Latihan Basket

108 17 7
                                    

Abel dan Dewi ganti baju olahraga di toilet untuk melakukan latihan pertama di Ekstrakulikuler basket. Untuk sementara mereka belum menggunakan baju tim, karena pembagian tim belum di lakukan.

"Eh, minta lipbalm lo dong. Punya gue habis" ucap Abel memutar-mutar lipbalm kesayangannya.

"Nih, jangan tebel-tebel. Nanti lo di kira habis makan gorengan lagih" celoteh Dewi sedari tadi membenahi rambutnya.

"Biarin. Gue mau goda Pak Darwin sekalian. Kekeke" Abel terkekeh dengan gurauannya sendiri.

"Ya kalo lo mau di damprat pacarnya. Bu Meta pernah ikutan judo loh, kalau lo gak tahu"

"Ih, seriusan? Ngeri, ya" gidik Abel.

"Udah ah, ngapain ngomongin jodoh orang. Tuh, Ayang Tsundere lo pasti sudah ada di lapangan" celetuk Dewi lalu melangkah keluar toilet di ikuti oleh Abel di belakangnya.

Ternyata di lapangan basket sudah ada 4 orang pelatih dari tim inti basket SMA Garuda. Yang terdiri dari Erik, Haris, Rifky, dan Aldi. Beberapa anggota baru baket cewek juga sudah berbaris di hadapan mereka. Abel dan Dewi yang baru datang melenggang dengan pelan di samping barisan anggota.

"Permisi, maaf kami telat" ucap Dewi sopan.

Sontak saja seluruh atensi beralih pada mereka berdua. Tak terkecuali Erik yang melirik malas gadis mungil di samping Dewi.

"Cepat masuk barisan. Lain kali jangan telat. Ini baru awal" ucap Erik dengan nada dingin.

Langsung saja Dewi dan Abel bergabung di barisan anggota baru. Abel menatap Erik di depan, lalu tersenyum manis padanya. Hanya tatapan sinis yang Abel dapatkan.

Dasar muka tembok

"Baiklah teman-teman. Ini adalah tim basket putri yang pertama kami bentuk. Jadi gue harap kalian latihan dengan baik supaya membuat tim yang bisa membanggakan sekolah. Sebelum itu, kami dari tim basket inti akan mmperkenalkan diri terlebih dahulu" jeda Erik berbicara tanpa ekspresi sedikit pun. "Oh, ya. Kalian yang baru gabung pasti belum kenal gue. Nama gue Erik Arlando Frey kelas XI IPA - 1. Gue kapten basket di tim inti" sontak saja perkenalan singkat Erik mendapat senyuman di bibir para cewek yang ada di hadapannya.

"Dan gue Haris Nalan Satrio. Wakil kapten basket" sahut Haris dengan senyum manisnya. Tercetak jelas lesung pipi pria berkulit putih itu.

"Hai, gue Rifky. Kalo mau tau nama lengkap gue, silahkan follow @Rifky_123123" ucap Rifky dengan penuh percaya diri.

"Hi girls, nama gue Aldi. Kalian bisa panggil gue Al atau Aldi" sambung Aldi menyisir rambutnya ke belakang.

Semua cewek disana masih mempertahankan senyum mereka di hadapan para cogan SMA Garuda. Sedangkan Abel menunjukkan deretan gigi putihnya ketika Erik menatap dirinya. Erik hanya mengalihkan pandangannya malas.

Latihan awal di mulai dari mendribble bola basket. Jumlah keseluruhan tim cewek ada 12 orang. Jadi 6 orang di latih oleh Rifky dan Aldi, sedangkan 6 orang lagi di latih oleh Haris dan Erik. Dan beruntungnya Abel masuk tim Erik.

"Kalian harus melakukan dengan santai dan tempo yang tetap. Perhatikan gue dulu" ujar Erik mulai mendribble bola untuk memperlihatkan pada mereka.

"Oh, paham. Sini gue coba!" pekik Abel lalu merebut bola dari tangan Erik. Dan mulai mendribble secara brutal. Erik menutup matanya sejenak untuk menetralkan emosi.

"Bukan gitu caranya. Lo jangan kesetanan gitu dong mukulnya" tegur Erik lalu mengambil alih bola dengan mudah. Abel hanya menatap cengo.

Erik mulai melatih Abel dengan sabar, walau beberapa kali Abel membuatnya kesal.

TSUNDERE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang