Secret 27

826 194 14
                                    

Chapter 27 : Masa Lalu Yang Menyeramkan

Perlahan Aylie melangkahkan kakinya masuk ke dalam bangunan tua itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan Aylie melangkahkan kakinya masuk ke dalam bangunan tua itu. Halaman yang begitu luas serta air mancur yang sudah retak sebagian menjadi objek pertama dalam pemandangan nya hari ini

Patung-patung manusia bersayap berjejer rapi hingga tepat di depan rumah bertingkat yang warnanya sudah kusam atau sangat kusam."Tampaknya sudah lama tidak dihuni" gumam Aylie pelan

Vincent berdiri di depan pintu rumah itu sambil menjawab, "Terakhir kali dihuni sekitar lima ratus tahun yang lalu"

Aylie sedikit terkejut mendengar penuturan Vincent, lalu laki-laki itu membuka pintu rumah. Mereka berdua masuk, Aylie berhenti sebentar lalu menghalau debu yang masuk ke dalam hidungnya. Ia terbatuk-batuk sambil mencoba mencari penerangan

Aylie menghidupkan senternya dan mengarahkannya ke depan namun tidak mendapati keberadaan Vincent. Sejenak ia panik karena merasa dirinya tertinggal, Aylie menoleh ke arah belakang mencoba mencari jalan keluar

Ia menggedor-gedor pintu yang terkunci rapat itu. Setaunya tadi ia maupun Vincent tidak ada yang menutup pintu ini namun mengapa malah tertutup rapat?

Aylie menghadap ke arah belakang dan bersandar pada pintu ketika mendengar suara bisikan halus dengan bahasa yang tidak ia mengerti. Ia mulai memberanikan dirinya untuk maju sambil menyenteri ruangan

"Vincent?"

Suaranya menggema di ruangan itu, Aylie menyenteri dinding yang sudah tak terawat, banyak akar-akar serta tanaman rambat menghiasi dinding itu. Ditambah dengan lumut di lantai yang membuatnya harus berhati-hati dalam melangkah jika tidak ia akan terjatuh

"Vincent? Kau dimana?" panggil Aylie sekali lagi.

Langkah kakinya membawa ia ke sebuah lorong, Aylie menyenterkan ponselnya ke arah samping kanan dan kiri. Saat ini ia berada di tengah-tengah lorong, di setiap ujung lorong terdapat pintu. Aylie bingung, ia harus melangkah kemana sekarang?

Suara decitan pintu yang terbuka terdengar jelas di telinganya membuat Aylie was-was dan menyenteri ponselnya ke arah lorong di samping kanannya. Nafasnya tertahan, jujur saja ia merasa sangat ketakutan saat ini

Daripada memilih untuk mendekati maut Aylie lebih memilih melangkah ke lorong di samping kirinya. Namun suara decitan pintu yang terbuka kembali membuatnya menoleh ke arah lorong di sebelah kanan lagi, kali ini Aylie tidak dapat mengontrol dirinya

Keringat dingin mulai mengucur di sekitar dahinya, bulu kuduknya meremang begitu suara tawaan anak kecil dan langkah kaki yang berlari senang terdengar di pintu lorong sebelah kanan.

"Vincent? Kau kah itu?" tanya Aylie, bahkan untuk bernafas saja rasanya tidak mungkin

Ketika ia kembali melanjutkan langkahnya ke arah lorong kiri tiba-tiba suara teriakan nyaring terdengar dari arah kanan. Suara wanita yang berteriak itu membuat Aylie cepat-cepat berlari ke arah lorong di sebelah kanan

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang