11.TERKESIMA

2.6K 152 0
                                    

Pagi ini Stella telah siap dengan dress putih nya. Berjalan santai menuju ruang makan dan sesekali tersenyum ke arah para pekerja yang membungkuk pada nya.

Sampai di ruang makan. Sedikit membungkuk saat melihat ibu mertua nya tengah duduk sambil bercengkrama dengan Eiser.

"Stella kau sudah datang? " tanya Duchess sambil tersenyum.

Stella menghampiri tempat duduk nya sambil tersenyum dan mengangguk.

"Kau terlihat sangat cantik Stella" puji Duchess pada menantu nya.

"Terimakasih ibu, ibu juga sangat cantik" balas Stella.

"Stella, sebenarnya ibu ingin bicara dengan mu"

"Silakan bu"

"Hari ini adalah ulang tahun ratu, bisakah kau dan Eiser mewakiliku dan Duke untuk menghadiri pesta"

"Ahh, tentu ibu," tentu saja dengan senang hati Stella akan menerima tawaran itu. Karna dalam cerita malam ini ia akan pergi berdansa dengan pangeran dari Kerajaan timur.

Ahh tentang dirinya yang di perk*sa itu. Stella mengerti, di dalam cerita diri nya juga ikut salah karna berkata kasar dan tak sopan pada laki laki itu. Bukan kah kalian ingat ia pernah berkata untuk mengubah alur dalam cerita ini.

Maka rencananya adalah untuk menikah dengan pangeran taehyung dan bercerai dengan Eiser. Jika kalian tanya mengapa? Maka jawabannya adalah karna ia tak ingin mati di tangan suami nya sendiri, jadi lebih baik ia menghindar.

"Baiklah, sekarang mari kita memulai sarapan pagi ini"

Saat ini Stella tengah berada di dalam kamar nya sambil membuat karangan bunga yang tadi pagi sempat ia petik. Bunga mawar yang kemarin ia petik sudah layu karna lupa ia rendam dengan air.

Ia ingat bahwa ratu suka dengan warna ungu, jadi ia mengganti semua bunga nya menjadi warna ungu.

"Ternyata nona bisa membuat karangan bunga, kami baru tahu" ucap kepala pelayan yang biasa melayani nya.

"Benar benar cantik sama seperti nona" puji Melody.

"Ahh kau bisa aja, terimakasih" ucap Stella dengan sedikit rona merah di pipi nya.

"Nah sudah selesai, sekarang aku akan mandi bisa tolong siap kan air nya" ucap Stella dan mendapat anggukan dari para pelayan nya.

"Nona dari mana anda belajar membuat karangan bunga seperti ini? " tanya Melody yang saat itu hanya ada mereka berdua.

"Rahasia" ucap Stella sambil mengedipkan satu mata nya dan menaruh telunjuk nya di depan bibir.

Dulu saat masih SMP, ia sering membantu Fiolla membuat karangan bunga. Fiolla memiliki rumah kaca yang besar, dan di sana ibunya menanam banyak bunga. Orang tua Fiolla sendiri adalah pemilik toko bunga yang cukup besar di jakarta. Banyak sekali karangan bunga yang toko itu buat menjadi sebuah tren.

Selain bernyanyi dan menari, ada salah satu hobi nya yang paling ia gemari, yaitu membuat karangan bunga. Apa lagi jika bersama dengan Fiolla.

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
MENJADI SI ANTAGONISOù les histoires vivent. Découvrez maintenant