Chapter 29 : 411
Suara rintikan hujan yang tidak terlalu deras menambah suasana damai di Klinik Psikologi milik salah satu dokter cantik yang kebetulan adalah teman ayahnya, Hana. Aylie duduk tepat di samping jendela, dia dapat melihat embun di jendela serta beberapa rintikan yang menetes mengenai jendelanya
Bunga Matahari kecil yang seharusnya di taruh di luar kini berada di dalam, mungkin sebelum hujan bunga itu berada di luar dan setelah hujan di masukkan kedalam. Begitu pikirnya
Aylie duduk tenang sesekali melirik ke arah seluruh penjuru ruangan bernuansa putih klasik itu. Kebetulan gadis itu memakai baju kaos berwarna putih, senada dengan warna dinding dan celana kulot peach kesayangannya. Bersama dengan Nami, sang pelayan mereka sedang menunggu Hana yang sedang sibuk dengan pekerjaannya
Cklek...
Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian keduanya, dokter cantik yang diperkirakan masih berumur 25 tahun bernama Hana itu duduk di kursi, lebih tepatnya dihadapan Aylie hanya terpisahkan meja putih di depan mereka. Hana mengecek beberapa berkas yang berisikan data Aylie, sedangkan Aylie menatapnya biasa saja tanpa rasa gugup sedikit pun
"Aylie Kim? Putri Tuan Ed?" Tanya nya mencoba memastikan bahwa gadis didepannya ini benar-benar anak dari teman lamanya yang baru saja berpulang tidak lama sebelum ini
Aylie mengangguk, diwakili oleh Nami untuk berbicara. "Dokter Hana, anda bisa melihat sendiri bagaimana keadaan Nona Aylie saat ini dan dia juga tampaknya sedang stress memikirkan sesuatu?"
Hana mengangguk dan mulai bertanya-tanya kepada Aylie. "Bagaimana harimu?" Pertanyaan pertama itu lolos dari bibir tipis milik Hana.
Aylie menjawab dengan sedikit ragu, "Tidak terlalu baik"
"Tidurmu baik?" Hana mencatat beberapa jawaban dan pertanyaan pada sebuah buku sambil terus bertanya pada Aylie
Aylie menggeleng. "Akhir-akhir ini pikiranku selalu tertuju pada suatu masalah, mungkin karena terlalu khawatir jadi aku selalu memikirkannya"
"Apa kamu memiliki teman untuk berbagi cerita?"
"Iya, tetapi aku hanya menceritakan inti dari permasalahanku saja" jawab Aylie seadanya. Hana lalu berhenti menulis dan memfokuskan dirinya pada Aylie. "Bisakah kamu memberi tau kami tentang masalah yang membuatmu khawatir itu?"
Aylie mengangguk, "Aku sering mengalami mimpi tentang sebuah bangunan tua dan juga temanku bernama Vincent ikut ada di dalam mimpi itu. Anehnya dia--"
"Halo Nona Aylie Kim? Anda mendengar saya dengan baik bukan?" Potong Hana dengan cepat membuat Aylie mengerutkan dahinya bingung. "Ya, tentu saja! Masalahnya ada pada mimpiku yang terjadi secara terus-menerus dan ak--"
"Nona Aylie Kim, jika anda keberatan untuk menceritakannya anda bisa menceritakan masalah yang lain"
Aylie terdiam, menatap dokter cantik di hadapannya ini dengan kesal. "Apa maksudmu, Dokter Hana?"
YOU ARE READING
The Secret
HorrorThriller, Horor | END ( Untuk sementara waktu cerita akan di unpublish sampai tahap revisi selesai ) Semenjak kecelakaan yang menimpa dirinya sewaktu kecil dulu, Kim Aylie dapat melihat bagaimana cara orang mati dan apa yang akan terjadi pada mereka...