Chapter 6

4.3K 360 20
                                    

When all the details fit in perfectly, something is probably wrong with the story.

---Charles Baxter, Burning Down the House: Essays on Fiction

• тнe мyѕтery clυв •

Terkunci?

Dahi Kyotaro mengerut seketika. Ia tak mengerti. Menurut analisisnya, pintu ini pasti terbuka karena ini adalah jalan menuju tempat yang dimaksud kata-kata terakhir. Seharusnya klub Misteri membuka kunci pintu ini.

"Kanzaki-san, apakah ada jalan lain menuju atap gedung ini tanpa melewati pintu ini?" tanya Kyotaro, nada suaranya terdengar buru-buru.

"E... enggak, sepertinya." Shizuka menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Seingatku hanya ini jalannya."

"Kenapa kita di sini, Kyo? Apakah kau mengira..."

"Ya, kukira inilah tempatnya." kata Kyotaro. "Katanya amatilah dari sisi atas cermin untuk mengetahui suatu akhir. Jika kita menganggap bahwa cermin adalah sisi lain, maka itu berarti sesuatu yang ada di seberang gedung. Karena kita biasa melihat laboratorium dari sisi dalam, kita kali ini harus melihatnya dari sisi luarnya, alias melalui gedung seberang. Lalu karena katanya dari sisi atas, aku mengira adalah atap karena gedung sekolah kita hanya setinggi 4 tingkat, dan jika ingin melihat dari sisi atas maka kita harus berada di atap. Dan jika kita melakukan hal itu dengan benar, maka kita dapat mengetahui suatu akhir. Tapi..."

"Apakah kita melewatkan sesuatu?" tanya Yuki berusaha berpikir keras.

"Tidak, semua petunjuk sudah kita gunakan. Dan semuanya pas." jawab Shizuka.

"Kukira sudah benar... ah sial!" Kyotaro langsung meninju tembok terdekat, kemudian meletakkan kepalanya di tangan yang menyentuh tembok.

Kalah sudah. Selamat datang sebulan penuh ketidakdamaian.

Baik Yuki maupun Shizuka tak ada yang berkomentar, karena mereka tahu mengganggu Kyotaro di waktu seperti ini bukan tindakan yang bijaksana. Detik-detik pun berlalu penuh keheningan yang gelap.

Namun tiba-tiba muncul semburat cahaya hijau dari sisi bawah pintu.

"A... Apa ini?" tanya Kyotaro bingung dan berjongkok untuk melihat dengan lebih jelas. Di bagian bawah pintu yang tidak untuk digeser terdapat totolan-totolan yang tampaknya dibuat dengan tinta glow in the dark. Karena memang keadaan yang cukup gelap dan cahaya senter yang tidak menyorot bagian itu membuat daerah itu kelihatan mencolok.

"I... ini..." Mata Shizuka membesar. "Bukankah titik-titik ini membentuk tulisan... kick?"

Kyotaro langsung nyambung. Benar juga, untuk mendapatkan petunjuk ini mereka harus menendang pintu ruang klub agar sesuatu yang di dalam ruang itu secara otomatis memberikan kartu petunjuk. Jangan-jangan...

Kali ini mereka harus menendang pintu ini juga untuk menyelesaikan petunjuk ini?

"Tidak ada salahnya mencoba, bukan?" Yuki langsung memberi ancang-ancang dan menendang bagian pintu itu dengan tenaga yang ditahan. Yuki baru saja akan menendang lagi jika tidak mendengar sesuatu jatuh, tapi tanpa diiringi suara-suara lain seperti sebelumnya.

"Jangan-jangan itu..." Kyotaro kembali menggeser pintu itu dan kali ini memang terbuka.

"Ternyata begitu." Kyotaro langsung melihat ke sebalik pintu dan menemukan sebuah sapu yang tergeletak. Pasti sapu itulah yang menjadi penahan pintu geser itu agar tak bisa dibuka.

Siapapun yang membuat misteri ini cukup cerdik.

"Kyo, Shizuka-san!" Yuki memanggil dari kejauhan. Rupanya saat Kyotaro dan Shizuka sibuk memperhatikan sapu itu, Yuki sudah berjalan duluan menuju pagar pembatas yang berhadapan dengan gedung seberang. Dan apapun yang dilihat Yuki pasti tak disangka-sangka karena wajah gadis itu begitu susah dijelaskan. "Cepat ke sini!"

The Mystery ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang