7

1.5K 157 4
                                    

Jam menunjukkan pukul 12.00, sudah waktunya makan siang.

Mondy berjalan menuju meja kerja Raya.
"Raya, ayo kita makan siang" ucap Mondy.

"Bapak duluan aja, saya masih ada kerjaan" ucap Raya tetap fokus kepada komputernya.

"Enggak, kamu harus ikut saya makan" ucap Mondy tegas.

Raya menghela nafasnya.
"Tapi saya masih ada kerjaan pak, lagian saya juga belum laper kok" ucap Raya lagi.

Mondy berjalan ke belakang kursi Raya. Mengalungkan tangannya di leher Raya dan berbisik di telinga Raya.

"Mau ikut saya makan atau kamu yang saya makan ?" ucap Mondy setengah berbisik. Membuat Raya bergidik karena deruan nafas Mondy yang menyapu telinganya.

Raya menoleh ke belakang dan melepas tangan Mondy dari lehernya.

"Bapak ada-ada aja, mana mungkin bapak bisa makan saya" ucap Raya polos.

"Enggak ada yang saya gak bisa lakuin Raya, bahkan saya bisa memakan kamu sekarang disini ! Mau coba ?" ucap Mondy tersenyum devil.

Raya mengernyitkan dahinya heran saat ibu jari Mondy bergerak mengelus bibir mungilnya.

Sedetik kemudian Raya sadar apa makna kata memakan yang diucapkan Mondy. Segera Raya mendorong Mondy menjauh darinya.

"Bapak apa-apaan sih !" ucap Raya kesal dan langsung meninggalkan Mondy.

Mondy hanya tertawa melihat tingkah Raya yang selalu kesal kepada dirinya. Tapi tentu saja itu membuat Mondy senang, sepertinya Mondy mendapatkan hiburan sendiri ketika membuat Raya kesal.

**

Raya dan Mondy tengah makan di kantin kantornya. Raya hanya diam dan fokus pada makanannya.

"Oh iya, nanti pulang kantor kita ke cafe ya" ucap Mondy.

"Hmm" Raya hanya berdehem menjawab Mondy.

***

Sesampainya mereka di Adhari's cafe, semua karyawan melihat mereka aneh begitu pun Rasya.

"Raya Mondy, kok kalian bisa bareng ?" ucap Rasya.

Kini mereka tengah duduk di sofa ruangan Mondy.

"Iya kak, jadi Mondy ini bos Raya di tempat yang baru" ucap Raya.

"Loh emang kamu kerja dimana Ray ?"

"Di kantor gue" ucap Mondy datar.

Seketika tawa Rasya pecah. Bagaimana tidak, Raya di pecat Mondy dari cafenya tapi malah bekerja di kantornya.

Dan sekarang mereka malah terlihat akrab, bukankah mereka awalnya saling membenci ?

"Raya kamu beneran kerja sama Mondy ? Kok kamu mau sih punya bos kayak Mondy" ucap Rasya mengejek Raya dan Mondy.

"Ya gimana lagi kak Raya gak tau awalnya dia bosnya" ucap Raya melihat Mondy sekilas yang hanya menampilkan wajah datarnya.

Rasya mencubit pipi Raya gemas, seperti biasa yang mereka lakukan setiap bertemu.

"Kasian banget kamu Ray harus kerja sama manusia nyebelin kayak dia. Oh iya kakak kangen banget tau sama kamu" ucap Rasya me pundak Raya.

"Iya kak Raya juga kangen kok sama kakak dan teman-teman disini" ucap Raya tersenyum.

"Ekhem, gue bukan obat nyamuk" ucap Mondy ketus.

"Kenapa ? Lo cemburu ?" Rasya menampilkan senyum mengejek kepada Mondy.

Kisah AkuWhere stories live. Discover now