6 ~ Penghukum Bicara

43 2 0
                                    


Aku mungkin tinggi bicara

mendongak ke langit lupa diri

siapa,

Cacing menjadi naga,

Lalu terus menduga manusia,

Dan hanya mendusta kata.

Lalu menghambur kata nista,

Semudah membuang sampah ?

Jangan mudah menghampus,

pohon baru hendak berbuah,

Nanti merosak bangsa.

Mulut anugerah maha esa untuk

kata bicara yang indah,

bukan membuat awan menangis

tidak semena,

Langit berarak kasar mendung di

udara,

Banyak hati yang tersakiti kau

meracun bahasa.

Kata bicara kasar yang memakan

banyak hati hingga gusar,

Hidup jadi tersasar,

Kau adun kata bila ufuk

fajar,

Hingga malam melipat pagi yang

menyinar,

Kau masih berperang mengguna

kata.

Menyumpah seranah

tersirna kelembutan sopan

memula kata,

Menjadi ralat setiap hati

termakan rosak bicara,

hingga malam ditelan bicara,

Masih. Tetap.

kelam pekat kata tidak tersekat

dari berkata bongkak mendabik

dada.

Mulut diguna menegur hemah

antara dua nyawa atau lebih,

Merperbaik salah dan silap

manusiawi,

Namun,

masih berdegil bicara kotor

itu juga dipilih,

terseliuh mulut berkata

tak ingat bila masa saja bumi

berkecai,

bergulung-gulung melipat

semua.

Usah,

Usah terlalu berbicara bisa

menghancur ukhuwah,

Mereka belum berubah,

Bukan tiket hendak berbongkak

kata,

Menghina walau mereka belum

berubah,

Kau juga belum tentu istiqomah.

Jangan jadi penghukum dalam

bicara..

Sedarlah aku,

Siapa aku hendak menghukum

dengan kata menyakiti insan

seorang mereka,

Mereka juga berperasaan

sedangkan petir guruh langit lalu

menangis menitis air hujan ?

Apalagi manusia yang seketul

lemah ?

Jadi jangan jadi penghukum

bicara..

@PenaRahsia

********************

Jangan mudah menghukum mereka yang belum berubah, tegurlah tapi dengan cara yang tidak menyakiti mereka tapi menyedarkan mereka.
P/S : Menasihati Diri😄

Selagi pintu TAUBAT belum tertutup selagi itu TAUBAT kita akan DITERIMA walau banyak mana pun DOSA kita.

Lumut Daun Kering ( TAMAT )Where stories live. Discover now