22

1.4K 148 8
                                    

3 bulan telah berlalu selama itu pula hubungan Raya dan Mondy masih berjalan dengan baik dan lancar. Tanpa di sangka Mondy bahkan Bella benar-benar menepati perjanjian diantara mereka dan tidak mengganggu hubungannya dan Raya.
Dan Mondy tentu sangat bersyukur akan itu.
Karena dengan begitu Mondy bisa bebas menjalani hari-harinya bersama gadis pujaan hatinya.

Setelah makan malam Mondy dan kedua orang tuanya duduk santai di sofa ruang keluarga.

"Bagaimana dengan masalah Bella ?" Fokus Mondy pada gadgetnya teralihkan saat ayahnya menyinggung soal Bella. Fatma yang sedari tadi asik dengan siaran Tv pun terlihat penasaran dengan topik pembahasan keluarganya saat ini.
Suasana di ruang keluarga yang tadinya santai pun berubah menjadi serius.

"Sebelum pertunangan itu Mondy membuat sebuah perjanjian dengan Bella." ucap Mondy membuat ayah dan ibunya sedikit kaget.

"Perjanjian apa ?"

"Mondy meminta Bella untuk menyembunyikan status pertunangan Mondy kepada siapa pun, dan Mondy masih bebas untuk berhubungan dengan Raya." jawab Mondy.
"Dan terbukti Bella tidak mengganggu hubungan Mondy dan Raya sampai saat ini."

Hamzah dan Fatma mengangguk mengerti.

"Tapi, itu tidak akan bisa menyelamatkan kamu selamanya Mon. Bagaimana kalau Bella nekat memberitahu Raya soal pertunangan ini ?" ucap Hamzah.

"Ya, papa benar. Mondy juga sampai sekarang masih memikirkan cara yang tepat untuk mengatasi Bella dan ayahnya."

Hamzah dan Mondy memutar otaknya, memikirkan cara-cara yang sekiranya mungkin tanpa harus membahayakan nyawa Raya atau salah satu dari keluarga mereka.

Namun sudah sekian menit otak mereka seakan buntu. Tak ada satu ide pun yang keluar baik dari Hamzah maupun Mondy.

Hamzah mendesah kecewa karena sudah selama ini tapi mereka bahkan belum bergerak sedikit pun untuk mengatasi ancaman Restu.

Kecemasan pun tak luput dari wajah tampan Mondy. Ia tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa hatinya pun kini diliputi kegundahan.

*

Di lain tempat Bella terlihat mondar-mandir di balkon kamar mewahnya.
Saat ini ia tengah memikirkan suatu cara untuk membuat Mondy jauh dengan Raya.

Sudah cukup rasanya ia diam selama ini. Membiarkan Mondy, lelaki yang dicintainya bermesraan dengan wanita lain.
Ia harus melakukan sesuatu. Apapun itu !

Perjanjian itu ? Hanya hitam di atas putih.
Siapa yang peduli ? Bella akan tetap melakukan kewajibannya untuk mendapatkan Mondy. Dan menjadikan Mondy miliknya, hanya miliknya.

Bella menekan tombol calling di handphonenya. Tak lama terdengar suara dari orang di seberang telfon.

"Saya ada pekerjaan buat kamu."

".............. "

Bella menyeringai licik setelah mematikan sambungan telfonnya.

"Well, kita lihat saja apa yang akan terjadi" gumam Bella penuh misteri.

**

Pukul satu malam Raya telah terlelap dalam tidurnya.
Namun sebuah mobil jeep berhenti tak jauh dari rumah Raya.
Saat pintu mobil dibuka keluarlah tiga orang pria dengan pakaian serba hitam dan penutup wajah yang hanya menampakkan kedua bola mata mereka.
Salah satu dari mereka mengambil dua buah ken berisi bensin dari dalam mobil dan memberikan kepada rekannya.
Kemudian dua orang dari mereka berjalan mengendap-endap menuju rumah Raya. Sedangkan seorangnya berjaga-jaga.

Tanpa berlama-lama mereka menyiramkan bensin yang dibawanya ke sekeliling rumah Raya. Setelah menyiramkan bensin mereka juga merusak meteran listrik agar polisi menyangka kebakaran ini disebabkan karena konsleting listrik.

Kisah AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang