Chapter 10

5K 286 25
                                    

The criminal is the creative artist; the detective only the critic.

---G.K. Chesterton, The Blue Cross: A Father Brown Mystery

• тнe мyѕтery clυв •

Shizuka menghela napas. Sejak kejadian kemarin ia sedikit takut untuk pulang sendirian. Memang sejak SMA ini ia baru membiasakan diri untuk naik kereta dan jalan kaki ke sekolah, karena saat SMP ia selalu diantar jemput menggunakan mobil. Dan ia melakukan hal itu tanpa mengetahui resiko yang akan ia hadapi, bahkan ia lupa akan fakta bahwa ia berwajah cantik dan menarik perhatian semua orang. Pasti cepat atau lambat akan ada hal buruk yang terjadi padanya, dan ia sama sekali tidak menginginkan hal itu.

Karena itulah ia butuh teman pulang. Namun sejauh yang ia tahu hanya Kyotarolah yang rumahnya searah dengan rumahnya. Ia sebenarnya menemukan beberapa orang lagi, namun ia sama sekali tidak akrab dan ia malu untuk mengajak duluan. Lagipula ia dan Kyotaro juga bisa dibilang sudah berteman jadi ia merasa bahwa itu tidak menjadi masalah.

Jadi ketika waktu perkenalan dan berbincang-bincang selesai, Rie langsung ingin pergi karena urusan dan itu membuat yang lain pun berniat pulang juga.

Yuki sudah pergi untuk mengikuti latihan pertama klub Karate; ia sudah diterima bahkan sebelum mengikuti tes karena prestasi nasionalnya yang luar biasa terkenal. Ia juga sekalian ingin memberi formulir ekskul ke klub Karate dan karena itulah ia terlihat bergegas. Akira sama sekali tidak bermasalah dengan itu karena ia sendiri mengakui bahwa kegiatan klub Misteri juga tidak terlalu efektif. Namun ia tetap memaksa yang lain untuk membaca buku panduan itu setidaknya beberapa kali seminggu agar jikalau ada kasus yang muncul tiba-tiba, anggota-anggota baru bisa mulai melibatkan diri.

Tapi setelah dipikir-pikir lagi, Shizuka tidak memiliki muka untuk mengajak Kyotaro menemaninya pulang. Lagipula sekarang masih jam setengah 5 dan langit masih cerah sehingga ia tidak perlu takut akan apa-apa.

"Akira-senpai, Haruto, Kyotaro, aku pulang dulu." kata Shizuka sembari membungkukkan badan untuk pamit.

"Hati-hati Shizuka-chan!" balas Haruto dan Akira walau tidak serempak. Shizuka tersenyum dan menutup pintu, namun tiba-tiba ditahan oleh Kyotaro.

"Kau juga mau pulang?" tanya Shizuka saat melihat laki-laki itu juga keluar sambil menyandang tasnya.

"Hm." Kyotaro mengangguk.

"Oh." Shizuka langsung melangkah duluan, karena belum tentu juga Kyotaro memang ingin pulang bersamanya. Saat mereka berhenti dan mengganti sepatu mereka di rak sepatu, Kyotaro mulai berbicara.

"Jadi kau ingin membantu Rie-senpai?"

Shizuka langsung menatap Kyotaro, bingung karena laki-laki itu seakan-akan bisa membaca pikiranya. Apakah dirinya terlalu mudah ditebak? Atau mukanya tadi telah mengatakan segalanya?

"Ya." jawab Shizuka dan ia melangkah ke luar gedung diikuti Kyotaro. Lalu ia menatap Kyotaro dengan sinis. "Kenapa? Kau mau melarangku?"

Kyotaro mengalihkan pandangannya dari tatapan Shizuka. "Tidak sama sekali."

Mata Shizuka langsung berubah rileks. "Masa?"

"Yah, itu kan pilihanmu. Aku tak memiliki hak apa-apa untuk melarang."

"Baguslah kalau kau tahu. Ah, aku mau beli jajanan dulu." Shizuka langsung bergegas masuk, meninggalkan Kyotaro di luar dengan 2 pilihan; pergi duluan--karena mereka memang tidak bermaksud pulang sama-sama--atau menunggu--karena masih ada yang ingin ia bicarakan kepada Shizuka. Dan setelah berdiam di tempat hanya untuk berdebat dengan diri sendiri, akhirnya Kyotaro memutuskan untum menunggu karena urusan Shizuka juga hampir selesai.

The Mystery ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang