29-Ternyata Laurice itu...-

218 86 693
                                    

hai cinlov!!

sowwy ya aku baru muncul lagi... udh 1 bulan aku ngilang HAHA

karena, aku lg sibuk2ny lthn volly buat tournament gitu, pdhl draft I'm Trash udh tamat lho... 👀

cuma akuny mls update, cuz target yg aku mau blm sampe, jd hrs nunggu mencapai target dulu baru aku up!!

oke, happy reading cantiknya cinta!

•••

Bel istirahat berbunyi, siswa-siswi Victory High School berhamburan keluar untuk pergi ke kantin.

"Ayo Jo," ajak Faiz.

"Lo duluan aja," sahut Jo, Faiz mengiyakan.

"Jingga, ayo ke kantin bareng," ajak Jo.

"Laurice?" cicit Jingga sambil menggandeng pergelangan tangan Laurice.

"Kita berdua aja," sahut Jo.

"Tapi, Jo... Laurice kan masih tahap perkenalan, masa kita tinggalan dia sendirian?" lirih Jingga.

"Gapapa, aku disini aja," tutur Laurice.

Jo menghela napas, "Yaudah, ayo," ucap Jo nampak terpaksa.

"Ayo, Lau!" pekik Jingga diselingi senyuman.

***

Sampainya di kantin, mereka bertiga mulai memesan makanan dan minuman. Jo yang merasa terganggu karena kehadiran Laurice jadi tidak selera makan.

"Mie ayam jamur 1 sama orange juice 1," pesan Jo ketika pelayan di kantin menghampiri meja mereka.

"Kalo aku roti bakar keju sama jus alpukat, kalo kamu apa Lau?" tanya Jingga.

"Aku sosis bakar saus mentai sama ice chocolate,"

"Oke, ditunggu ya!" tutur pelayan itu ramah.

Dari arah kejauhan terdapat gerombolan Leo yang sepertinya ingin pesan makanan di kantin ini juga.

Leo menyadari bahwa ada Jingga disana, "Itu Jingga bukan sih? Dia lagi sama siapa tuh?" tanya Leo kepada teman-temannya.

"Jo sama Lau... Lau apa sih? Lupa gue, susah beut namanya," cicit Taki.

"Laurice onenggg, lidah lo aja yang belibet!" celetuk El.

"Hahaha maklum orang awam," tutur Taki sambil tertawa.

"Laurice? Kok bisa deket sama Jingga? Setau gue... Jingga diasingin 1 sekolah kan?" bingung Leo.

"Laurice itu anak baru maszehhh, lo ketinggalan ingpo-ingpo terupdate siii, nah... Mungkin aja karena Laurice anak baru dia gak pilih-pilih temen," terang El.

"Anak baru?" Leo mengernyitkan dahinya.

"Iyeee, gue si selintingan denger dia baru masuk hari ini," ucap Taki.

"Tadi namanya siapa? Laurice? Laurice siapa?" tanya Leo yang sepertinya mengorek-ngorek tentang Laurice.

"Bellaurice Adorra," sahut El.

Deg

"Bellaurice Adorra?" batin Leo terkejut.

***

Waktu istirahat telah habis, kelas XI IPA 1 dan X IPA 4 dijadwalkan pukul 10.00 pagi untuk latihan basket bersama.

Sebentar lagi Victory High School akan mengadakan tournament basket antar kelas, maka dari itu mereka semua banyak latihan basket di Sekolah maupun di luar Sekolah, karena jika menang, mereka akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 35 juta.

Amat fantastis, bukan?

"Aku belum ada seragam olahraganya, boleh ikut nonton aja gak sih?" tanya Laurice.

"Boleh dong! Aku mau ganti seragam dulu ya!" cicit Jingga.

"Oke!" sahut Laurice, Jingga keluar dari kelas.

Laurice memandangi Jo yang tengah mengeluarkan seragam olahraganya dari dalam renselnya. Lalu Jo beranjak keluar kelas untuk mengganti seragamnya.

Namun, tiba-tiba saja Laurice menarik pergelangan tangan Jo, sontak ia berhenti melangkahkan kakinya.

"Why?" dinginnya tanpa menghadap kearah Laurice.

Kini suasana kelas hening, karena hanya tinggal mereka berdua saja yang ada di dalam kelas, Jo dan Laurice.

Jo yang sangat tidak suka dengan Perempuan yang menyentuhnya begitu saja langsung melepas cengraman dari Laurice dengan kasar.

"Aku mau bicara sama kamu," tutur Laurice.

"Sorry, lain waktu aja," ketusnya.

"Jo, please... Aku mau bicara sesuatu, aku mau jelasin semuanya..." mohon Laurice.

Jo membalikkan tubuhnya, kemudian menatap manik mata Laurice dengan penuh kekecewaan, "Apa yang mau lo jelasin? Semua udah jelas!" pekik Jo.

"Jo... Aku minta maaf... Aku gak bermaksud ning-" ucapan Laurice terpotong.

"Terus? Arti hubungan tanpa kabar, itu apa?"

"Lo pergi ke luar negeri tanpa bilang ke gue, itu apa?"

"Lo ninggalin gue selama bertahun-tahun, itu apa?"

"Lo ngegantungin hubungan kita, itu apa?"

"Semua udah jelas!" geram Jo.

"Kalo lo itu udah gak sayang sama gue! Udah gak cinta sama gue!"

"Lo lebih pilih cowok itu dari pada gue!"

"Kalo lo dari awal mau putus dari gue, ya tinggal bilang! Bukan gantungin gue kayak gini!"

"Cara lo salah Lau..." cicit Jo mencoba meredamkan emosinya.

"Ini semua karena paksaan Papi aku, Jo... Demi bisnisnya," lirih Laurice.

"Tapi, bukan berarti lo seenaknya ngengantungin gue! Gue tau, lo juga sayang kan sama Xavier? Lo juga suka kan sama Xavier?" sinis Jo yang sepertinya sudah amat muak dengan Laurice.

"Gue bisa aja cari Perempuan lain yang jauh lebih baik dari lo, tapi sayangnya gue gak gampangan kayak lo, Lau. Karena gue juga masih-" ucapannya terjeda.

"Lo terlalu selfish..."

"Gue berusaha telpon lo, tapi gak lo angkat, bahkan nomor gue lo blokir. Gue DM lo, tapi gak di bales, sampe segitunya lo mau jauhin gue? Tega lo,"

"Cowok juga punya hati Lau. Bisa hancur juga, bisa sakit juga,"

"Dan sekarang, maksud lo dateng ke Indonesia buat apa?"

"Masih kurang buat gue sakit hati karena cinta?" celetuk Jo.

"Nggak gitu Jo... Aku benar-benar minta maaf sama kamu..." lirih Laurice, matanya mulai berkaca-kaca.

"Aku mau break kita cukup sampe disini aja. Aku mau kita lanjutin hubungan ini," pinta Laurice.

Jo tertawa, "Apa lo bilang? Break? Maaf, gue udah anggap kita putus." terang Jo.

"Putus? Aku gak mau Jo!" pekik Laurice.

"Iya, putus. Masih kurang jelas? Kita putus." ulang Jo menekan, kemudian pergi dari hadapan Laurice.

"JOOOO!" teriak Laurice.

•••

nah lho?

ha? gimana? jo sama laurice pernah ada hubungan? 👀🙏🏻

spam 🧡 disini :

see you, thanks yaa!! usahain vote juga, jgn cuma dibaca hehe...

I'M TRASH Where stories live. Discover now