20. SHE'S BACK

191 4 0
                                    


"Tolong kali ini jangan potong omongan gue, oke?"

Thalia hanya mengangguk. Namun memang apa salah nya sih memotong ucapan Gerald? Lagian, bukannya intinya memang kali ini Gerald akan menembak Thalia? Huh Gerald, Gerald, bingung aku sama kau.

"Gue takut lo gak mau, tapi, gue tetep harus ngomong, kan. Lo mau gak, jadi pacar pura-pura gue?"

Mimpi apa Thalia semalam. Sudah tadi dia ke GR-an.

Bisa merasakan bagaimana rasanya jadi Thalia? Malu pasti, kecewa juga. Benar-benar ia tak menyangka Gerald tega. Bukan hanya Gerald, Gavin dan Adi juga. Bukan kah rasanya ingin menyerah jika jadi Thalia? Apakah ia tak pantas merasakan rasanya disayang oleh lelaki?

Thalia berdiri dan berniat keluar dari sana. Kali ini tak ada yang bisa mencegahnya, emosinya sudah sampai ke ubun-ubun.

***

Thalia membuka matanya perlahan. Ruangan yang sekarang ia tempati terasa sangat asing. Ia memegangi kepalanya yang terasa pusing.

"Awwwh," Thalia mencoba duduk dari kasur yang sekarang ia tiduri, entah punya siapa dan dimana.

"Eh, lo udah bangun?" tanya seseorang. Thalia menoleh, orang itu seperti seumurannya. Dan tentu saja lebih cantik dari Thalia.

Gadis tadi menghampirinya. "Kemarin lo gak sengaja keserempet mobil gue. Karna gak parah, gue bawa aja ke apartemen gue. Gue mau hubungin keluarga lo, tapi hape lo di kasih password," jelasnya.

"Kemarin?" Thalia langsung panik sendiri. "Sekarang jam berapa? Gue pingsan berapa lama sih?"

"Hey, tenang," cewek itu menahan Thalia yang sepertinya hendak turun dari kasur, padahal ia belum sepenuhnya pulih.

Thalia memekik. "Handpone gue mana?" tanya nya dengan panik.

"Sebentar, lo disini dulu," cewek itu pergi meninggalkan Thalia.

Tak lama, ia pun kembali sambil membawa handpone milik Thalia. "Nih," Thalia mengambilnya dengan cepat.

38 panggilan tak terjawab dari Angga

12 panggilan tak terjawab dari Gerald

152 panggilan tak terjawab dari Dara

75 panggilan tak terjawab dari Mama

2 panggilan tak terjawab dari Gavin

Dan beberapa chat dari Angga, Gerald, dan orang terdekat lainnya yang menghawatirkan keadaan Thalia saat itu.

Thalia menoleh kearah cewek tadi. "Waktu gue keserempet, gada cowok yang nyamperin atau nanyain gue gitu?" tanya Thalia tiba-tiba teringat oleh sosok Gerald.

"Gada. Waktu lo keserempet, lo belum pingsan, lo masih bisa berdiri. Jadinya gue bopong ke dalam mobil gue, eh, belum masuk malah udah pingsan duluan. Jadinya langsung gue bawa ke apartemen aja."

Thalia mengangguk-angguk. Ia tak marah kepada gadis didepannya, toh, ia juga yang salah karna jalan tanpa melihat-lihat keadaan sekitar.

"Oh yaudah. Btw nama lo siapa?" tanya Thalia. Ia bahkan dari tadi belum tau nama sosok cewek yang sudah menyerempet nya.

"Amanda."

Deg!

"Amanda?" ulang Thalia.

"Iya Amanda. Kalo lo?" tanya Amanda. Ia memang sebelumnya belum tau nama gadis yang sudah ia serempet.

Thalia diam tak menjawab. Sekejap ia teringat akan Gavin. Sosok yang sekarang sudah berpaling dengan gadis lain. Sosok yang telah melupakan Thalia.

Thalia (END)Where stories live. Discover now