28. Marry Me

632 34 0
                                    

Punggung Raline menegang melihat sosok laki-laki bertopi fedora yang kini tengah menodong leher seorang anak lelaki dengan sebuah celurit.

"Lepaskan dia!" geram Raline.

Loma mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa aku harus menurutimu?"

"Aku akan menyerahkan diriku tapi kumohon lepaskan dia. Kau hanya perlu aku, bukan orang-orang di dekatku!"

Pria itu tertawa "Kau ingat tidak? Orang tua angkatmu dulu ku bunuh pakai benda ini loh. Kayaknya bocah ini juga sama deh."

"JANGAN!!"

"Kumohon lepaskan dia, aku akan menuruti semua kemauanmu."

Raline berlutut memohon pada pria itu.

Loma tampak menimang-nimang "Baiklah."

Bagas terdorong ke depan sampai tersungkur membuat Raline terbelalak.

Raline membantu anak itu berdiri

"Bagas, cepat bantuan!"

mendengar perintah Raline, Bagas langsung berlari menuju telepon.

Loma hendak mengejar namun Raline menahannya.

"Selama ini, aku hanya menghindar dan berlari. Sekarang, aku akan melawanmu, pria busuk!" desis Raline.

Satu sudut bibir Loma tertarik ke atas "Menarik."

Pria itu mengarahkan celurit ke Raline namun seperti yang sudah Raline katakan, dia tidak akan lagi menghindar.

Dia akan melawan.

Raline mencengkram lengan laki-laki kuat lalu dengan gesit memutarnya kebelakang membuat benda tajam melengkung milik laki-laki itu terjatuh.

"Ka Raline! teleponnya tidak berfungsi!"

Raline tercekat mendengar seruan Bagas.

"Kau pikir aku tidak memprediksi ini?" tawa renyah mengakhiri kalimat Loma.

Sebelum masuk, pria itu telah memutus sambungan telepon dari apartemen itu.

Raline kewalahan menahan tangan Loma karena pria itu meronta-ronta kuat.

"Bagas! Lari!" teriak Raline.

Loma berhasil lepas dari jeratan Raline. Harus diakui kepiawaian Raline dalam memelintir tangan seseorang. Pria itu mengambil celuritnya kembali lalu mengayunkannya pada Raline dengan kuat-kuat.

"KA RALINE!"

Jleb

Raline meneguk ludahnya.

 Hampir saja.

Ayunan laki-laki itu meleset, celuritnya tersangkut dalam bingkai pintu. Cukup dalam, membuat laki-laki itu kewalahan mencabutnya.

Raline tersenyum miring, "Begonya masih ngga sembuh-sembuh."

Dag

Arg

Loma merintih kesakitan sembari memegang selangkangannya.
Sementara, Perempuan itu meraih tangan Bagas kemudian pergi menuju lift.

Pintu lift terbuka, Raline hendak masuk namun tubuhnay terpenlanting kebelakang karena rambutnya dijambak dengan kuat.

Arg

"Mau kemana kau, gadis sok pintar?" Loma menggeram.

"Bagas, cepat masuk!" perintah Raline namun Bagas menggeleng kuat.

"Aku akan melindungi Ka Raline!"

Sembari memegang rambutnya yang ditarik sangar kuat, wanita itu memberikan pelototan pada anak lelaki keras kepala di depannya.

If Something Happens I Love YouWhere stories live. Discover now