6. PERGI JAUH?

217 14 0
                                    


"Lo gak perlu kangen ke gue nanti. Gue 'kan bukan siapa-siapa lo."

-Gavin Ganendra

Thalia masuk ke dalam kafe dengan perasaan yang tak karuan. Dia belum siap bertemu dengan Gavin.

Gadis itu mengusap keringat nya dengan kasar lalu dengan segala keberanian yang sudah ia kumpulkan, Thalia menghampiri Gavin yang sedang bermain game dan segera duduk dihadapan cowok itu.

"Gavin..." sapa Thalia dengan gugup nya. Gavin menoleh ke arah nya lalu tersenyum. Cowok itu mematikan ponsel nya dan melupakan rencana nya untuk memenangkan misinya dalam game online. Ditinggalkan begitu saja. Apa dia tak kasihan dengan teman seperjuangan nya di game?

"Eh, lo udah dateng. Ayo duduk."

Gue udah duduk dari tadi!

Gavin memperhatikan Thalia lagi. Gavin baru sadar bahwa Thalia sudah duduk dihadapannya dari tadi.

"Eh, maap. Gue gak terlalu merhatiin lo. Gue-"

"Iya. Sekarang gak usah nyari alesan lagi. Gue tau lo agak bingung mau ngomong apa," potong Thalia seakan peka.

"Hehe," Gavin nyengir tak berdosa.

Setelah itu hening. Gavin dan Thalia tak membuka suara. Hingga...

"Tha, gue mau ngomong," ucap Gavin agak gugup. Thalia juga gugup. Ia takut jika tiba tiba Gavin menembaknya.

"I- iya ngomong aja," Thalia tak menatap Gavin.

"Lo beneran gak ada rasa sama gue?" tanya nya memastikan.

"Gak," jawab nya mantap.

"Beneran sih? Masa gak tertarik sama gue? Gue 'kan ganteng," Gavin membanggakan dirinya.

"Ganteng doang!" eh, Thalia sekarang merutuki dirinya sendiri.

"Jadi lo ngaku 'kan, kalo gue itu ganteng?" Gavin semakin melayang ke angkasa. Baginya tadi Thalia benar benar memujinya.

Thalia menatap Gavin datar. Jiwa nya yang sudah ia hilangkan kembali muncul. Walaupun sebenarnya hilang kepada Gavin. Yang lain tetap sama.

"Yaelah. Kenapa muka nya kayak gitu? Mau gue cubit?" Gavin bertanya dengan gemas nya.

Thalia merubah raut wajah nya menjadi kesal. "Gue mau pulang!" Thalia beranjak dari tempat duduk nya. Hendak pergi, namun dengan sigap Gavin menahannya.

"Ada hal penting yang harus gue omongin," Gavin menatap Thalia serius. Lagi-lagi Thalia merasa gugup karna mengira Gavin akan menembaknya.

Thalia tak menyahut. Dia diam dalam kegugupan.

"Gue bakal pergi ke London," jantung Thalia terasa seperti ditusuk jarum jahit mendengar ucapan Gavin. Dia juga bingung kenapa ini bisa terjadi.

Thalia masih diam. Mencerna baik baik ucapan Gavin.

"Gue pengen lo yang jadi orang pertama dapet kabar ini," Gavin tersenyum tulus.

"Gue gak lama. Cuma tiga minggu. Kakek gue sakit. Dia harus berobat disana. Gue harus ikut keluarga gue," tambahnya.

"Ada kemungkinan buat lo ketemu sama Amanda, dong?" Thalia lagi-lagi kelepasan.

"Cemburu?" Gavin terkekeh.

"Gak! Gue cuma-"

"Iya. Sekarang gak usah nyari alesan lagi. Gue tau lo bingung mau ngomong apa," potong Gavin dengan menirukan kalimat Thalia tadi.

"Vin, lo bener mau pergi?" Thalia tak peduli lagi dengan gengsinya.

"Kenapa? Lo takut nanti bakal kangan? Lo gak perlu kangen ke gue nanti. Gue 'kan bukan siapa siapa lo," Thalia merasa hati nya diiris oleh silet. Perih.

"Tha, lo baik baik aja 'kan?" tanya Gavin saat melihat Thalia yang seperti orang linglung.

"Iya kok. Gue baik baik aja. Gak usah khawatirin gue. Gue 'kan bukan siapa siapa lo," Thalia mengikuti gaya bicara Gavin.

"Dih, emang nya siapa yang lagi khawatirin lo? Gue cuma takut aja, kalo misalnya lo kenapa kenapa. Gue gak mau harus ngeluarin uang buat biaya rumah sakit lo!" Gavin terkekeh kecil.

Harga diri lo anjlokk Tha!

Thalia menatap ke arah lain. Ia tak mau menatap Gavin karna rasa malu yang masih menjalar di tubuh nya. Pipinya juga memerah karna malu.

"Besok gue berangkat. Sekarang gue mau beres beres keperluan. Jadi mending sekarang kita pulang," Gavin tersenyum kecil lalu beranjak dari tempat duduk nya dan pergi dari kafe tanpa memperdulikan Thalia.

***

Trio burik😗

Nathalia Dirgantara
P
P
P
Gue mau curhat!
Tolong respon!

Jovita Mahardika
Kenapa? Ayo cerita!

Adelyn Medensen
Biar gue tebak, masalah cowok bukan?

Nathalia Dirgantara
Iye. Gavin

Adelyn Medensen
Tuh kan. BTW, lo udah suka sama dia?

Jovita Mahardika
Jangan banyak nanya lo! Biarin Thalia cerita dulu. Baru nanya!

Adelyn Medensen
Galak amat boss. Awas, nanti kalo lo susah dapet jodoh karna galak sama agak cuek 😂

Vita memang galak dan agak cuek. Berbeda dengan Adelyn yang selalu tertawa tak jelas dan berbicara tanpa jaim.

Jovita Mahardika
Justru itu. Kita harus galak sama agak cuek biar gak ada yang bisa macem-macem sama kita. Setuju gak, Tha?

Nathalia Dirgantara
Gak. Menurut gue, sikap seseorang itu hanya untuk kenyamanan masing-masing. Kalo lo nyaman nya sama sikap itu, yaudah.

Adelyn Medensen
Gak nyampe gue sama omongan Thalia. Otak gue itu kayak kismis. Kecil dan manis. Kalo gue gunain buat mikir hal yang kayak gitu, bisa ancur.

Jovita Mahardika
Kalo otak lo kayak kismis, berarti otak Thalia kayak durian. Besar dan tajem.

Saat Thalia hendak membalas pesan dari Vita, ada pesan masuk dari Gavin. Thalia segera membukanya.

Gavin Ganendra
Gue gak jadi ke London. Semua nya kena lockdown. Ada Corona. Gue yakin sebentar lagi sekolah kita diliburin.

Nathalia Dirgantara
Yeay! Lo gak jadi UN dong? 😀

Gavin Ganendra
Gak tau, nih

Nathalia Dirgantara
Hati hati kena Corona, ya?

Gavin Ganendra
Kamu juga, Beb♡

***

Dikit aja, ya? Lagi banyak tugas nih.

♥♡♥♡♥♡♥♡



Thalia (END)Where stories live. Discover now