Part 27

50.5K 1.9K 38
                                    

Happy reading guys...

Warning! Typo bertebaran!
Cerita gaje!

***

Lauren mengerang karna seseorang menepuk pelan pipinya. Lauren mengucek matanya dan membukanya perlahan.

"Dave, semalam kita tidur disini?" tanya Lauren serak khas bangun tidur.

"Ya, ayo bangun" ajak Dave dibalas gelengan. Lauren justru semakin menelusupkan kepalanya ke dada bidang Dave.

"Aku mengantuk, ini bahkan masih pukul tiga" rajuknya dengan bibir mengerucut.

"Maksudku ayo pindah ke kamar" jelas Dave dibalas cengiran bodoh khas Lauren.

"Gendong..." pintanya manja membuat Dave terkekeh pelan. Dan sekarang, Lauren menempel erat seperti bayi koala pada induknya.

Diam-diam Lauren tersenyum. Dia yakin. Sebentar lagi Dave-nya akan kembali.

***

Lauren sedang memasak pancake untuk sarapan dengan Dave yang terus menempel di punggungnya.

"Sayang, aku mau topping maple syrup, strawberry, dan pisang" pinta Dave manja.

"Tentu. Lalu apa kesukaan Mom, Dad dan Vanny? Maple or honey?" tanya Lauren yang sedang memberi topping pada tiga piring milik mereka.

Dave menjelaskan satu per satu dan membantu Lauren memberi topping.

"Bantu aku membawa ini" ucap Lauren memberi dua Dave piring miliknya dan milik Dave sendiri. Sementara Lauren membawa tiga piring di tangannya.

"Wow, ini kesukaanku" pekik mereka bertiga bersamaan saat Lauren meletakan piring di meja makan. Lauren terkekeh pelan.

"Kau tau kesukaan kami?" tanya Vanny dibalas anggukan.

"Tentu saja, pria ini ada di sampingku. Aku bisa bertanya apapun padanya" jawab Lauren disambut senyuman hangat Mom.

Memang Dave hanya mau bicara pada Lauren, jika pada yang lain dia akan bicara seperlunya.

"Kenapa tidak makan sarapanmu?" tanya Lauren menyelidik.

'Suapi...' jawabnya dengan gerakan mulut tanpa mengeluarkan suara.

Lauren menghela nafas. Dave memang masih sangat manja dan tidak bisa tidur tanpanya walau tidak separah kemarin yang akan menangis jika di tinggal sebentar saja.

"Dekatkan kursimu padaku" ucap Lauren sebal. Bukannya mendekat, Dave justru menarik Lauren agar duduk di pangkuannya.

"Kau ini apa-apaan sih?!" tanya Lauren kesal.

"Ayolah sayang... Jangan marah begitu, aku lapar" bujuk Dave membuat Lauren mendengus.

"Buka mulutmu" ucapnya setengah kesal.

Makanan Lauren dan Dave habis disaat bersamaan. Tepat setelah itu, Dad membuka suara.

"Kapan kau akan kembali ke kantor Dave?" tanya nya yang hanya dibalas hedikkan bahu acuh.

Lauren mencubit pinggang Dave keras membuatnya meringis.
"Jawab dengan benar" ucapnya galak.

Dave memutar matanya malas. "Tidak tau, mungkin lusa"jawabnya singkat.

"Lusa? Bukankah besok kau dan Lauren fitting baju?" tanya Mom kurang yakin.

"Really? Kalau begitu aku berangkat selesai pernikahan saja" ucap Dave semangat.

My CEO My Love [Completed]Where stories live. Discover now