Juu - Jealous

66.6K 3.3K 71
                                    

Play to mulmed
Ed Sheeren - How What You Feel 🎵

🍂

🍂

🍂

David dan Juna baru saja keluar dari ruang rapat bersama para staf rumah sakit. Ada beberapa alat operasi yang rusak dan mesti diganti segera. Oleh karenanya mereka merapatkan agar segera membeli peralatan rumah sakit yang baru.

David dan Juna tersenyum jika perpapasan dengan para staf rumah sakit dan juga pasien. Mereka berdua berjalan beriringan menuju ruang kerja masing-masing. Saat kedua dokter muda tampan itu sudah berada di ujung lorong lantai teratas rumah sakit ini mereka berpisah. Ruangan David berada di sebelah kanan sedangkan ruangan Juna berada di sebelah kiri. Memang ruangan keduanya berbeda padahal mereka berdua adalah CEO dan wakil CEO.

Saat sudah berada di dalam ruangannya, David langsung menjatuhkan bokongnya ke kursi kebesarannya. Ia pusing. Keuangan rumah sakit peninggalan alm kakek dan neneknya saat ini sedang goyah. Ada beberapa alat operasi yang musti diganti dan biayanya tak sedikit. Butuh banyak pengeluaran yang harus ia lakukakan. Tadinya ia berpikir tak mengganti alat operasi yang Rusal dengan yang baru, tapi setelah melihatnya sendiri ia jadi berpikir memang harus diganti dengan yang baru. Lagipula alat itu sudah terlalu lama digunakan dan sudah waktunya untuk diganti.

Ia memijit pelipisnya sembari memejamkan mata.

Keadaan seperti ini membuatnya semakin pusing. Ia butuh ke suatu tempat untuk menyegarkan pikirannya.

Matanya tak sengaja melihat kalender yang tergelatak dimeja kerjanya. Tanggal 1 september. Ia jadi teringat hari dimana hidupnya berubah setelah kejadian beberapa tahun silam yang membuatnya seperti ini. Diam dan penutup tapi jika berada disamping dia, gadis yang mengisi hatinya membuatnya kembali lagi seperti David yang dulu.

Jam menunjukkan pukul 3 sore. Sepertinya ia masih punya waktu untuk mampir sebentar sebelum pulang istirahat di rumah.

Mobil sport hitam itu melaju membelah jalanan ibukota yang lumayan padat jika sore hari. Butuh waktu setengah jam untuk sampai ditempat itu karena jalanan sempat macet di akibatkan oleh mahasiswa yang sedang berdemo.

Pemakaman Kebun Jeruk, Jakarta Selatan.

David berjalan menyusuri sebuah pemakaman di mana semua nisan tersusun rapih. Di sinilah David berada. Sebuah tempat peristirahatan terakhir gadisnya. Gadis yang sangat ia cintai. Dulu bahkan hingga saat ini ia masih belum bisa melepasnya dari hatinya yang paling dalam.

Ia berjongkok di salah satu nisan kramik berwarna hitam.

Nama : Sania Permatasari.
Lahir : Bandung, 06 Februari 1989
Wafat : Jakarta, 1 September 2013.

David mengulum senyum getir. Rasa sesak itu menyusup menguap ke permukaan. Sudah sangat lama semenjak kejadian naas itu menimpanya. Menimpa gadisnya hingga ia kehilangan cahaya hidupnya, bukan kehilangan sementara namun kehilangan yang benar-benar kehilangan untuk selamanya. Luka itu masih belum mengering sepenuhnya, bahkan luka itu masih basah walaupun sudah sangat lama.

Salahnya kenapa saat itu ia tak mengangkat telpon darinya. Salahnya kenapa tak ada saat orang yang begitu ia cintai, ia sayangi sangat membutuhkannya. Salahnya kenapa ia terlalu sibuk akan berkas-berkas spesialis-nya di Jerman.

Posessive DoctorWhere stories live. Discover now