Chapter 17

3.9K 251 30
                                    

There are mysteries which men can only guess at, which age by age they may solve only in part.

---Bram Stoker

• тнe мyѕтery clυв •

[MAAF YA TELAT PUBLISH, HARUSNYA HARI MINGGU TAPI LUPA GARA2 BESOKNYA HARI PERTAMA SEKOLAH 😭 LALU AUTHOR AKAN MENUNDA CHAPTER SELANJUTNYA SAMPAI CHAPTER 16 dan 17 MENCAPAI 200 votes YA JADI MAAFKEUN HAMBA 😫 ENJOY!]

• тнe мyѕтery clυв •

"Yoshida-san, Mina-san, terima kasih karena telah membantu kami dalam memberikan informasi." kata Inspektur Yamada. Sekarang mereka berada di depan gedung sekolah, sambil mengantar Ayako yang tangannya diborgol untuk masuk ke dalam mobil polisi.

"Tidak apa, Inspektur. Kami senang bisa membantu." kata Yoshida mewakili Mina.

"Ayako-san, kenapa kau melakukan hal itu kepada Sakura?" tanya Mina sedih. Ayako tidak mengatakan apa-apa, wajahnya yang mendung seakan menggambarkan suasana hatinya saat itu. Ia memalingkan mukanya dari Mina dan memilih mengikuti petugas kepolisian untuk masuk ke dalam mobil polisi.

"Sekali lagi terima kasih atas bantuannya. Oh ya, aku yakin kalian pasti penasaran dengan keadaan Fukushima Sakura-san, bukan?" tanya Nakano. Baik Yoshida dan Mina mengangguk.

"Kalian mau menjenguknya sekarang? Manatahu Fukushima Sakura-san akan sadar jika kalian datang." usul Inspektur Yamada.

"Saya mau, Inspektur. Saya ingin bertemu Sakura." kata Mina yang terlihat khawatir. Yoshida pun setuju untuk ikut.

"Baiklah. Bawa saja tas kalian, mari ikut saya ke rumah sakit."

• тнe мyѕтery clυв •

Shizuka bersandar di seberang pintu kamar rumah sakit Sakura sambil sesekali melihat jam. Sambil menunggu kedatangan kedua seniornya, ia pun sempat membaca berita-berita di smartphone nya itu.

Mendengar suara langkah mendekat, Shizuka langsung memasukkan hpnya ke dalam kantong seragamnya dan langsung berdiri tegap.

"Bagaimana keadaan Sakura?" tanya Mina langsung kepada Shizuka.

"Keadaannya sudah membaik, tapi ia masih koma, senpai." jelas Shizuka. "Saya sudah disuruh Inspektur Yamada untuk menemani senpai. Mari masuk."

Shizuka membuka pintu yang menghalangi sebuah kamar bernuansa beige dengan bau obat-obatan. Di sebelah kanan tampaklah Sakura, terbaring lemah di sebuah kasur dengan banyak alat menancap pada dirinya. Di sampingnya terdapat nakas berisi bunga-bunga segar yang mungkin didapat dari keluarganya yang menjenguk. Tampak ada lemari kayu di dekat kasur dan sofa di sisi lain tempat penjenguk duduk.

"Dimana orang tua Sakura?" tanya Yoshida yang mungkin sedaritadi gugup karena takut bertemu kedua orang tua Sakura.

"Mereka berdua kembali kerja, Senpai." jelas Shizuka. "Ayahnya memiliki jadwal terbang siang ini, sementara ibunya kedatangan klien penting nanti sore."

"Oh."

Hp Shizuka bergetar di dalam kantong, karena itulah ia meronggohnya dan mengecek hpnya. "Ah, saya harus pergi dulu, senpai. Ada urusan mendadak."

The Mystery ClubWhere stories live. Discover now