12

1.6K 152 11
                                    

Mondy memasuki cafenya tergesa-gesa. Ia harus menemui Rasya dan meminta bantuan dari Rasya.

Tanpa mengetuk pintu Mondy langsung masuk ke ruangan Rasya.

"Mondy" Rasya yang kaget refleks berdiri dari duduknya.

Rasya menatap Mondy heran, wajah tampannya tampak frustasi.
Mondy menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Lo kenapa Mon ? Ada masalah ?" tanya Rasya.

Mondy memijit pelipisnya dan bergumam pelan.
"Raya resign dari kantor gue"

"Kok bisa sih Mon ?" Rasya mendekati Mondy dan duduk di sampingnya.

"Gue gak tau Sya, yang jelas mungkin dia marah karena kemarin gue nyuekin dia di kantor"

"Kenapa lo nyuekin Raya ? Bukannya lo suka sama dia ?"

"Rumit Sya, gue juga bingung gue harus gimana"

"Rumit gimana sih maksud lo ? Kalau lo emang suka sama Raya ya udah tembak aja, ribet banget sih" ucap Rasya setengah kesal.

Mondy menatap Rasya dalam.
"Lo cinta sama Raya" gumam Mondy yang membuat Rasya terpaku.
Rasya bingung darimana Mondy mengetahui perasaannya.

"Ma....maksud lo gue ?" Rasya menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya.

"Iya" jawab Mondy singkat.

"Apa lo denger omongan gue di rumah sakit Mon ?" tanya Rasya hati-hati.

Mondy hanya mengangguk tanpa menjawab.

Rasya menghela nafasnya pelan.
"Dan apa karena omongan gue lo nyuekin Raya ?"

Mondy hanya diam. Tapi cukup membuat Rasya mengerti bahwa memang karenanya Mondy menjauhi Raya.

Rasya menghela nafasnya kasar.
"Coba lo jelasin apa yang sebenarnya terjadi Mon" ucap Rasya.

"Gue denger lo bilang kalau lo cinta sama Raya, dan gue gak mau nyakitin perasaan lo lebih dalam lagi, gue gak mau jadi orang egois. Untuk itu gue berpikir gue akan jauhin Raya demi lo"

Rasya terlihat menahan emosinya saat Mondy menjelaskan semuanya.

"Lo bego' Mon !" Jelas saja Rasya kesal, kalau Mondy mendengar omongannya di rumah sakit pasti ia tahu Rasya akan mengikhlaskan Raya untuk Mondy, jadi bagaimana mungkin dia berpikir akan menjauhi Raya.

"Kalau lo denger omongan gue di rumah sakit lo pasti denger gue bakalan ngikhlasin Raya buat lo. Lo pikir gue main-main, gue serius Mon !"

"Tapi lo akan tersakiti Sya, gue gak mau jadi orang egois" lirih Mondy.

"Akan lebih sakit kalau gue liat Raya tersakiti karena gak bisa bersama lo Mon. Raya itu suka sama lo, bahkan gue bisa liat itu" ucap Rasya.

"Apa lo yakin Sya ?"

"Gue yakin Mon, dan gue ngedukung banget hubungan lo sama Raya" ucap Rasya.

Mondy bersandar di sofa dan memejamkan matanya.

"Tapi gue udah ngelakuin kesalahan yang buat Raya benci sama gue Sya. Raya sampe resign dari kantor dan ketika gue ke rumahnya dia ngusir gue, dia salah paham" gumam Mondy lirih.

"Salah paham gimana ?"

"Gue kemarin gak sengaja nabrak cewek namanya Bella, dan gue ngasi dia kartu nama sebagai penebus rasa bersalah gue, dan tadi waktu Raya ke kantor ada Bella di ruangan gue, Raya salah paham dan nyangka Bella pacar gue"

"Lagian kenapa harus dikasi kartu nama sih ? Kan lo juga udah bawa dia ke rumah sakit" ucap Rasya kesal.

"Ya itu dia, gue juga gak mikir karena gue ngerasa bersalah banget"

Kisah AkuWhere stories live. Discover now