?"

"Ya, mungkin?"

"Ck, Melody cepat cari informasi lain nya, kalau bisa kau hempaskan Stella dari mansion pria ku!"

"Baik lady Hestia saya akan melakukan yang terbaik"

Stella tengah sibuk di dapur megah mansion keluarga Graayn. Ia berniat untuk membantu membuat makan malam.

"Nona apa yang akan nona buat?" tanya kepala koki mansion kepada Stella.

"Hmm, menurut mu lebih baik aku membuat apa?" tanya Stella balik.

"Apa nona mau saya beritahu menu favorit keluarga Duke?"

"Ya"

"Tuan Duke suka dengan dengan ikan kukus asal Tiongkok yang memiliki banyak khasiat. nyonya Duchess menyukai menu dari Eropa seperti spaghetti. sedangkan tuan muda ia bisa makan apa saja asal bukan dari olahan kacang, karna beliau alergi pada kacang." jelas kepala koki.

"Baiklah jadi mari kita buat semua itu" ucap Stella menggebu gebu.

Tanpa ia sadari sedari tadi ada yang memperhatikan nya. Mengepalkan tangan kuat lalu pergi dari dapur mansion. Dia.... Melody.

Makan malam sudah di selesai dibuat. Anggota keluarga duke duduk di kursi nya masing-masing.

Duchess melihat menu apa yang berada di hadapan nya dengan mata berbinar.

"Siapa yang membuat kan ku pasta?" tanya Duchess.

"Apa ibu menyukainya?" tanya Stella Duchess menganggukan kepalanya setelah ia menyuap pasta itu kemulut nya.

"Syukurlah kalau ibu menyukai nya"

"Ini buatan mu Stella?" tanya Eiser saat Stella mulai menyuap makanan nya.

"Hm, apa kau suka?"

"Tidak buruk"

Makanan yang ada di hadapan Eiser adalah makanan kesukaan nya dari Korea.

"Apa nama makanan itu?" tanya Duchess pada seekor ayam utuh yang sudah di buat sup.

"Ini adalah samgyetang dari negri timur ibu" jelas Stella.

Mendengar hal itu Eiser menghentikan makan nya. Negri timur lagi?

"Eiser apa kau suka?" tanya Duchess pada sang putra.

"Entahlah" nafsu makan nya hilang sekarang.

Entah kenapa sekarang malah ia yang tak suka dengan hal hal yang berbau negri timur. Saat Eiser ingin beranjak dari duduk nya, tiba tiba seorang pelayan wanita datang menghampiri mereka dengan tergesa-gesa.

"Yang mulia!" ucap pelayan itu sedikit berteriak.

"Yang mulia Duke drop kembali" panik pelayan itu. Seketika meja makan menjadi hening.

Duchess langsung pergi menuju ke arah kamar nya. Bersama dengan Stella dan Eiser di belakang nya.

Sampai di dalam Duchess benar-benar tak bisa berkata apa apa lagi. Ia dekati suami nya yang berbaring Lemah tak berdaya.

"Bagaimana ke adaan nya dok?" tanya Stella pada dokter Kaelus.

"Seperti nya yang mulia keracunan makanan, lady" jawab Kaelus pada Stella.

"Ba-bagaimana bisa, saya sendiri yang membuat makanan itu" jelas Stella yang membuat Kaelus terdiam.

"Anda yang membuat makanan itu?" tanya Kaelus yang mendapat anggukan dari Stella.

"Saya akan memeriksa makanan itu terlebih dahulu"

"Kalau begitu saya permisi" setelah nya Kaelus pun pergi dari kamar Duke dan Duchess.

Sepeninggalnya Kaelus, Eiser menarik tangan Stella menjauhi kamar orang tuanya.

"Akh sakit, Eiser lepassss!" ringis Stella mencoba melepaskan genggaman Eiser.

"Apa yang kau lakukan?!" tanya Eiser dengan tatapan dingin nya.

"Apa maksud mu? "

"Jangan berpura pura bodoh, kau yang meracuni ayah ku?"

"Kau yang bodoh Eiser, mana mungkin aku meracuni mertua ku sendiri?"

"Cih, aku tak percaya pada mu"

"Kau pikir aku juga butuh kepercayaan mu?" ucap Stella tak mau kalah.

"Stella, kalau terjadi sesuatu pada ayah ku, aku tak akan membiarkan mu hidup tenang" ancam Eiser dengan penekanan di setiap kalimat nya. Lalu pergi meninggalkan Stella sendiri.

Stella terdiam di atas ranjang nya dengan tatapan kosong. Apa ini? Mengapa jadi seperti ini?

"Nona, air hangat nya sudah siap" ucap Melody.

Tunggu, Melody? Apa semua ini karna ulah nya? Tapi mengapa ia melakukan itu? Tidak! Jangan mengambil kesimpulan seenaknya.

Stella tersenyum dan mengangguk. Lalu berjalan menuju kamar mandi. Melepaskan pakaian nya dan mulai merendam kan diri di bak mandi yang besar.

Stella kembali memikirkan semua yang terjadi hari ini. Bukan tanpa alasan ia mencurigai Melody.

Sejujurnya sudah satu minggu ini ia jarang melihat Melody di samping nya. Melody hanya datang saat ia menyuruh nya melayani dirinya.

Belum lagi tingkah gadis itu mulai aneh semenjak Hestia datang ke mansion. Apa ini ulah mereka?

Aahh, Stella ingat. Di novel transmigrasi, jika kita bertrasmigrasi ke tubuh antagonis. Maka sang protagonis lah yang menggantikan peran itu.

Entah lah Stella pusing. Ia berharap nanti malam Fiolla datang untuk memberi tahu nya petunjuk.

Anyeong👋

Aku kembali nih man teman.

Gimana kangen gak sama tulisan ku?

Mon maaf ni ya kalo banyak typo hehe.

Jangan lupa untuk di pencet bintang nya.

Dan jangan lupa follow akun aku.

Bye all👋

MENJADI SI ANTAGONISWhere stories live. Discover now