San Juu Ni - Memories

30.1K 1.6K 14
                                    

Play to mulmed ☝
Naul - Memory of The Wind 🎵

🍂

🍂

🍂

Di villa keluarga ini terdapat lima kamar tidur lengkap dengan kamar mandi di setiap kamar, satu dapur, taman belakang, tempat barbeque, kolam renang, dan tempat untuk bermain sepeda.

Tak ada yang berubah.

Itu yang Rachel pikirkan.

Sejak dua tahun yang lalu ia terakhir berada di kota ini. Kota yang banyak meninggalkan kenangan, kesedihan, luka dan kecewa. Itu yang ia rasakan sekarang.

Sejak mereka tiba tadi, ia tak berhenti melamun. Entah memikirkan apa. Di pikirannya saat ini adalah satu nama yang telah membuatnya jadi seperti ini. Satu nama yang membuatnya menjadi Rachel yang dingin. Kalau kalian pikir ia senang, kalian salah. Justru Rachel ingin kembali seperti dahulu. Gadis ceria dengan senyuman yang ia layangkan setiap kali berpapasan dengan siapa saja.

Bahkan Rachel masih ingat sangat jelas bagaimana pria itu membuatnya seperti ini. Pria yang ia kira baik dan selalu melindunginya. Pria yang sudah ia anggap seperti saudara.

Mengingat nya saja sudah membuat sebulir air mata jatuh di pelupuk matanya.

Hari sudah petang, sebentar lagi matahari di ufuk barat tenggelam saat ia terbangun. Setelah menyusun pakaian di dalam lemari, ia dan Adel yang tidur bersama memilih istirahat. Saat ia bangun dari tidur lelapnya, orang-orang masih tidur.

Damar tidur di kamar utama bersama Randy. Rayhan dan Daffa mereka satu kamar. Keduanya masih saja bertengkar ingin tidur sendiri-sendiri. Malas dengan pertengkaran yang unfaedah tersebut, Damar memutuskan bahwa ia yang menempati kamar utama bersama Randy. Randy jelas saja sangat senang. Tak harus berbagi kasur dengan Daffa yang kebo. Sementara Rayhan hanya pasrah. Tak masalah tidur sekamar dengan Daffa. Ia belum tahu saja jika Daffa tertidur bagaimana. Pasangan pengantin baru itu tentu saja memilih berdua. Berhubung ada lebih satu kamar. Sedangkan David dan Bimo mereka berdua sekamar.

Berjalan perlahan, Rachel menyusuri villa yang sepi. Tak ada satupun orang di sini. Memang villa ini villa pribadi yang jauh dari jalan raya. Jika ingin ke jalan raya, harus menempuh perjalanan yang lumayan jauh.

Kakinya terus berjalan hingga ia berhenti di sejauh danau buatan. Danau yang di buat khusus oleh Adhitama buat anak-anaknya saat mereka masih kecil.

Capek berjalan terlalu jauh, Rachel akhirnya memilih istirahat di pinggir danau. Ia duduk selonjoran di tanah. 

Pikirannya berkelana entah memikirkan apa.

Sebuah kenangan di danau ini seakan terputar dengan jelas. Begitu banyak kenangan yang tercipta hingga ia lupa apa ia bisa melupakannya?

Pandangannya jatuh ke danau buatan yang berada di hadapannya.

Menghela napas panjang, Rachel memejamkan matanya.

Waktu berlalu begitu cepat, hingga ia lupa jika dua tahun pun telah berlalu.

Seandainya saja pria itu tak membuatnya begini, pasti mereka akan tetap bersama, seperti dulu.

🍂

🍂

🍂

"Kamu ngapain sih?" gerutu Rachel saat seorang pria bertubuh tinggi darinya itu memasang kain sapu tangan berwarna hitam untuk menutup kedua matanya.

Posessive DoctorWhere stories live. Discover now