Chapter 5

5.1K 324 7
                                    

It is only through mystery and madness that the soul is revealed

---Thomas Moore, Care of the Soul: A Guide for Cultivating Depth and Sacredness in Everyday Life

• тнe мyѕтery clυв •

Shizuka mengambil sebuah botol teh hijau dan memberikannya kepada Yuki.

"Arigatou ne." Yuki langsung membuka dan membiarkan rasa teh hijau itu mengalir di dalam lehernya.

"Kau mau juga, Sakamoto-san?" tanya Shizuka kepada Kyotaro. Gadis itu sadar Kyotaro memperhatikannya dari awal ia membuka tas untuk mengambil minuman yang dibeli Kyotaro.

"Ng... aku..." Belum selesai Kyotaro berbicara, Shizuka langsung mengeluarkan sebotol kopi susu dan meletakkannya di depan Kyotaro.

Shizuka tahu hubungan mereka memang terkesan aneh, dan ia yakin Kyotaro akan menolak sebelum ia memberikan minuman karena gengsi. Namun Shizuka sudah terlanjur membelikan kopi dan ia tahu itu akan menjadi mubazir karena ia sama sekali tidak menyukai kopi.

Dan sebenarnya ia pun tak tahu apakah Kyotaro menyukai kopi atau tidak. Tapi ia pernah sekali melihat Kyotaro memegang sebotol kopi yang sepertinya ia beli dari mesin penjual minuman di sekolah, jadi ya mungkin saja laki-laki itu suka.

Dan untuk ditandai, ia hanya kebetulan melihat Kyotaro membawa kopi itu. Bukannya ia selalu memperhatikan Kyotaro.

"Yah, karena sudah diberi jadi terima kasih." kata Kyotaro dengan nada acuh tak acuh. Shizuka hampir saja akan menjitak kepala laki-laki menyebalkan itu jika saja ia tak melihat sedikit senyuman dari bibir Kyotaro.

Untung tahu diri.

"Ayo kita lanjutkan." ujar Yuki setelah puas meminum minumannya. "Sekarang sudah jam 7 lewat 10. Masih ada 50 menit lagi waktu kita untuk memecahkan kata-kata terakhir."

"Amatilah dari sisi atas cermin untuk mengetahui suatu akhir." ulang Shizuka sambil memperhatikan kartu petunjuk itu baik-baik. "Amatilah... berarti kita harus melihat ruangan lab yang lampunya dihidupkan?"

"Untuk apa?" tanya Yuki yang bingung. Namun baik Shizuka dan Kyotaro sama sekali tak bisa menjawabnya. Tidak ada petunjuk lebih yang menjelaskan apa yang akan mereka hadapi setelah semua ini selesai, karena itu tidak ada yang berani berkomentar tentang itu.

Karena semua petunjuk-petunjuk ini sudah cukup memusingkan kepala.

"Sisi atas cermin... berarti kita melihatnya dengan menggunakan cermin?" tanya Shizuka bingung. Kata-kata terakhir ini memang tidak semudah memecahkan kata-kata sebelumnya yang terkesan lebih mudah. Seakan-akan memang disiapkan klub Misteri untuk momen bersenang-senang dahulu bersakit-sakit kemudian.

"Tapi ada sisi atasnya..." Kali ini dahi Kyotaro pun sampai berkerut. "Lalu untuk mengetahui sebuah akhir..."

"Cermin." Yuki menegaskan dan berusaha berpikir untuk mencari kata-kata lain penggantinya. "Pantulan. Terbalik. Sisi lain..."

"Sisi lain...?" Kyotaro kembali berpikir.

"Apa ada yang salah?" tanya Yuki.

"Tidak, tidak..." Kyotaro kembali berpikir dan bergumam kecil, Sisi lain, kah? Benar juga, jika kita berkaca dan melihat pantulan diri sendiri di cermin, itu seakan-akan kita melihat diri sendiri dari sisi lain. Dan jika melihat dari sisi lain... "Yuki!"

Yuki langsung menoleh ke arah Kyotaro. "Apa?"

"Ayo kita menuju ruang laboratorium." kata Kyotaro dan ia langsung berdiri. "Eh, tapi semua lampu sudah dimatikan, ya. Apa ada yang membawa senter?"

The Mystery ClubWhere stories live. Discover now