Thriller, Horor | END ( Untuk sementara waktu cerita akan di unpublish sampai tahap revisi selesai )
Semenjak kecelakaan yang menimpa dirinya sewaktu kecil dulu, Kim Aylie dapat melihat bagaimana cara orang mati dan apa yang akan terjadi pada mereka...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aylie keluar dari ruangan pribadi ayahnya lalu mendapati pria paruh baya itu sudah berdiri di depan ruangan itu. Aylie tersenyum manis kemudian memeluk lengan ayahnya, "Apa tanda yang di punggung tangan itu sebagai pengenal perusahaan ayah?"
Ed menoleh ke arahnya, "Tanda? Tanda apa?" ujarnya dengan nada heran
Aylie mengerutkan dahinya bingung, "Eh, bukannya ayah sedang merancang sebuah tanda simbol api dan kalajengking dengan lingkaran di tengahnya? Ada angka-angka juga disana, aku mengira bahwa ayahakan menyuruh seluruh karyawan untuk memakai tanda itu sebagai penanda bahwa mereka adalah karyawan Kim Company"
"Tidak, ayahtidak pernah berpikiran seperti itu" jedanya. Ia berhenti berjalan membuat Aylie juga ikut berhenti berjalan, "Apa kau melihat seseorang yang memakai tatto itu?"
Aylie menangguk. "Iya, kenapa?"
Dapat ia lihat raut wajah ayahnya yang semulanya tenang berubah menjadi risau, "Tidak ada" ujarnya lalu kembali berjalan. Aylie mengikuti langkah kaki ayahnya dengan raut wajah kebingungan, apa yang sedang terjadi?
Pintu utama terbuka, menampilkan sepasang ayah dan anak itu dengan senyuman manisnya. Mereka melambai-lambaikan tangan kepada para media dan wartawan yang mengantri untuk memotret serta mewawancari mereka.
"Bagaimana perasaan anda saat ini?"
"Apa ulang tahun perusahaan akan semegah tahun lalu?"
"Berapa persen kinerja perusahaan Kim Company?"
Ed berhenti sebentar kemudian menjawab pertanyaan dari wartawan, "Kim Company sudah mencapai 88% untuk lebih maju dan kami berencana untuk membuat rumah sakit di daerah terpencil"
"Selain murah hati, anda juga peduli dengan keadaan luar" kagum salah satu wartawan. Pria dengan satu anak itu tersenyum menanggapi nya kemudian kembali berjalan masuk ke dalam hotel yang terletak di samping perusahaan Kim Company
Jangan tanyakan hotel bintang lima itu milik siapa karena sudah jelas bahwa pemiliknya adalah Kim Company. Anak dan ayah itu berjalan menginjak red carpet, mereka tersenyum begitu orang-orang disini bertepuk tangan heboh menyambut mereka
Aylie dapat melihat dengan jelas orang-orang yang berada disini adalah orang-orang penting. Mulai dari para klien, kolega, pejabat, bahkan tim pemerintah juga berada disini. Ayahnya membawa Aylie ke panggung kemudian ia mengucapkan sebuah pidato
Setelah mengucapkan pidato, kue termahal di Seoul disajikan tepat di depan mereka. Secara bersamaan Aylie dan ayahnya meniup lilin yang berada di atas kue tersebut lalu berpelukan, "Selamat! Ayah yang terbaik"
Tanpa sengaja ekor matanya menangkap seseorang yang sama persis dengan orang yang menabraknya tadi. Aylie menyipitkan matanya, melihat ke arah punggung tangan lelaki yang sedang berdiri di ujung ruangan sambil menatap waswas ke arah lain
