Ni Juu Roku - Give Me Love (2)

41K 2K 29
                                    

Warning!!!
Typo bertebaran!!!

Happy reading kesayangan aku 😘😘

🍂

🍂

🍂

Pagi-pagi usai menjalankan sholat subuh, ia tak kembali tidur. Seperti biasa ia membantu Bunda-nya membuat sarapan untuk keempat pria di rumah ini.

Rumah yang besar tak membuatnya kesulitan mengurus rumah. Sajak dulu Hana memang tak ingin mempekerjakan pembantu karena ia ingin mengurus rumah sendirian. Oleh karena itu keempat anaknya juga Adhi sering kali membantu jika hari weekend tiba. Berbeda jika libur panjang, Rachel yang membantu Hana membereskan rumah.

Kedua abangnya sudah lengkap dan rapih menggunakan pakaian kerja masing-masing, kecuali Daffa yang tampak santai dengan pakaian rumah seadanya.

Adhi sudah duduk tenang dengan secangkir kopi di depannya. Sementara Hana ia sibuk memasak di dapur. Dan Rachel yang membantu menata di meja makan.

Setelah selesai, Rachel memilih duduk di kursinya tepat di sebelah Daffa. Mereka makan dalam keadaan hening.

Hingga Hana yang memulai pembicaraan duluan.

"Kamu sudah di beritahu sama Dave jika Dokter Juna akan menikah, Sayang?" tanyanya pada Rachel yang sibuk mengunyah.

"Iya, Bun."

Daffa menoleh kearah adiknya. "Jadi kamu akan datang?"

Rachel mengangguk. "Walaupun Dokter Juna tidak memberikan undangan, tapi Dokter Dave memintaku untuk menemaninya." ucapnya tenang tanpa menghiraukan raut wajah Daffa. Ia masih saja tak suka David terlalu dekat dengan adik kecil nya ini. Walaupun mereka sudah tunangan.

"Tentu saja, kamu harus mendampingi calon suamimu." ujar Adhi menanggapi kedua anaknya.

Uhuk... Uhuk...

Rachel terbatuk-batuk mendengar ucapan Ayahnya. Rasanya sungguh asing di telinga.

Randy segera menyodorkan secangkir air dan diterima oleh Rachel.

"Kamu apa-apaan sih, Sayang." Hana memukul pelan pundak Adhi karena sudah menggoda putrinya.

Wajah Rachel memerah. Ia mencoba mengubah raut wajahnya agar tetap terlihat biasa saja.

"Lho kok? Kan mereka sebentar lagi juga akan menikah." timpal Adhi tak terima.

"Iya tapi tunggu Rara lulus kuliah dulu."

"Iya-iya. Terserah. Selalu saja aku yang salah." gumamnya lirih tapi masih bisa di dengar yang lain.

"Kamu bilang apa?" protes Hana.

"Kamu cantik Sayang." Hana tersenyum menanggapi suaminya yang selalu saja tak tau tempat jika ingin menggoda.

Apakah ia tak lihat bahwa keempat anaknya sedang melihat drama mereka berdua? Ck tapi pemandangan ini memang sering mereka lihat jika sudah berkumpul seperti ini, jadi tak heran lagi.

Damar hanya tersenyum simpul. Pria berumur 30 tahun itu sudah biasa melihat ini. Randy pun begitu. Ia sangat tak menyangka kemesraan kedua orang tuanya masih saja sama sampai sekarang.

🍂

🍂

🍂

Pria bertubuh tinggi tegap itu menyulut api dan menghisap tembakau yang terselip diantara jari telunjuk dan jari tengahnya.

Posessive DoctorOù les histoires vivent. Découvrez maintenant