9

1.6K 145 7
                                    

Raya melenguh menyadari hari sudah pagi. Namun hari ini ia merasa sangat tidak bersemangat, tubuhnya terasa lemah dan kepalanya terasa berdenyut.

Raya menyentuh keningnya dengan belakang tangannya dan mengernyit saat mendapati keningnya terasa panas.
Sepertinya ia demam.

Raya melirik jam weker bermotif doraemonnya, pukul 06.30.
Sebaiknya ia bersiap-siap karena Mondy pasti akan menjemputnya sebentar lagi.

Raya memoleskan lipstik berwarna sedikit terang untuk menutupi wajahnya yang agak terlihat pucat.

Tin.. Tin....

Itu pasti Mondy pikirnya.
Segera Raya mengambil tas kerjanya dan masuk ke dalam mobil Mondy.

Raya menyandarkan kepalanya dan memejamkan matanya.

Mondy hanya melirik Raya sekilas dan berpikir mungkin Raya masih mengantuk. Jadi ia membiarkan saja.

*

Begitu sampai di kantor Mondy disibukkan dengan banyaknya berkas yang harus di tanda tangani. Begitu pun Raya yang harus menyusun agenda Mondy sampai beberapa Minggu ke depan.

Sesekali Raya memijit pelipisnya pelan saat rasa pusing menderanya.

Namun ia berusaha mati-matian untuk tidak memperdulikan sakitnya dan tetap fokus pada pekerjaannya.

Begitu pun Mondy yang mati-matian menahan rasa ingin menggoda Rayanya. Namun harus ditahannya sampai semua pekerjaannya selesai.

Jam telah menunjukkan pukul satu siang. Mondy baru saja selesai dengan berkas-berkasnya yang menumpuk.

Mondy menghampiri Raya yang tampak masih asik dengan pekerjaannya.

"Ray, kamu udah makan siang ?" tanya Mondy.

"Saya masih kenyang Pak, dan pekerjaan saya juga belum selesai. Sedikit lagi.Bapak duluan aja" jawab Raya. Sebenarnya dia hanya malas karena tidak nafsu makan.

Mondy ingin menunggu Raya saja, tapi cacing-cacing di perutnya sudah tidak bisa diajak berkompromi.

"Ya sudah, saya pergi dulu" ucap Mondy dan segera melangkahkan kakinya keluar ruangan.

**

Mondy berjalan ke ruangannya dengan menenteng sebuah plastik berisi burger dan spagheti untuk Raya. Mungkin saja gadis itu akan lupa makan karena asik bekerja pikirnya.

Mondy mengedarkan pandangannya saat tak menemukan Raya di meja kerjanya.

"Ah, mungkin Raya sedang makan di kantin" pikir Mondy.

Mondy meletakkan bungkusan itu di atas meja kerjanya dan memainkan handphonenya.

***

Raya memasuki toilet dengan wajah yang sangat pucat dan kepala yang berdenyut sakit.

Badannya masih panas dan sekarang perutnya juga ikut sakit karena ia belum makan apapun dari pagi tadi.

Raya melihat tampilan wajahnya di cermin, sangat mengenaskan. Wajahnya pucat dan terlihat sayu.

Setelah selesai, Raya berjalan keluar dari toilet dan akan menuju ruang kerjanya. Langkah kakinya lemah sehingga ia harus berpegangan pada sisi dinding untuk menjaga keseimbangannya.

Raya bersandar di dinding dekat ruang kerjanya saat merasakan kepalanya yang semakin terasa berputar.
Pandangannya terasa mengabur dan seketika semua menjadi gelap.

****

Mondy menuggu Raya sudah lebih dari 15 menit namun Raya tak kunjung datang.

Ia memutuskan untuk menyusul Raya ke kantin saja.
Namun saat ia keluar dari ruangannya ia memicing mendapati seorang wanita tergeletak di lantai.

Kisah AkuWhere stories live. Discover now