Secret 4

1.5K 296 5
                                    

Chapter 4 : Kalung Ruby

Setelah selesai bertengkar dengan anak bangtan tadi, Aylie melangkahkan kakinya menuju ke ruangan seni yang terletak di lantai pertama, namun ketika ia melewati koridor lantai dua, Aylie  menjadi sedikit lebih diam dari sebelumnya, biasanya pikira...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah selesai bertengkar dengan anak bangtan tadi, Aylie melangkahkan kakinya menuju ke ruangan seni yang terletak di lantai pertama, namun ketika ia melewati koridor lantai dua, Aylie  menjadi sedikit lebih diam dari sebelumnya, biasanya pikirannya penuh dengan banyak ocehan tetapi kali ini tidak

Kim Vincent, nama itu tergiang-giang di kepalanya. Ketika semua orang memiliki benang masing-masing berwarna normal yaitu merah, justru laki-laki itu memiliki benang berwarna putih. Selama 15 tahun dia hidup, Aylie tidak pernah melihat satu orang pun memiliki benang berwarna putih dan ini adalah pertama kalinya, sepertinya ia harus mencari tau sesuatu

Tiba-tiba seorang gadis dengan wajah pucat datang dan melewati dirinya, sempat-sempatnya Aylie memegang sebuah benang bewarna hitam di yang tersemat di jari telunjuknya, sambil memegang benang itu Aylie memejamkan kedua matanya kemudian lalu membulatkan matanya ketika melihat cara mati gadis itu

"Aku tidak boleh ikut campur urusannya..." gumam Aylie pelan. Hati dan kepalanya tidak bisa diajak bekerja sama, Aylie risau memikirkan keadaan gadis itu. Sekilas bayangan mengenai kematian gadis itu terlintas di kepalanya

Dengan cepat ia berjalan menyusul gadis tadi kemudian memegang pundaknya, "Permisi, jika kau ingin pulang nanti aku sarankan lebih baik kau jangan melewati gang delapan belas, disana aman"

Bukannya berterimakasih, gadis itu malah menatap Aylie datar. "Apa masalahmu?"

Aylie mengerutkan dahinya bingung, "Masalahku?" jedanya sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak ada, aku hanya memberimu saran agar kematian tidak mendatangimu"

Gadis itu tersenyum kecut. "Apa kau ini semacam cenayang atau peramal? Siapa yang akan percaya dengan kata-kata bodohmu itu" ujarnya ketus lalu berjalan meninggalkan Aylie yang menampakkan raut wajah kesal

"Aduh, seharusnya aku tidak mengatakannya. Toh, siapa yang peduli dia akan mati atau tidak?" Aylie mengedikkan bahunya dan berbalik badan, namun baru saja ia berbalik badan Aylie dikejutkan dengan sosok wanita berambut panjang dengan wajah yang sebagian luka, mata yang hilang dan juga pipi yang teriris, setetes darah yang kemudian menjadi banyak keluar dari hidungnya, ia mimisan

Aylie mundur tiga langkah, sosok itu melayang mendekatinya lalu memegang leher Aylie, perlahan ia tersenyum dan senyuman nya melebar sehingga membuat kulitnya robek sampai ketelinga. Dari mulutnya, mengeluarkan belatung yang membuat Aylie mati ketakutan

Gadis itu meraba kantong bajunya kemudian mengeluarkan sebuah kalung berbentuk ruby bewarna merah, ia menunjukkan kalung itu tepat di depan hantu itu sehingga membuat sang hantu merasakan panas, lalu menghilang dari hadapan Aylie.

Vincent yang sedang melewati koridor lantai dua, tanpa sengaja melihat Aylie yang sedang terduduk lemas bersandar pada dinding. Ia terkulai lemah di lantai, Vincent menghampirinya kemudian bertanya, "Hei bodoh, kau baik-baik saja?"

The SecretWhere stories live. Discover now