15

1.5K 155 7
                                    

- Happy Reading -

Mondy menatap undangan yang diberikan oleh ayahnya tadi pagi, undangan pesta ulang tahun perusahaan sahabat ayahnya.
Tentu saja ia akan datang ditemani Raya kekasihnya. Yah ia akan memaksa Raya untuk ikut.

Mondy meminta bantuan Haikal untuk mencarikan sebuah gaun yang bagus untuk Raya. Dan sekarang ia sudah mendapatkannya.
Kotak berisi gaun itu kini telah ada di hadapannya. Ia akan meminta Raya mengenakannya saat ke pesta nanti.

Mondy meletakkan kotak tersebut di atas meja kerja Raya lalu kembali ke meja kerjanya. Sambil menunggu Raya yang kembali dari toilet, Mondy berpura-pura sibuk dengan pekerjaannya.

Saat  Raya memasuki ruang kerjanya, ia mengerutkan dahi melihat sebuah kotak berukuran sedang berada di atas meja kerjanya. Ia melirik Mondy, pria itu terlihat sibuk dengan pekerjaannya. Pasalnya tadi sebelum ia ke toilet kotak itu tidak ada di mejanya. Ia juga tidak merasa kotak itu miliknya.

Raya sungguh penasaran apa isi dari kotak itu, siapa yang memberikannya, apa itu dari Mondy ? Tapi ia gengsi jika harus bertanya kepada Mondy. Pasti Mondy mengira ia terlalu percaya diri.
Tapi karena rasa penasarannya yang semakin menjadi, Raya memberanikan diri bertanya kepada Mondy. Masalah Mondy akan menganggapnya terlalu percaya diri atau terlalu berharap itu masalah nanti.

"Mon, kamu tahu ini apa ?" tanya Raya. Mondy hanya meliriknya sekilas dan mengangkat bahunya acuh.

Raya menghela nafasnya kasar. Seperti perkiraannya Mondy tidak tahu.

"Siapa yang memberikannya ? Tadi waktu aku mau ke toilet kotak ini gak ada Mon, kamu serius gak tau ?" tanya Raya lagi.

"Aku beneran gak tau Raya. Mungkin aja itu dari fans kamu kali" ucap Mondy dengan kesal yang dibuat-buat.

"Isinya apa ya Mon ?" tangan Raya bergerak akan mengambil kotak itu dan membukanya. Tapi suara Mondy membuat gerakan tangannya terhenti.

"Jangan Ray !! Siapa tahu isinya bom atau ular atau boneka yang penuh darah seperti di film-film" ucap Mondy asal menakuti Raya.

Dengan cepat Raya menarik tangannya menjauh dari kotak itu dan menghampiri Mondy.

"Mondy kamu kok ngomongnya gitu sih. Sereemm tau ....
Ya udah sekarang kamu aja yang buka ! Ayo Mondy" Raya menarik-narik jas Mondy seperti anak kecil.

Mondy berjalan mendekati kotak itu dengan Raya di belakangnya.
Dengan santai ia mengambil dan memposisikannya di depan wajah Raya. Raya yang ketakutan karena perkataan Mondy telah memejamkan matanya rapat-rapat. Ia takut jika isinya salah satu dari yang Mondy sebutkan tadi.

"1.... 2.... 3...." Mondy membuka kotak itu dengan tenang dan melihat gaun di dalamnya. Lalu matanya menangkap Raya yang masih terpejam.

"Heh buka mata kamu, liat ni gak ada apa-apa" Raya sedikit mengintip dari sebelah matanya daan saat melihat isi kotak itu matanya terbuka, ia meraih gaun di dalam kotak dan merentangkannya.

"Ini buat aku ?" tanya Raya.

"Iya, nanti malam kamu pake ya buat ke pesta ulang tahun perusahaan sahabat papa" jawab Mondy.

"Jadi ini dari kamu ? Dasar ya pake mau ngerjain segala" Raya mencubit pinggang Mondy geram membuat Mondy meringis kesakitan.

"Awww.... Sakit yang" Mondy menggosok-gosokkan tangannya ke bagian yang dicubit Raya agar sakitnya berkurang.

"Makasih ya gaunnya cantik" Raya mengecup pipi kiri Mondy sekilas dan tersenyum senang.

"Wah, kayaknya aku harus selalu beliin kamu gaun biar selalu dapat ciuman dari kamu yang" ucap Mondy.

Kisah AkuWhere stories live. Discover now