27-YOU ARE A DIAMOND 💎-

332 108 1.3K
                                    

ciao! yey aku update!

YUK vote + komen yg byk, biar aku cepet update haha...

tembus 800-1k komen aku up yaaa, tp kalo blm tembus jg aku g bakal up wkwk 😛

happy reading cinlov! ❤️💎

(part ini yg ad d deskripsi lho... istimevva 🤫)

•••

Selesai makan, Jingga dan Leo kembali menikmati dessert sebagai makanan penutupnya. Mereka sangat menikmati malam ini.

"Aku harus bicara sekarang. Ini waktu yang tepat, pertanyaan ini selalu mengganjal di pikiranku," batin Jingga kemudian berhenti memakan dessertnya.

"Leo," panggil Jingga.

"Kenapa Jingga??" sahut Leo, sembari menatap Jingga.

"Kenapa kamu baik sama aku?" tanya Jingga yang penasaran akan jawaban darinya.

"Ini pertanyaan apa?" ketus Leo.

"Perempuan kayak lo gak pantes untuk disakitin," sambungnya dengan tatapan dalam.

"Kenapa kamu gak jauhin aku kayak yang lain? Kenapa kamu gak ikut nindas aku seperti yang lain?"

"Buat apa? Gak guna tauuuu..." tukasnya sambil memakan dessert.

"I'm trash,"

Leo tersentak, kemudian langsung menoleh ke arah Jingga dengan tatapan sengit. "You are a diamond."

"Sesuai nama lo, Berlian. Lo bukan sampah," ucapnya.

"Tapi, aku gak berguna, aku sampah," gumam Jingga. Sepertinya ia merasa insecure saat ini.

"Stop! Don’t talk about it again!" sarkas Leo.

"Gue benci dengernya," sambungnya.

"Tapi..."

"Sssttt, kalo lo mengakui diri lo sampah dan sampah itu gak berguna, lo salah. Karena, sampah juga ada yang berguna, walaupun harus melewati proses daur ulang yang kemudian bisa berguna kembali," terang Leo.

"Jadi, stop bilang kalo lo itu gak berguna," tegasnya.

"Sekarang gue yang mau tanya ke lo," tutur Leo sambil mengernyitkan dahinya.

"Kenapa lo gak bales semua perbuatan mereka?" tanya Leo yang heran dengan Jingga.

"Lo kenapa diem? Pas mereka nyakitin lo? Bikin malu lo? Lo kenapa diem Jingga?"

"Lo takut sama mereka? Lo mau dianggap pecundang sama mereka? Enggak kan?"

"Lo harus berani, lo lawan dia, lo jangan mau diinjek-injek sama mereka yang gak punya pola pikiran,"

"Lo jangan mau dianggap remeh sama dia, dianggap kecil sama dia, dianggap lemah sama dia, lo jangan mau! Lo harus bisa hadapin mereka semua, Jingga..."

Jingga tersentuh. Air matanya mulai menggenang. Ucapan yang dilontarkan Leo membuat dirinya menjadi kuat. Seketika kerapuhan pada dirinya pun menghilang.

"Leo... Hiks..." tangis Jingga membanjiri pelupuk matanya.

Leo panik, "E-eh? Gue gak bermaksud buat lo sedih..."

"Duh gue pake acara buat anak orang nangis segala lagi," titahnya tremor.

"Cup cup cup... Maaf ya kalo gue salah,"

I'M TRASH Where stories live. Discover now