4-Sepeda Jingga?-

415 187 233
                                    

happy reading babe ♥

Waktu pulang sekolah tiba. Jingga langsung merapihkan buku bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.

Kemudian ia mengambil sepeda di tempat parkir, lalu menaruh ransel di keranjang sepeda nya.

"Pulang bareng?" tanya Jo mengejutkan Jingga.

"Gak usah" tolak Jingga lembut.

"Serius?" sangkal Jo meyakinkan Jingga.

Jingga mengangguk, "Aku duluan" cicit Jingga tergesa gesa, Jingga mulai mengkayuh sepeda nya.

"Kenapa setiap gue ajak pulang bareng, lo selalu nolak?" cerca Jo, Jingga memberhentikan kayuhannya.

Jo berlari menghampiri Jingga, "Kenapa?"

"Gapapa," sahut Jingga.

"Masalah sepeda gampang, taro di bagasi mobil gue kan bisa" timpal Jo.

"Lain kali aja Jo, aku pulang duluan.." tukas Jingga lalu pergi meninggalkan Jo.

Jo berbalik menuju mobilnya, namun langkahnya terhenti, sebab ada perempuan yang menghalangi nya.

"Mending anterin gue pulang, gimana?"

"Bawa mobil kan? Kenapa gak pulang sendiri aja?" ketus Jo.

"Jo.. Please, mobil gue di pake Nasya sama Lala barusannn" rengeknya.

"Sekarang serba bisa Mor. Go-car kan ada, Ojol juga ada, mending lo pesen. Gak usah perumit hidup" dingin Jo.

"Hm.. Hp gue ada di mobil" elak Amor memelas.

"Gue pesenin" timpal Jo, lalu membuka ponselnya.

"Eh.. Eh.. Jo, gue kan mau nya di anterin lo pulangg" rengek Amor, Jo menghela.

"Rumah lo dima--" ucapan Jo terhenti.

"Deket sini kok! Ayo Jo!" potong Amor lalu langsung berlari menuju mobil Jo terparkir.

"Pftt.." Jo menghela nafas.

Itulah Amor, ia selalu memaksa orang yang jelas jelas sudah berkata enggan dengannya. Namun, Amor tetap saja Amor, ia akan memaksa agar orang tersebut menuruti permintaan nya.

***

Sampainya di rumah, Jingga meletakkan sepeda nya di halaman rumah yang megah ini.

Megah? Apa benar itu rumah Jingga?

"Jingga pulang.." tutur Jingga saat memasuki rumah megah ini.

"Eh.. Udah pulang anak manis.." sahut wanita paruh baya itu menyambutnya di ambang pintu.

Jingga salim kepada wanita itu, lalu wanita itu menoyor kepala Jingga kencang.

"Kenapa lama pulangnya? Itu cucian piring, cucian baju numpuk! Beresin semuanya! Abis itu kamu masak untuk makan malam nanti!" perintahnya kasar.

"I.. Iya, Jingga ganti baju dulu" lirih Jingga menunduk lalu pergi ke kamarnya.

"Gak pake lama!" bentaknya.

***

"Hiks.. Hiks.." tangis Jingga pecah, ia menutup pintu kamarnya.

"Mamah.. Kak Vina, Jingga kangen hiks.." isak Jingga sambil memegang foto keluarganya.

"Jingga mau ikut Mamah sama Kak Vina.. Jingga cape di omelin terus, Jingga cape di tindas terus, Jingga cape di hina terus, Jingga cape Mah.. Jingga mau hidup tenang sama kalian berdua, Jingga rindu kasih sayang Mamah, Jingga rindu.. Hiks"

"GAK USAH NANGIS! CEPETAN LELET!" teriak wanita paruh baya itu yang sepertinya ia mendengar suara tangisan Jingga.

Buru buru Jingga menghapus air matanya.

"I.. Iya Mah"

Mah? Apa wanita kejam itu benar benar Mamahnya Jingga?

***

"Jo, makasih ya" cicit Amor sambil mengerak gerakkan tubuhnya, sok imut.

Jo mengganguk, reflek mata Jo melirik ke arah halaman rumah Amor, lalu ia melihat sesuatu yang bikin menarik perhatiannya.

"Itu kan--" batin Jo terpotong.

"Jo?" tangan Amor mengibas ngibas ke arah wajah Jo untuk menyadarkan lamunannya.

"Itu sepeda Jingga kan?" tanya Jo. Amor langsung menoleh cepat.

"Hah? Ya kali, itu sepeda gue. Masa manusia bisa punya kembaran, sepeda gak bisa? Aneh lo" decih Amor sambil tertawa.

"Iya juga" batin Jo.

"Tapi masa iya, orang kaya di SMA, kakak hits di SMA punya sepeda yang usang kayak gitu?" pancing Jo, Amor memalingkan wajahnya.

"Huft.. Itu sepeda.. Sepeda dari nenek gue, ah iya bekas nenek gue terus dia ngasih ke gue Jo" jelas Amor, Jo menaikkan alisnya.

"Oh gitu,"

"Hati hati Jo! Makasih ya!" ucap Amor sambil melambaikan tangannya.

Jo menancapkan kecepatan mobilnya kencang.

"Huft.. Untung aja" titah Amor lalu masuk ke dalam rumahnya.

•••

gimana? banyak teka teki ga?

kalo banyak sesuai ekspektasi acu gaiss 😋

find me on Instagram - @cin.tahh
(kl ud fllw coment aja yass nnt d fllbck)

ci yu nxt prt-!

babai 💜

I'M TRASH Where stories live. Discover now