25. WANITA TERHORMAT

13.2K 1.3K 45
                                    

Seburuk apa pun suasana hatimu, jangan pernah menunjukkan perasaanmu di hadapan lawanmu.

"Non Ranice," panggil Mbok Narsih.

"Ya, Mbok?" Ranice mengalihkan fokusnya dari piano, menghentikan kegiatannya mengulik melodi untuk salah satu lagu di album keduanya.

"Ada yang cari, Non."

"Siapa, Mbok?" Ranice sedikit heran. Seingatnya dia tidak ada janji dengan siapa pun hari ini.

"Anu, Non ... Itu, perempuan yang pernah jadi pacarnya Den Axel." Mbok Narsih terlihat gelisah dan serba salah ketika mengatakan siapa tamu yang datang.

"Oh, Becky maksudnya, Mbok?" tanya Ranice memastikan.

"Iya, Non."

"Cari saya Mbok? Atau cari Axel?" Ranice kembali bertanya.

"Cari Non Ranice. Agak marah-marah gitu, Non. Si Mbok jadi takut." Wajah Mbok Narsih jelas menunjukkan perasaannya saat itu.

Sebenarnya Ranice cukup terkejut dengan kunjungan ini. Selama hampir dua tahun masa pernikahannya dengan Leander, Becky tidak pernah menemui dirinya secara langsung. Komunikasi mereka hanya lewat ponsel saja. Sekarang wanita itu tiba-tiba muncul di rumahnya tanpa pemberitahuan, pasti ada sesuatu yang tidak beres.

"Tenang aja, Mbok." Ranice mencoba mengusir kegalauan wanita paruh baya itu.

"Non yakin mau ketemu? Kok ya si Mbok perasaannya nggak enak toh, Non." Mbok Narsih bukan orang bodoh, dia bisa melihat seperti apa wajah Becky yang terlihat tidak bersahabat ketika mencari Ranice. Mbok Narsih mengkhawatirkan kondisi Ranice yang sedang hamil besar, dia takut seandainya terjadi pertengkaran di antara keduanya nanti yang akan membahayakan kondisi Ranice.

"Nggak apa-apa, Mbok." Ranice menjawab mantap.

Ranice menuruni tangga dan melihat Becky yang tengah berdiri dengan angkuh menunggunya di ruang tamu. Wanita itu menoleh mendengar langkah kaki Ranice. Wajahnya jelas menunjukkan ketidaksukaan ketika menatap Ranice.

Ranice duduk berhadapan dengan Becky, tanpa berniat memberikan sambutan hangat seperti yang dulu biasa dia lakukan ketika bertemu dengan Becky

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ranice duduk berhadapan dengan Becky, tanpa berniat memberikan sambutan hangat seperti yang dulu biasa dia lakukan ketika bertemu dengan Becky. Becky menyusulnya duduk tanpa menunggu dipersilakan. Cukup lama mereka duduk berhadapan, saling bertatapan tanpa berniat memulai percakapan.

Akhirnya Ranice membuka pembicaraan terlebih dahulu. Meski sebenarnya Ranice sangat malas berbasa-basi dengan wanita ini, namun adat kesopanan yang diajarkan sejak kecil mengharuskan Ranice menjalankan peran sebagai tuan rumah yang baik.

"Apa kabar, Mbak? Ada keperluan apa mencari saya?" tanyanya kaku.

"Lagakmu seperti orang penting saja. Apa harus ada alasan khusus untuk aku menemui kamu?" Becky tersenyum sinis.

"Tidak juga. Tapi saya tahu, Mbak tidak mungkin jauh-jauh pulang ke Indonesia hanya untuk datang mencari saya kalau tidak ada sesuatu yang penting." Ranice benar-benar kehilangan selera untuk bersikap akrab dengan wanita ini.

Artificial WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang