11

1.4K 148 5
                                    

Keesokan harinya Raya menatap selembar kertas di tangannya lekat.
Ia baru saja selesai membuat surat pengunduran dirinya dari Adhari Corp.

Raya telah memikirkan ini semalaman. Dan keputusannya bulat ia akan resign dari kantor Mondy, ia juga tidak sanggup jika harus selalu bertemu Mondy.

Ia ingin melupakan segala perasaannya terhadap Mondy. Dan menjauhi Mondy yang sudah menghancurkan hatinya.
Mungkin dia akan mencari kerja di tempat lain yang tidak akan berhubungan dengan Mondy.

Raya akan ke kantor Mondy siang saja.

*

Mondy melangkahkan kakinya memasuki kantor dan menuju ruang kerjanya.

Kosong.

Mondy melirik jam di tangannya, sudah jam 8 pagi tapi Raya belum ada di kantor.
Mondy mendekati meja Raya untuk melihat apakah ada barang-barang Raya seperti tas atau handphonenya. Mungkin saja Raya sedang ke toilet.

Nihil. Tidak ada tas Raya. Itu berarti Raya memang belum datang.

Mondy duduk di meja kerjanya. Ingin rasanya dia menghubungi Raya dan menanyakan kabar gadis itu. Dan mengapa dia tidak masuk kantor.

Namun Mondy mengurungkan niatnya, karena memang niatnya ingin menjauhi Raya.

Mondy mencoba memfokuskan dirinya untuk bekerja tanpa memikirkan Raya tapi tetap saja gadis itu menyita pikirannya.

**

Seorang gadis cantik turun dari sebuah taksi, gadis itu memegang sebuah kartu nama.
Kepalanya mendongak melihat nama kantor tersebut dan mencocokkan dengan kartu nama di tangannya.

Senyum manis tersungging di wajahnya. Wanita itu melangkahkan kakinya anggun memasuki kantor tersebut.

Semua orang di kantor tersebut menatap wanita itu kagum, karena mereka tidak pernah melihat wanita itu di kantor ini.

"Permisi, saya mau tanya ruangan Mondy dimana ya ?" ucap gadis itu kepada Resepsionist.

"Maaf mbak, ada keperluan apa ya ?"

"Saya teman Pak Mondy" ucap gadis itu lembut.

Gadis itu segera menuju lift setelah resepsionist menyebutkan letak ruangan Mondy.

Saat keluar dari lift gadis itu tak sengaja menabrak Raya.

Raya berjongkok memungut mapnya yang terjatuh.

"Maaf" ucap gadis itu lembut.

"Iya, gak pa-pa" jawab Raya.

Gadis itu melanjutkan langkahnya. Raya mengernyit gadis itu seperti menuju ruangan Mondy. Raya memperlambat langkahnya dan membiarkan gadis itu berjalan di depannya.

Mata Raya melebar saat gadis itu benar-benar masuk ke ruangan Mondy.

"Hai Mon" sapa gadis itu.

"Bella ?" Mondy sedikit terkejut akan kedatangan Bella di kantornya.

"Duduk Bel" Mondy mempersilahkan Bella duduk di kursi depan meja kerjanya.

Raya membuka sedikit pintu ruangan Mondy agar bisa melihat dan mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Ada apa Bel ?" tanya Mondy.

"Mon, aku butuh pekerjaan. Kamu bisa kasih aku pekerjaan di kantor kamu ?" ucap Bella.

"Oh, oke lo boleh kok kerja disini" ucap Mondy.

Bella tersenyum. Matanya mengedar meneliti ruang kerja Mondy dan berhenti di sebuah meja kerja kosong, meja kerja Raya.

Kisah AkuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora