Chapter 11

4.3K 262 7
                                    

Lots of things are mysteries. But that doesn't mean there isn't an answer to them. It's just that scientists haven't found the answer yet.

---Mark Haddon, The Curious Incident of the Dog in the Night-Time

• тнe мyѕтery clυв •

Shizuka memeluk kakinya sambil melihat permainan sepakbola yang dilakukan oleh anak laki-laki di kelasnya. Sekarang adalah jam olahraga dan anak perempuan diperbolehkan duduk di bawah pohon yang teduh sambil melihat anak laki-laki bermain dan sebagian besar anak perempuan pun menurut.

"Lihat Daiki-kun, ia sangat keren!" kata seorang gadis bernama Mia yang duduk di sebelah Shizuka. Seingat Shizuka, Himeno Daiki memang adalah salah satu laki-laki tertampan se angkatannya. Tubuhnya tinggi, wajah tampan, dan kulit yang cukup cerah walau terus bermain di terik matahari membuat hampir semua gadis di kelasnya terpukau. Shizuka pun mengakuinya, namun hanya itu saja. Ia tak tergila-gila dengan ketampanan Daiki seperti teman-teman sekelasnya.

"Benar kan, kudengar dia resmi menjadi anak klub Sepakbola. Kau tahu kan tes masuknya susah banget!" balas gadis lain. Shizuka hanya berusaha untuk tidak mendengarkan mereka sambil tetap melihat ke arah lapangan.

"Ya kan, Shizuka-san?" Mia langsung berbicara ke arah Shizuka dan langsung membuat Shizuka linglung. Ia tak tahu mereka sedang membicarakan apa sehingga ia tak tahu harus menjawab apa.

"A--apa?"

"Kau dan Daiki-kun sangat cocok bila bersanding bersama. Kalian sama-sama idola kelas, sih!"

Shizuka bengong. Kenapa ia tiba-tiba disandingkan dengan Daiki?

"Iya, jika kalian jadian pasti kalian jadi best couple sekolah kita!" balas gadis yang lain disusul dengan jawaban setuju semuanya.

"Muka kalian juga mirip, lho, kalau dilihat baik-baik. Jodoh kan katanya mirip?"

"Ah, mana mungkin kami jodoh. Daiki tidak suka padaku, kok." sanggah Shizuka, bermaksud untuk menenangkan teman-temannya bahwa ia tidak akan berpacaran dengan gebetan idola mereka. Ia tidak tahu jenis penggemar Daiki di kelasnya seperti apa; sekadar pengagum atau egois.

"Tidak suka bagaimana? Shizuka-san, bahkan dia melirik ke arahmu setiap ia mencetak gol!" ujar Mia dan yang lain pun menggoda Shizuka. Mereka langsung serentak menoleh ke lapangan saat para laki-laki berteriak gol, dan saat itulah mata Shizuka dan Daiki bertemu.

"Kya! Benar kan!" teriak Mia histeris.

"Bu--bukan, cuma kebetulan kok..." Shizuka langsung memalingkan wajahnya dari Daiki. Selama 15 tahun hidupnya, ia masih tidak terbiasa dengan tatapan tertarik laki-laki di sekitarnya. Ia merasa tak nyaman.

"Hei hei, Shizuka sudah ada yang punya, lho." potong Yuki, tapi ia hanya mengatakannya dengan suara kecil sehingga hanya Mia yang mendengarkan. "Kau tahu gak kalau Shizuka itu pulang pergi sekolah sama Kyotaro?"

"Sakamoto-san? Yang pendiam itu?" tanya Mia kaget.

"Iya. Tuh, dia jaga gawang daritadi. Untung dia tim Daiki-kun, kalau tidak mana bisa dia duduk-duduk santai di tanah begitu." Yuki terkekeh melihat tingkah Kyotaro. Mau belajar atau tidak, Kyotaro selalu saja tampak tidak berminat. Tapi setiap ambil nilai ia selalu saja bagus, membuat Shizuka selalu bertanya apakah Kyotaro sebenarnya itu jenius atau bukan.

"Shizuka-san, benarkah itu?" tanya Mia, masih terdengar kaget dengan berita itu. Kyotaro memang terkenal jarang berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya kecuali teman-teman yang duduk di sekitarnya, karena itulah Mia heran ketika Shizuka yang duduknya dari-ujung-ke-ujung dari tempat Kyotaro malah bisa dekat.

The Mystery ClubWhere stories live. Discover now