EPILOG

48 6 0
                                    

Proyek di malang pun berakhir lebih cepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Proyek di malang pun berakhir lebih cepat. Sebelumnya aku berencana untuk balik lebih awal, tapi siapa sangka, baru saja akan menghubungi Rival dia sudah memberitahuku lebih dulu.

"Kontrak kerjanya sudah selesai, lebih cepat dari dugaan. Pekerjaan disini juga sudah mulai stabil, berkat dirimu, terima kasih atas kerjasamanya selama ini." Itu katanya melalui telpon.

Aku tidak menyanggah atau ingin tau lebih jauh, alhasil hanya menjawab, "hm, terima kasih juga untuk semuanya, Rival."

Aku pamit dengan Maryam, Bunda dan juga beberapa karyawan termasuk Pak Sorry maksudku Pak Suri serta Laura. Bagaimana pun juga mereka sudah berjasa mengisi hari-hari yang penuh makna selama aku di kota ini.

"Tidak ada yang tinggal, kan?" Laura mengingatkan sebelum aku masuk ke pemeriksaan barang.

"Hm, In Syaa Allah sudah semua."

"Kak Kitty!" Maryam berlari memelukku. Dari tadi ia terus menangis, sebentar reda lalu nangis lagi, "Kakak jangan lupakan aku ya, besok-besok harus main lagi ke Malang lho, hiks..hiks.."

"Jika rezeki kita akan bertemu lagi." Kataku sembari mengelus punggungnya.

Sekali lagi, pamitan dengan mereka yang sudah mengantarku. Rival, Laura, Maryam dan Pak Suri.

"Assalamu'alaikum, semua." Aku pun perlahan mulai melangkah dan melambaikan tangan pada mereka. Maryam masih saja menangis, Laura berusaha menangkannya.

***

Berada pada burung besi ini terasa mual, masih belum terbiasa dan juga telinga yang semakin lama semakin sakit. Untuk membunuh waktu selama berada di pesawat, salah satunya aku meraih sebuah kotak berukuran sedang. Rival memberikannya sebelum berangkat ke bandara tadi. Dia bilang ini hadiah dan baru boleh di buka jika sudah tidak di Malang lagi. Sudah setengah jam berlalu, ku rasa sudah keluar dari kota Malang. Perlahan aku membukanya.

"Mau minumannya, Mbak." Pramugari menghentikan aktivitasku sejenak, segera kubalas senyum sambil menggeleng, ia pun berlalu dan menanyakan hal yang sama pada penumpang lainnya.

Kotak itu berisi kotak lagi. Warnanya putih. Tidak mungkin, Rival sedang mengerjaiku, ya?

Aku dengan rasa penasaran membuka kotak putih itu. Dan didalamnya ada album foto bersampul warna hijau dan motif bunga di sudut kiri. Cantik, manis dan simple. Aku buka lembaran pertama. Itu foto waktu aku dan yang lainnya makan malam di penginapan Bunda. saat aku menjadi penghuni baru . Lalu lembaran foto berikutnya, masih sekitaran foto di penginapan Bunda, beberapa diantaranya ada foto candid-ku. Lembar berikutnya, foto waktu jalan-jalan mengelilingi Malang. Kebanyakan isinya fotoku dan itu semua candid. Aku tersenyum melihatnya, ini benar-benar hadiah terbaik. Lembar terakhir adalah foto waktu di pesta. Aku menggunakan gaun peach dan khimar syar'i dengan warna senada. Lagi-lagi candid dan yang membuatku terkejut adalah foto saat tersenyum riang dan lelaki di sampingku Rival sedang menatapku, benar-benar tidak menyadarinya, kok bisa? Dan lagi siapa yang mengambil foto ini? Benar juga, tidak ada Laura di dalam foto ini, mungkinkah dia?

"Ha? Baju itu, aku belum tau siapa yang mengirimnya. Mungkinkah....?" Aku melupakan satu hal ini.

Pasti bukan dia.

Aku kembali menutup kotak itu dan bersiap mengambil pose tidur. Perjalanan pulang ke Pekanbaru sepertinya akan lama.

Deru mesin pesawat semakin lama semakin halus terdengar.

END

Menunggu dalah caraku mengharapkanmu dan melepaskan adalah caraku untuk meraih yang lebih baik darimu.

~Kitty 

Catatan Author:

Selama beberapa pekan yang lalu, saya sempat hiatus untuk update story ini karena memang sedang mencari inspirasi untuk ending cerita ini juga karena tersebab beberapa hal yang bersifat privasi.

Waiting Foolishly ini terinspirasi oleh sahabat saya dan sebelum mengepost cerita ini yang sudah sangat lama tersimpan di draft, saya meminta saran padanya judul apa yang mantap untuk cerita ini dalam bahasa inggris (biar lebih kece gitu), alhasil jadilah judul ini. Saya ucapkan terima kasih padanya meski ia mungkin tidak membaca pesan saya ini :D.

Sebelum saya mengepost ending dari cerita ini, tiba-tiba terinspirasi akan melanjutkan sekuel-nya (yeaaay, senang gak, oke lanjut). Tersebab, masih banyak pesan yang ingin saya sampaikan pada pembaca. Dan juga, ingin memberikan cerita inspirasi, hikmah dan unik dalam list story di dunia wattpad.

Untuk itu, agar bisa menyuguhkan plot,alur,konflik serta tokoh cerita yang lebih menarik dan greget lagi, butuh persiapan yang banyak dan matang, secara sekuel, maka dari itu, mohon doa dari pembaca semua, agar sekuel dari 'Waiting Foolishly' akan segera terbit ^_^.

Wasalam.

Pekanbaru, 21 Ramadhan 1439 H/ 6 June 2018

COMING SOON, SEKUEL 'WAITING FOOLISHLY' ON WATTPAD.

Waiting FoolishlyWhere stories live. Discover now