4. GAVIN GANENDRA(2)

277 16 0
                                    


"Kamu memang bukan yang pertama, tapi mungkin kamu yang terakhir."

-Gavin Ganendra

***

"Lo bikin gue lupain Amanda," ucap Gavin selembut lembutnya.

Thalia merasakan pipi nya tambah memerah karna ucapan dan sentuhan lembut Gavin.

"Emm, lo mending ke kelas aja deh Vin. Lo udah kelas dua belas, lo harus banyak belajar. Jangan bolos kayak gini," ucap Thalia sambil berusaha melepas tangan Gavin yang madih mengelus pipi nya.

Gavin tersenyum. "Gue seneng lo perhatian sama gue," Gavin terkekeh.

Thalia sedikit bingung dengan dirinya. Memang nya itu bentuk perhatian?

"Itu bukan perhatian! Gue emang gitu dari lahir!" sangkal nya.

"Sama orang lain aja gak pernah gitu. Ke mantan pacar lo aja lo cuek. Lah gue, yang cuma sebatas kakak kelas kok lo perhatiin? Jangan nyangkal! Lo pasti suka sama gue!" PD nya lagi.

"Dih, PD banget lo? Gue cuma perhatian sama keluarga gue doang!"

"Berarti lo sama gue keluarga dong? Suami-istri?"

Thalia memukul lengan Gavin pelan.
"Lo kan udah dianggap saudara sama Angga, jadi otomatis kan lo saudara gue!" Thalia beralasan.

"Katanya lo baru kenal sama gue? Kok lo bisa tau kalo Angga nganggep gue saudaranya? Lo pasti nanya nanya tentang gue, ke Angga, kan?"

Skak mat!

***

Tok..tok..tok

"Tha, udah selesai belum mandi nya? Ayo makan malam bareng! Angga udah nungguin tuh, dibawah. Cepet turun ya?" Setelah selesai berucap, Linda kembali menuju ruang makan.

"Iya, Ma"

Thalia berjalan menuju ruang makan. Disana Angga dan Linda sudah menunggunya.

"Lama banget sih? Udah laper nih!" keluh Angga.

"Biarin!"

"Udah, udah. Ayo makan! Kok malah ribut?" lerai Linda.

"Angga duluan tuh!"

"Iya iya."

Mereka bertiga pun segera melahap makanan masing masing. Tak ada obrolan. Namun tak lama kemudian, Thalia berbisik kepada Angga.

"Ga, lo kenal Gavin gak?" tanya Thalia pelan. Mungkin hanya terdengar oleh mereka berdua saja.

"Kenapa? Lo suka sama dia? Wajar lah, dia ganteng," kata Angga tanpa menatap Thalia. Ia masih tetap melahap makanan nya.

"Idih, nggak lah! Tadi pagi dia nge chat gue. Terus ada panggilan nya 'beb' gitu ke gue. Wajar gak sih?"

Angga menatap Thalia. "Ya nggak lah bego! Itu artinya dia suka sama lo!" ucap Angga tak kalah pelan.

"Suka?"

"Iya. Dia cerita ke gue sendiri waktu itu."

"Lo deket sama dia?"

"Dia sahabat gue, udah gue anggep saudara sendiri."

"Kalian ngapain sih? Ayo makan!"

***

"Gue gak nanya nanya ke Angga soal lo! PD banget jadi orang!" bohong nya.

"Oh ya?"

"Udah lah, lo pergi aja! Gue mau ke kelas!" usir Thalia.

Thalia (END)Where stories live. Discover now