22-LEO vs GURU BK-

269 114 769
                                    

haii!

happy 3k readers!!
semoga I'M TRASH semakin berkembang! aamiinn ✿♡

karna udh 3k readers, aku kasih pic LEO nih!! ya.. walaupun cuma sepotong wkwk 🤣 (cast menyusul)

ganteng kan 😜

welcome untuk new readers!
hope u like it ayangg <3

vote + spam komen = author happy

GO FOLLOW CintaBumiPertiwi

happy reading!

enjoy ʕっ•ᴥ•ʔっ

pengen buat kalian sedih wkwk tapi bisa g yaaaa 🙂👍🏻

•••

Kini Leo dan Bu Widya berada di bar cafe hotel. Sepertinya, Bu Widya ingin bicara secara private dengan Leo. Bu Widya tampak serius dengan raut wajah yang begitu tegas.

"Apa saya salah Bu beragumen seperti itu?" tanya Leo, menatap lekat manik mata Bu Widya, ia butuh penjelasan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa saya salah Bu beragumen seperti itu?" tanya Leo, menatap lekat manik mata Bu Widya, ia butuh penjelasan.

Bu Widya menggeleng, "Tidak," ucapnya.

Leo tertawa kecewa, "Maaf Bu sebelumnya. Ibu sebagai guru Bimbingan Konseling di Sekolah, tapi kenapa Ibu tidak bisa membedakan mana hal yang benar dan mana hal yang salah?"

"Jujur aja saya kecewa dengan Victory High School. Sekolah elite yang banyak diimpikan oleh anak-anak diluar sana, tapi ternyata dari segi real life atau realita jauh dari ekspektasi."

"Karena, Sekolah ini gak ada keadilan, semena-mena, dan memandang status sosial!" pekik Leo, kini nadanya mulai meninggi.

Bu Widya membuang napasnya gusar, "Guru-guru punya alasan tertentu kenapa tidak membela Jingga..."

"Kami semua prihatin atas kasus bullying yang menimpa kepada Jingga."

"Tetapi, kami tidak bisa memberi sanksi atau hukuman untuk Amor."

"Karena..." Bu Widya menjeda ucapannya.

"Karena apa Bu?" tanya Leo.

"Karena Amor yang punya Sekolah Victory? Iya?" lanjut Leo.

Bu Widya mengangguk mengiyakan, "Jadi, guru-guru di Sekolah tidak bisa turun tangan atas kasus ini."

Leo memutar bola matanya jengah, lalu membuang napasnya gusar, "Come on Bu... Saya juga tau bahwa Amor seorang anak dari pemilik Sekolah Victory ini, tapi bukan berarti dia bisa melakukan apa yang dia mau,"

"Ini udah keterlaluan Bu," sambungnya.

"Jika kami bertindak, kami akan dipecat oleh Pak Alex selaku pemilik Sekolah Victory, karena kami telah mengusik Amor," tandas Bu Widya.

"Mencari pekerjaan sudah semakin sulit Leo..." lirih Bu Widya.

"But, I think... Jika, Pak Alex tau dengan kasus anaknya, ia akan jauh lebih bertindak dengan anaknya yang melakukan perundungan di Sekolah," pungkas Leo.

"So, Bu Widya gak perlu khawatir. Apa lagi takut dipecat. Saya yakin Pak Alex tau kalau anaknya berbuat salah."

"Namun sebaliknya, jika pihak sekolah tidak ada yang memberitahukan kepada Pak Alex atas kasus ini, maka reputasi Sekolah serta citra namanya akan buruk. Victory High School juga bisa ditutup karena hal ini."

"Jadi, lebih baik pihak Sekolah yang memberitahukannya terlebih dulu dari pada Pak Alex sendiri yang akan tau duluan."

"Karena, pembully-an seperti ini bisa merusak mental untuk seorang murid Bu... Bahkan, bisa membuat si anak jadi malas untuk masuk ke Sekolah karena takut di bully," lanjut Leo.

"Tapi, Jingga berbeda. Dia mempunyai pendirian yang kuat. Dia tetap menjalani hari-harinya di Sekolah dengan penuh semangat walau selalu menerpa banyak cobaan dari murid yang tidak menyukainya,"

"Meskipun begitu, derita luka, perih, batin yang teriris serta psikis yang kacau tengah di sembunyikan darinya,"

"Ketika Jingga ditindas, dia masih bisa tersenyum. Seakan-akan tidak terjadi apa-apa padanya, padahal..." Leo menjeda ucapannya.

"Saya harap Ibu bisa mengambil kesimpulan sama apa yang saya ucapkan,"

"Jika Ibu mengambil keputusan yang tidak tepat, I think... Bu Widya gagal menjadi guru Bimbingan Konseling di Sekolah,"

"Permisi Bu." Leo pergi dari hadapan Bu Widya dengan yang raut wajah tak bisa diartikan.

***

"Are you okay?" tanya Jo, sambil menyelipkan helaian rambut Jingga ke telinganya.

"Hiks... Hiks... Aku mau pulang..." lirih Jingga dengan suara pelan.

"Hey... Jangan nangis, gue gak bisa liat Perempuan nangis kayak gini..." kata Jo sambil menghapus air mata Jingga menggunakan jemarinya.

"Aku capek," ujar Jingga.

"Emang aku salah apa Jo?? Kenapa mereka ngelakuin itu semua ke aku? Hiks... Padahal, aku gak pernah usik mereka..." cibir Jingga.

Reflek Jo memeluk Jingga untuk menenangkan dirinya, "Semangat Jingga!" kata Jo, "gue ada disini untuk lo," sambungnya.

Leo yang melihat Jo berpelukan dengan Jingga sedikit sakit melihatnya. Namun, ia tetap bersikap tegar.

"Gue juga selalu ada untuk Jingga," celetuk Leo.

•••

bersambung...

gimana gimana??

seru kah? hihi

SO, KALIAN TIM SIAPA?!

Jo si cold boy

atau..

Leo si bawel

---

SATU KATA UNTUK
VICTORY HIGH SCHOOL??

SATU KATA UNTUK LEONARDO GUENAVISTA?

SATU KATA UNTUK JO PRAGATTA?

---

babai, makasi semua! wuff u ☁️✨

I'M TRASH Where stories live. Discover now