Tips Dari Mama

82 11 10
                                    

Abel berjalan beriringan dengan Dewi dan berpisah ketika mereka sampai parkiran. Abel menuju motor kesayangannya. Di stang motornya tergantung sebuah kresek putih. Lekas Abel mengambilnya dan melihat apa isinya. Ternyata isinya adalah kotak bekal milik Abel beserta botol susu yang ia kasih ke Erik.

"Di makan gak ya" Abel membuka kotak bekal tersebut, ternyata isinya kosong. Abel tersenyum senang."Ehehe. Ternyata masalah perut tuh cowok batu gak pake tsundere segala"

"Oh. Ada surat juga" Abel meraih kertas kecil yang terselip dalam kresek itu.

Dear Cewek Kerdil

Makasih.
Gak usah PDKT sama gue. Gak bakal mempan.

Abel meremas kertas itu sekeras-kerasnya.

"Dasar batu! Tetap aja batu walau perut kenyang. Awas aja nanti, gue bikin dia memohon cinta sama cewek kerdil ini" geram Abel.

***

Abel mengunyah apel yang di kupaskam oleh Mamanya. Mereka sekarang sedang berkumpul di ruang tengah untuk santai. Abel sibuk memainkan ponselnya. Kegiatan yang membuatnya sibuk saat ini adalah stalking akun sosial media milik Erik.

"Kok fotonya cuma tiga. Gak ada caption sama sekali lagi" gumam Abel."Tapi kok followers banyak gini ya. Sudah kayak artis. Cakep sih"

"Kamu lagi ngapain, Bel? Serius banget muka kamu" tegur Bunga tersenyum tipis.

"Mama punya teman yang sifatnya tsundere gitu gak? Yang gengsian gitu, Ma"

"Umm...ada kok. Tapi kami awalnya gak temenan. Musuhan malah. Mama dulu greget banget sama cowok kayak gitu"

"Ih, beneran Ma? Mama punya teman kayak batu juga? Ceritain dong" pekik Abel girang.

"Kamu nih kenapa sih, semangat banget. Apa jangan-jangan kamu lagi incar cowok tsundere ya?" goda Bunga membuat Abel salah tingkah.

"Apaan sih, Ma. Bukan. Abel cuma taruhan sama Dewi. Jadi Abel itu harus bisa dapatin ungkapan cinta dari cowok tsundere itu, Ma"

"Kamu sih pake taruhan segala. Gak baik loh akhir dari taruhan itu. Apalagi kalau taruhannya kata cinta dari tsundere. Susah, Abel"

"Ih, biarin. Sudah terlanjur juga. Please Ma! Beritahu Abel gimana caranya. Yah!" rengek Abel.

"Kalau menurut pengelaman Mama sih, harus berjuang tanpa henti. Harus tahan banting, karena mulutnya itu jauh dari kata manis. Walau sebenarnya ada, tapi dia berusaha tutupi hal itu serapi mungkin. Kamu kalau mau deketin dia, luluhin dulu hatinya. Cari tahu apa yang dia suka, tempelin dia, dan buat di nyaman. Mama jamin, kalau dia sedang gak ada cewek di hatinya, dia bakal kecantol sama kamu" pungkas Bunga di sambut senyum lebar Abel.

"Gitu ya, Ma. Ehehe, bisa sih di praktekin" cengir Abel lalu tersenyum penuh arti.

***


Mobil Erik memasuki halaman apartemen Ayahnya. Erik keluar mobil sambil meneteng kresek putih berisikan makanan. Erik menekan bel, tak lama setelah itu pintu terbuka menampakkan Bi Minah--pembantu di apartemen.

"Papah ada, Bi?" tanya Erik.

"Ada Den Erik. Silakan masuk"

TSUNDERE [COMPLETED]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant